Penggunaan Kemasan Polistiren Meningkat Seiring Banyaknya Layanan Pesan Antar Makanan Saat PPKM

Menghadirkan kemasan makanan yang aman, higienis, dan ekonomis menjadi hal yang perlu diperhatikan melihat tren pesan antar makanan secara daring yang

Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Darajat Arianto
TRIBUNJABAR.ID/PUTRI PUSPITA
Kemasan polistiren 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita

TRIBUNJABAR. ID, BANDUNG - Adanya pembatasan aktivitas di luar rumah dan larangan makan di restoran menyebabkan meningkatnya pesan antar makanan secara daring. 

Peningkatan tersebut menyebabkan meningkatnya permintaan terhadap kemasan makanan

Kesadaran masyarakat terhadap kebersihan dan kehigienisan sudah semakin tinggi, terutama di masa pandemi Covid-19 yang masih berlanjut hingga saat ini.

Menghadirkan kemasan makanan yang aman, higienis, dan ekonomis menjadi hal yang perlu diperhatikan melihat tren pesan antar makanan secara daring yang diperkirakan akan terus berlanjut pasca pandemi.

General Manager Indah Cup, Sutjipto mengatakan bertambahnya permintaan kemasan makanan polistiren cukup bervariasi akibat pembatasan aktivitas di luar rumah.

Ia mengatakan, selama diterapkannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), tercatat adanya kenaikan permintaan kemasan.

"Kenaikan primer maupun sekunder packaging polistiren diperkirakan sebesar 3-5% dibanding dengan PPKM sebelumnya," ujar Sutjipto saat webinar virtual, Selasa (24/8/2021). 

Kemasan makanan polistiren, kata Sutjipto, dianggap efisien dan ekonomis dalam memenuhi bertambahnya permintaan yang cukup tinggi karena harga yang terjangkau. 

Selain itu, kemasan makanan polistiren lebih aman dalam menjaga makanan ketika  diantar dari restoran ke pelanggan.

Hal ini dilihat menjadi hal yang penting karena kesadaran masyarakat terhadap kebersihan dan kehigienisan barang-barang yang digunakan sehari-hari sudah semakin tinggi.

Misalnya saja mulai dari penggunaan masker hingga alat-alat makan dan kemasan makanan. 

Sementara itu dr. Lia Natalia Sp. THT-KL mengatakan di masa pandemi, banyak orang menjadi lebih berhati-hati dalam memilih jenis kemasan makanan

Hal-hal yang menjadi pertimbangan orang dalam memilih kemasan makanan antara lain; kemasan yang higienis, kemasan yang dapat digunakan kembali, dan kemasan yang dapat didaur ulang. 

dr. Lia Natalia mengatakan, kemasan makanan sekali pakai sangat efektif dalam mencegah kontaminasi silang  yaitu proses berpindahnya virus secara tidak sengaja dari suatu benda atau seseorang ke benda lainnya.

“Wadah makanan plastik menjadi yang direkomendasikan, terutama pada masa sekarang ini karena kemampuannya untuk melindungi makanan terhadap kontaminasi dan melestarikan makanan lebih lama untuk meminimalkan penggunaan bahan pengawet," ujarnya. 

Daur ulang sampah

Managing Director dari Digital Waste Solution (DWS), Uli Erni Iriani Nadeak menjelaskan mengenai kelola sampah berkelanjutan. 

DWS merupakan sistem pengelolaan sampah yang terintegrasi, keberlanjutan, dan berbasis digital 4.0.

“Sistem aplikasi DWS ini diciptakan untuk melakukan konsistensi komitmen Expanded Product Responsibility sebagai panduan bagi produsen untuk bergerak bersama mengurangi sampah kemasan hingga menciptakan ekonomi sirkular serta aktif mendukung inisiatif besar pemerintah,” ucap Uli.

Menurut Uli, kegiatan pengelolaan dan daur ulang sampah di Indonesia masih memiliki banyak ruang untuk dapat ditingkatkan. 

Hal ini tentu dapat dimulai dari kesadaran masyarakat mengenai pentingnya kelola dan daur ulang sampah itu sendiri, sehingga sampah plastik tidak berserakan di lingkungan sekitar. 

Kondisi pengelolaan sampah saat ini, kata Uli pun masih menghadapi kendala, antara lain sampah yang yang masih dibuang tidak pada tempatnya. 

Sampah yang dibuang tidak terpilah dengan benar sehingga menyebabkan seringnya tidak terangkut.

Ia melihat di keadaan ini tidak dapat terlepas dari plastik. 

"Sekarang adalah bagaimana cara kita mengelola sampahnya agar tidak berakhir mencemari lingkungan. Caranya adalah  dengan mengelola dan memilah sampah dengan benar untuk kemudian didaur ulang,” ucapnya.  (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved