Jenuh Karena PPKM, Disparbud Bandung Barat Waspadai Warga Revenge Tourisme ke Tempat Wisata KBB
Disparbud Kabupaten Bandung Barat (KBB) mewaspadai terjadinya revenge tourism atau fenomena masyarakat ingin berwisata setelah terkekang selama PPKM
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Mega Nugraha
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Disparbud Kabupaten Bandung Barat (KBB) mewaspadai terjadinya revenge tourism atau fenomena masyarakat ingin segera berwisata karena jenuh selama PPKM yang berlaku sejak 3 Juli 2021.
Fenomena tersebut perlu diwaspadai setelah obyek wisata dibuka karena tempat wisata KBB terutama yang ada di kawasan Lembang menjadi tujuan wisatawan daerah berbagai daerah.
Kepala Disparbud KBB Heri Partomo, mengatakan, fenomena revenge tourism ini karena saat ini banyak masyarakat yang sudah jenuh karena tidak diizinkan kemana-mana selama PPKM diterapkan.
"Masyarakat bisa dibilang dendam, karena mereka selama ini banyak diam di rumah dan tidak boleh kemana-mana, jadi fenomena itu harus kita antisipasi," ujarnya saat dihubungi, Kamis (26/8/2021).
Dengan kondisi seperti itu, kata Heri, nantinya mereka akan mencoba untuk mengeksplor dan melihat suasana baru di luar rumah apakah itu dengan menginap di hotel ataupun ke tempat wisata.
Untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan pengunjung yang menghabiskan waktu akhir pekan di penginapan dan restoran di Bandung Barat yang saat ini sudah buka, pihaknya bekerjasama dengan Satgas Covid-19 untuk melakukan pengawasan.
Baca juga: Caddy Golf Akan Jadi Saksi Kasus Sadis di Subang yang Bikin Amalia Mati Tak Wajar, Apa Kaitannya?
"Nanti akan disidak dan ditindak kalau ada pelanggaran. Kita tidak berharap Covid-19 ini terus berkembang lebih lama lagi, mudah-mudahan segera selesai," kata Heri.
Untuk saat ini, kata dia, tingkat kunjungan masyarakat ke restoran dan penginapan di wilayah Bandung Barat terutama di kawasan Lembang memang sudah ada peningkatan setelah diizinkan buka dengan kapasitas pengunjung 25 persen.
"Saat ini kunjungan ke tempat makan dan hotel memang sudah mulai ramai karena sudah diizinkan boleh menginap dengan batasan 25 persen," ucapnya.
Namun, pihaknya memastikan jika kunjungan ke tempat wisata KBB hingga saat ini masih belum ada karena masih ditutup hingga batas waktu yang belum bisa dipastikan.