Warga Belum Sepenuhnya Sadar, Sampah Kasur Masih Ditemukan di Aliran Sungai Citarum
Masih ada saja warga yang membuang sampah ke sungai atau anak Sungai Citarum. Bahkan sampah itu ada yang berbentuk kasur.
Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Giri
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Masih ada saja warga yang membuang sampah ke sungai atau anak Sungai Citarum. Bahkan sampah itu ada yang berbentuk kasur.
Hal tersebut diungkapkan oleh Komandan Sektor 6 Citarurum Harum, Kolonel Arh Didik Suswandi, saat ditemui di Kolam Retensi Cieunteung, Baleendah, Kabupaten Bandung, Kamis (26/8/2021).
Didik mengungkapkan, secara kasat mata kondisi Sungai Citarum saat ini sudah terlihat jelas beberapa perbedaan, jauh lebih bersih.
"Untuk pengendalian sampah, sampah yang menggunung yang ada di Sungai Citarum sudah relatif bersih, sudah terangkut," ujar Didik.
Didik mengatakan, di lingkungan sekitar Sungai Citarum, desa-desa di bantaran sungai sudah teredukasi dan masing-masing sudah membentuk satu wadah, atau memiliki manajemen sampah di lingkungannya masing-masing.
"Hal ini saya lakukan supaya masyarakat terkendali, tidak membuang sampah sembarangan, baik itu di Sungai Citarum langsung, anak sungai, cucu sungai, maupun di saluran-saluran kecil, yang akhirnya menumpuk menuju ke Sungai Citarum," ucap dia.
Sungai Citarum, kata Didik, pada dasarnya, sudah bersih dari sampah.
"Hanya saja pada saat musim hujan, terkadang mendapat kiriman sampah, baik itu dari Sumedang, Rancaekek, pasar-pasar (yang ada di hulu) di atas. Lalu meluap kala banjir, itu yang menyebabkan Sungai Citarum kembali tercemari oleh sampah," ujar Didik.
Tentang penanganan limbah industri, Didik mengatakan, beberapa pabrik sudah diuji dan diberikan edukasi.
"Kami sampaikan pentingnya untuk menjaga Citarum tetap bersih tanpa dikotori limbah industri," kata Didik.
Pada awalnya, kata Didik, memang saat kunjungan-kunjungan selalu ditampilkan oleh mereka limbah yang bersih.
"Namun kita paham setiap manusia ingin mengambil keuntungan dari kondisi atau kerusakan tersebut. Pasti ada celah atau moralitas yang kurang baik. Itulah yang disampaikan," tuturnya.
Didik menegaskan, jangan sampai membuang sampah atau limbah di kala hujan rintik-rintik, atau di malam hari saat pengawasan tak ada.
"Jangan buang sampah (atau limbah) saat banjir karena pada saat itu tak terlihat, sebab gorong-gorong berada di kedalaman air, ini yang saya cegah," katanya.
Maka dikatakan Didik, pihaknya tekankan kepada para pengusaha untuk menjaga moralitas mereka.
"Untuk tetap menjaga sisi kemanusiaan, menjaga lingkungan kita supaya tetap bersih. Diawasi maupun tidak diawasi karena kaitannya berisiko dan dosa," ujar dia.
Tentang sedimentasi di Sungai Citarum, Didik mengaku, pihaknya sudah melakukan pengerukan, baik menyangkut kedalaman maupun pelebaran.
"Kedalaman memang agak sulit karena pada saat mengeruk kedalaman, pada musim hujan berikutnya tertutup lagi. Ini agak sulit tapi kami tetap lakukan supaya tak terjadi pendangkalan yang berlebihan. Pada sisi kelebaran, kami lakukan pelebaran terutama di sisi yang menyempit seperti di tikungan-tikungan karena sedimentasi yang terjadi," ucap dia.
Menurut Didik, kelebaran maupun kedalaman sungai sekarang sudah relatif lebih lebar dan dalam
"Ini terbukti pada musim hujan tahun ini tak terjadi banjir sekala besar, Sektor 6 tak sempat mendirikan posko banjir di wilayah Sektor 6," tuturnya.
Didik mengaku, memang masih terdapat oknum berperilaku tak sadar lingkungan dengan moralitas tak baik sehingga membuang sampah atau limbah ke sungai secara sembunyi.
"Tetap perlahan di sini diedukasi. Kalau tidak diawasi, dirangkul, diedukasi, buang sampah sebarangan seakan bukan suatu dosa, padahal fatwa MUI mengharamkannya," kata dia.
Memang kata, Didik, masih terdapat orang masih buang sampah ke sungai.
"Entah masyarakat di mana, sampai saat ini masih ada yang buang sampah ke sungai, bahkan ada kasur yang dibuang ke sungai," ujarnya.
Edukasi, kata Didik, itu penting, harusnya diberi reward kalau orang yang berjasa akan sampah dijadikan pahlawan.
"Kalau yang buang sampah sembarangan, diberikan sanksi, supaya kapok," tuturnya.
Didik mengajak kepada semua untuk selalu menjaga lingkungan, jangan membuang sampah dan limbah sembarangan, terlebih membuangnya ke sungai.
"Harus memiliki kesadaran untuk menjaga lingkungan," ucapnya. (*)