Sudah Sebulan Ibu Hamil di KBB yang Divaksin Baru 40 Orang, Padahal Jumlahnya 8 Ribu

Pelaksanaan vaksinasi ibu hamil tersebut, kata Nurul, sudah dilaksankan sejak awal Agustus lalu,

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Ravianto
dok Humas RSHS
Vaksinasi ibu hamil di RSHS. Progres vaksinasi Covid-19 terhadap ibu hamil di Kabupaten Bandung Barat (KBB) hingga saat ini masih tergolong lambat meskipun mereka memiliki peningkatan risiko berat apabila terinfeksi Covid-19. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Progres vaksinasi Covid-19 terhadap ibu hamil di Kabupaten Bandung Barat (KBB) hingga saat ini masih tergolong lambat meskipun mereka memiliki peningkatan risiko berat apabila terinfeksi Covid-19.

Berdasarkan data Satgas Covid-19 KBB hingga 26 Agustus 2021 lalu, jumlah ibu hamil yang sudah menjalani vaksinasi dosis pertama baru 40 orang dari total sasaran 8.328, sementara untuk vaksinasi dosis kedua belum ada sama sekali.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan KBB, Nurul Rasihan, mengatakan, lamanya vaksinasi khusus bagi ibu hamil tersebut karena hingga saat ini belum ada gebyar vaksinasi dan baru dilaksanakan di setiap puskesmas saja.

"Kalau pelaksanaannya memang sudah dimulai tapi baru di puskesmas-puskesmas, seperti itu. Memang kalau untuk gebyar khusus belum ada," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu (29/8/2021).

Pelaksanaan vaksinasi ibu hamil tersebut, kata Nurul, sudah dilaksankan sejak awal Agustus lalu, tepatnya setelah Dinas Kesehatan KBB mendapat surat edaran dari Pemprov Jabar untuk segera melaksanakan vaksinasi bagi ibu hamil.

Nurul mengatakan, terkait pendataan terhadap ibu hamil ini pihaknya tidak terlalu terkendala karena datanya pasti sudah ada di setiap puskesmas, hanya saja pihaknya tetap terkendala stok vaksin, apalagi vaksinasi diprioritaskan untuk pelajar.

"Untuk mempercepat vaksinasi tergantung ketersediannya stok vaksin dari Provinsi, dropping-nya seperti apa, kalau untuk penjadwalan kita sudah diatur puskesmas," kata Nurul.

Nurul mengatakan, untuk melaksanakan vaksinasi terhadap ibu hamil ini pihaknya juga memang harus lebih berhati-hati karena kondisi mereka pasti berbeda dengan orang yang tidak hamil.

"Jadi, vaksinasi ibu hamil itu tergantung kondisinya juga, makanya kami harus berhati-hati," ucapnya.

Namun pihaknya memastikan dari total 40 ibu hamil yang sudah divaksin itu, sejauh ini belum ada gejala Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang serius dan hingga untuk ke depannya diharapkan tidak terjadi hal seperti itu.

"Kalau KIPI sampai saat ini belum ada, mudah-mudahan tetap tidak ada sampai semua ibu hamil itu selesai divaksin," ujar Nurul.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved