Ungkap Kasus Amalia Subang, Polisi Pakai Teknologi Modern Jelajahi Jejak Digital Hingga Turunkan K-9
Cara polisi mengungkap kasus perampasan nyawa Amalia Mustika Ratu (24) dan ibunya, Tuti ternyata tidak sederhana. Keduanya tewas pada 18 Agustus 2021
Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Mega Nugraha
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nazmi Abdurahman.
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Cara polisi mengungkap kasus perampasan nyawa Amalia Mustika Ratu (24) dan ibunya, Tuti ternyata tidak sederhana. Amalia Mustika Ratu dan ibunya, Tuti meninggal pada 18 Agustus 2021.
Mayat keduanya ditemukan menumpuk di bagasi yang diparkir di rumah mereka di Kampung Ciseuti Desa Jalan Cagak Kecamatan Jalan Cagak Kabupaten Subang.
Setelah kejadian, polisi melakukan olah TKP, memeriksa saksi-saksi, mencari sidik jari di lokasi kejadian hingga melakukan tes DNA pada Yosef, suami dan ayah korban. Kemudian pada M, istri muda Yosef.
Dengan serangkaian penyelidikan polisi itu, pelaku belum terungkap. Namun, Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Erdi A. Chaniago memastikan penyelidikan kasus perampasan nyawa ibu dan anak di Subang masih terus berjalan. Polisi, saat ini tengah menunggu laporan tim Forensik Mabes Polri.
"Mohon bersabar, kita menunggu hasil forensik dan beberapa hal yang sekiranya hasil tersebut secara digital, kita masih menunggu," ujar Kombes Erdi A. Chaniago, saat dihubungi, Senin (30/8/2021).
Penyelidikan kasus perampasan nyawa Amalia Mustika Ratu dan Tuti, kata Erdi, melibatkan banyak pihak, terutama yang berkaitan dengan digital da penggunaan teknologi modern.
Saat ini, semua barang bukti, hasil pemeriksaan serta hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) sedang diindentifikasi.
Baca juga: Keutamaan Membaca Surat Yasin, Bacaan di Al Quran yang Diminta Almarhumah Amalia Lewat Mimpi
"Namanya menelusuri (jejak) digital ini perlu analisa melibatkan provider (telekomunikasi), Mabes Polri yang punya peralatan lengkapnya," katanya.
Dalam pengungkapan kasus tersebut, ternyata tidak sesederhana netizen yang tampak getol mengomentari kasus itu. Di sejumlah lini masa dalam dua pekan terakhir, banyak netizen mengomentari kasus itu. Hanya saja, disertai asumsi tanpa bukti.
"Seluruh dari hasil pemeriksaan di olah TKP dan lain-lain. Terutama masalah digitalisasi seperti CCTV, kemudian kepemilikan handphone, termasuk sidik jari dan DNA keluarga dan bukti-bukti yang ada diidentifikasi di Mabes Polri dengan alat yang sudah modern," tambahnya.
Seperti diketahui, polisi mengamankan sementara semua ponsel milik keluarga terdekat Amalia Mustika Ratu dan Tuti. Hingga saat ini, ponsel-ponsel milik M hingga Yosef belum dikembalikan karena untuk kepentingan penyelidikan.
Turunkan Anjing Pelacak atau K-9
Anjing pelacak (K-9) diturunkan dari Polda Jabar mengendus bukti lain di lokasi rumah perampasan nyawa Amalia Mustika (24) dan ibunya, Tuti di Kampung Ciseuti, Desa/Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Senin (30/8/2021).
Pada kesempatan tersebut, tim dari Polres Subang turut hadir. Berikut dengan Yosef dan istri mudanya, M juga turut dihadirkan. Yosef merupakan istri dari Tuti dan ayah dari Amalia.
Tim kuasa hukum Yosef, Rohman Hidayat dan kuasa hukum M, Robert Marpaung turut hadir. Kapolres Subang AKBP Sumarni juga turut hadir.
Anjing pelacak tersebut terlihat menelusuri dari kebun-kebun yang berada di sekitar lokasi kejadian.
M Tertekan
Kuasa hukum M, Robert Marpaung menyebut bahwa M dalam kondisi tertekan karena banyak tuduhan miring terhadapnya.
"Kondisi ibu M saat ini tertekan karena banyak tudingan-tudingan mengarah pada beliau. Tapi saya katakan, selama belum ada pernyataan resmi dari polisi, saya minta ibu M untuk tenang," kata Kuasa hukum M, Robert Marpaung saat dihubungi Tribun, Senin (30/8/2021).
Menurutnya, banyak pernyataan-pernyataan tak berdasar disampaikan di sejumlah jejaring media sosial oleh netizen. Padahal, penyelidikan sendiri belum rampung.
"Media sosial menuduh M sebagai pelaku, jelas membuat ibu M tertekan. Padahal polisi belum mengumumkan hasil penyelidikanna. Dampak tuduhan itu membuat ibu M jadi jarang keluar rumah," kata Robert Marpaung.
Ia pribadi meyakini M tidak terlibat kasus pembunuhan tersebut. Dari pendampingannya, polisi mengamankan ponsel milik M.
"Ponsel ibu M kan sempat diamankan polisi. Ditracking juga, polisi pastinya sudah tahu kemana saja ibu M selama saat dekat kejadian. Secara pribadi saya meyakini dia tidak terlibat, didukung keterangan saksi pada malam kejadian dia ada di rumah. Tapi tetap saya saya hasil akhir saya serahkanm ke penyidik," terang dia.