Persib Bandung
Tampil 90 Menit, Kiper Persib Bandung yang Pernah Cedera Ini Percaya Diri Hadapi Liga 1 2021
Muhammad Natshir, yang masuk ke tim sesi kedua latihan uji tanding, tampil sebagai starter dan bermain hingga laga usai.
Penulis: Fakhri Fadlurrohman | Editor: Hermawan Aksan
Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Fakhri Fadlurrohman
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Persib Bandung melakukan uji tanding bersama tim Persib U-20 pada Sabtu (28/08/2021) di stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).
Pada uji coba itu Persib dibagi ke dalam dua tim.
Muhammad Natshir, yang masuk ke tim sesi kedua latihan uji tanding, tampil sebagai starter dan bermain hingga laga usai.
Kiper yang pernah membawa tim sepak bola Jawa Barat meraih medali emas dalam ajang PON Jabar 2016 ini mengaku menjadi lebih percaya diri untuk bermain di Liga 1 ketika dimainkan secara full time oleh pelatih Robert Alberts.
Baca juga: Persib Bandung Raih Hasil Positif, Robert Alberts Belum Puas, Geoffrey Castillion Cedera
"Alhamdulillah dikasih kepercayaan lagi. Ini modal awal saya pribadi untuk lebih percaya lagi buat nanti main liga," ujar Deden, sapaan akrabnya, ketika diwawancarai awak media pada Sabtu (28/08/2021).
Deden Natshir berhasil menjaga gawang Persib Bandung tanpa kebobolan dalam laga uji tanding yang berakhir dengan skor 11-0 ini.
Dalam sesi wawancara melalui aplikasi Zoom ini, Deden mengungkapkan, ia merasa senang bisa kembali melihat Liga 1 digulirkan setelah beberapa waktu lalu berhenti akibat pandemi Covid-19.
"Sangat bagus, sangat senang, setelah beberapa bulan kita berhenti main bola."

"Syukur alhamdulillah, semua antusias menatap Liga 1."
"Mudah-mudahan berjalan lancar dan sampai beres akhir musim nanti, amin," tuturnya.
Liga 1, yang telah kembali digelar pada hari Jumat (27/08/2021), belum bisa ditonton oleh para suporter di stadion karena angka Covid-19 yang belum kunjung turun.
Hal itu membuat Deden mengimbau para bobotoh untuk selalu mematuhi protokol kesehatan dan menjaga Liga 1 ini agar tetap kondusif dan terus berjalan hingga akhir musim.
"Imbauan jelas di pembukaan kemarin semua nonton di rumah dan Liga 1 ini berjalan lancar kita kerja sama nonton di rumah menikmati sepak bola, jaga terus kesehatan," ucapnya.
Beberapa waktu lalu, Deden berkisah tentang kesuksesannya yang tidak lepas dari jasa orang-orang di sekelilingnya.
Selain keluarga yang selalu memberikan dukungan, pelatih di klub profesional pertamanya, Pelita Jaya, pun berandil besar atas keberhasilan Deden.
Jebolan Diklat Persib ini masuk ke Pelita Jaya U-21 pada tahun 2008.
Lalu dia pun kerap kali diberi kesempatan untuk berlatih dan bermain bersama Pelita Jaya senior.
Selama di Pelita Jaya, Deden mengaku jasa Gatot Prasetyo sebagai pelatih kiper, Djadjang Nurdjaman pelatih di Pelita U-21, hingga Rahmad Darmawam di Pelita Jaya senior sangat besar.
"Sebenarnya kalau berjasa hampir semua yang pernah melatih Deden di SSB UNI ataupun di mana itu yang berjasa," katanya.
Di samping itu, Deden mengatakan momen terburuknya ketika mengalami patah tulang kering di musim 2018 tidak akan pernah dilupakan.
Dia mengungkapkan, momen itu sangat berat bagi karier dan kehidupan pribadinya karena tak bisa bermain sepak bola selama lebih dari setahun.

Beruntung, dukungan dari orang-orang terdekatnya mampu membangkitkan mental sehingga bisa kembali bermain sepak bola kembali.
"Banyak lah banyak proses dari mulai fisioterapi mental naik turun apalagi saya cukup lama cedera lumayan serius parah juga."
"Waktu itu saya pintar-pintar cari motivasi untuk selalu semangat terus."
"Karena memang manusiawi kadang kita mental di atas kadang di bawah."
"Alhamdulilah ada dorongan dari teman-teman anak istri untuk selalu menjaga motivasi," katanya.
Di sisi lain, PPKM yang sudah berlangsung selama kurang lebih 1 bulan membuat para pemain Persib Bandung hanya bisa berlatih di rumah.
Deden mengaku kondisinya tetap terjaga kendati latihan hanya dilakukan mandiri di rumah.
"Sekarang alhamdulillah kondisinya 100 persen fit. Tapi karena PPKM ini kami tidak bisa latihan. Jadi latihannya di rumah saja," ujar Deden di Youtube Persib.
Jebolan Diklat Persib itu menambahkan, pelatih kiper Luizinho Passos memberikan materi latihan menangkap bola.
Selain menjaga kondisi fisik agar tetap bugar, latihan menangkap bola penting dilakukan untuk melatih refleks dan ball feeling.
"Paling ada tambahannya, tangkap bola biar tidak terlalu kaku kalau mulai lagi latihan," ucapnya.
Di samping itu, mantan kiper Pelita Jaya dan Arema FC ini lebih banyak menghabiskan waktu luangnya selama PPKM di rumah.
"Paling banyak kumpul keluarga."

"Selain latihan lebih banyak di rumah sesekali main ke rumah orang tua karena deket juga. Sesepedahan," ucapnya.
Sebagai warga asli Bandung dan Jawa Barat, Deden tentu memiliki cita-cita untuk bermain di Persib Bandung ketika masih kecil.
Namun, Deden tidak pernah menyangka bahwa kesempatannya untuk bisa berbaju Persib datang dengan cepat.
Deden memulai karier profesionalnya di Pelita Jaya Karawang.
Kemudian ia sempat bermain di Arema FC pada musim 2012 hingga akhirnya bergabung dengan Persib pada 2013.
"Dulu kalau pengen ada. Tapi kalau secepat waktu kemarin itu enggak karena dulu itu terus terang sangat susah main ke Persib," ujar Deden Natshir di Youtube Persib.
Deden mengungkapkan, ketika bermain untuk Pelita Jaya dan Arema, fokus dan tujuannya adalah mendapatkan ilmu dan pengalaman sebanyak mungkin.
Jadi, ketika Deden sudah benar-benar siap secara fisik dan mental, barulah berpikir untuk bisa membela klub tanah kelahirannya, Persib.
"Jadi istilahnya harus langsung siap main."
"Harus siap mental juga. Karena Persib tim besar."
"Waktu itu masih 19 tahun," katanya.
Dia menambahkan, Persib merupakan tim besar yang memiliki ambisi dan target untuk menjadi juara di setiap musimnya.
Oleh karena itu, mimpinya untuk bisa bermain di Persib sempat dipendam sampai benar-benar siap.
"Kalau tebersit dari kecil, pengenlah main di Persib."
"Tapi enggak harus waktu itu. Karena waktu itu susah dan saya perlu jam terbang."
"Saya putuskan untuk main di luar dulu."
"Alhamdulilah akhirnya bisa di Persib," ucapnya.
Sebelum datang Deden Natshir sejumlah kiper datang dan pergi di Persib Bandung.
Ada Markus Horison dan Jendri Pitoy yang berlabel kiper tim nasional.
Namun mereka hanya bertahan satu musim.
Belum lagi kiper senior Cecep Supriatna atau Si Gegep.
Ketika Deden datang ke Persib Bandung, sudah ada I Made Wirawan di posisi kiper.
Lalu ada juga Shahar Ginanjar.
Hingga kini, Deden dan I Made Wirawan bertahan di Persib Bandung.