Karyem Hidup Sebatang Kara, Rumahnya Tak Layak Huni, Wabup Karawang Beri Waktu 15 Hari
Karyem (60) selama ini hidup dalam keterbatasan. Rumahnya hanya berupa bilik bambu berukuran sekitar 2x4 meter.
Penulis: Cikwan Suwandi | Editor: Giri
Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Karawang, Cikwan Suwandi
TRIBUNJABAR.ID, KARAWANG - Karyem (60) selama ini hidup dalam keterbatasan. Rumahnya hanya berupa bilik bambu berukuran sekitar 2x4 meter.
Dinding kanan sudah setengah menganga, tidak ada penutup karena rusak dimakan usia.
Setiap hujan, air pasti masuk dan menggenangi rumah yang terletak di Dusun Pacogreg di Desa Cilewo, Kecamatan Telagasari, Karawang, ini.
Di dalam rumahnya, Karyem hanya memiliki satu katel dan panci.
Cuma ada beberapa piring dan dua gelas plastik.
Tak ada kasur empuk. Dia tidur hanya menggunakan tikar bekas yang mengalas di atas ranjang bambu.
Karyem hanya tinggal sendiri.
Suaminya sudah bertahun-tahun meninggal dunia.
Sementara dua anaknya sudah menikah dan tinggal jauh dari rumahnya yang berbeda kecamatan.
Sehari-hari, Karyem hanya mengandalkan bantuan dari tetangga.
Sesekali ia hanya bekerja sebagai buruh tani.
Kondisi kesehatannya yang menyebabkan Karyem tidak bisa bekerja setiap waktu.
Semenjak ditinggal suaminya Karyem mengalami depresi.
Siang itu, Wakil Bupati Karawang, Aep Syaepuloh, mengunjungi kediaman Karyem.