Penemuan Mayat di Subang
Ternyata Kondisi Amalia Memprihatinkan Saat Ditemukan di Bagasi Mobil di Subang, Ia Tak Berbusana
Amalia Mustika Ratu (24), ditemukan sudah tak bernyawa di dalam bagasi mobil di Subang. Tak sendirian, ia ditemukan bertumpuk dengan jasad ibunya.
Penulis: Yongky Yulius | Editor: Widia Lestari
TRIBUNJABAR.ID - Amalia Mustika Ratu (24), ditemukan sudah tak bernyawa di dalam bagasi mobil di Subang. Tak sendirian, ia ditemukan bertumpuk dengan jasad ibunya, Tuti Suhartini (55).
Jasad ibu dan anak itu ditemukan di dalam bagasi mobil Toyota Alphard di Kampung Ciseuti, Desa Jalan Cagak, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Rabu (18/8/2021).
Kini, ada fakta baru terungkap terkait kondisi Amalia saat ditemukan.
Gadis malang itu ternyata ditemukan dalam kondisi yang memprihatinkan.
"Kondisinya pada saat di tempat kejadian perkara (TKP) itu memang tanpa busana, tapi dalam keadaan tertutup," ujar Kabid Humas Polda Jabar Kombes Erdi A Chaniago saat dihubungi via ponselnya, Rabu (25/8/2021).

Meski jasad Amalia ditemukan tanpa busana, ternyata pihak kepolisian tak menemukan adanya tanda rudapaksa.
"Tapi sepertinya tidak ada (tanda dirudapksa), saya mendengar untuk kejahatan seksualnya tidak ada di situ," kata Kombes Erdi A Chaniago.
Sebelumnya, Kapolres Subang, AKBP Sumarni juga mengatakan, berdasarkan hasil otopsi sementara, tak ada indikasi tindak pidana lain seperti rudapaksa kepada Tuti dan Amalia.
Diperoleh fakta, selaput dara di tubuh Amalia masih utuh.
"Kemudian kita juga melakukan pengecekan apakah terjadi persetubuhan atau tidak. (Tapi ternyata) selaput dara masih utuh, jadi tidak ada indikasi persetubuhan di sana," ujar AKBP Sumarni di Subang, Kamis (19/8/2021).

Lebih lanjut Sumarni mengatakan, diduga Amalia meninggal di antara pukul 04.00 sampai 05.00 WIB.
Sementara itu, ibunya, Tuti, meninggal lima jam sebelumnya.
"Jadi yang lebih dulu meninggal yaitu ibunya," kata AKBP Sumarni.
Sebelumnya, pihak kepolisian juga telah mengumpulkan barang-barang bukti dari lokasi kejadian.
Di pakaian salah satu saksi ternyata terdapat bercak darah.
"Kita juga mengumpulkan barang-barang bukti yang ada di TKP termasuk baju yang ada di TKP yang dikenakan salah satu saksi, di mana baju tersebut ada bercak darah," kata Sumarni.
Sosok Amalia Semasa Hidup
Kakak tertua dari Tuti, yang tidak lain uwa dari Amalia, Yeti (65), mengaku sempat merinding begitu mendengar kabar buruk tersebut.
Ia mengaku masih tak percaya Tuti dan Amalia meninggal secara tak wajar.
"Awalnya saya tidak percaya sama sekali. (Tapi) setelah mengetahui dari Yosep (suami Tuti), saya di situ langsung merinding sampai-sampai tidak sadarkan diri, saya pingsan," ujar Yeti saat ditemui Tribunjabar di kediamannya yang berada di Desa/Kecamatan Jalan Cagak, Senin (23/8/2021).
Saat menceritakan hal tersebut, raut wajah Yeti terlihat masih menunjukkan kesedihan. Ia tampak menahan tangis.
Sambil memegang foto Tuti dan Amalia semasa hidup, Yeti melanjutkan ceritanya.

Ia mengatakan, Amalia adalah sosok yang sopan dan tak memiliki permasalahan.
Ia pun dikenal sebagai sosok yang murah senyum, terutama kepada keluarganya.
"Amalia sopan banget kalo lagi bersama keluarga lain juga cuman senyum-senyum baik banget masyaAllah mereka berdua tuh," ujar perempuan berkacamata ini.
Yeti mengatakan, ia juga dekat dengan adiknya, Tuti.
Karena itu, sampai detik ini ia sebenarnya masih belum percaya mengenai meninggalnya Tuti dan Amalia.
"Saya sering berdua sama korban terutama adik saya Tuti," kata Yeti.
Sebelumnya, Yoris Raja Ammanullah (34), kakak kandung dari Amalia, telah bercerita bagaimana sosok adiknya semasa hidup.
Baca juga: Teka-teki Hubungan Tuti dan Yosef, Ibu yang Mati Tak Wajar di Subang Itu Tak Harmonis dengan Suami?
Menurutnya, mendiang adiknya tersebut adalah sosok yang cantik, lugu, dan sopan.
Bahkan, semasa hidupnya, banyak yang menyukai Amalia.
"Iya lah, pasti banyak yang suka. Amalia sosok yang cantik, lugu juga. Pernah ngedenger sih katanya adik saya jadi primadona di lingkungan rumah, tapi kurang tahu juga," ujarnya ketika ditemui di Polsek Jalan Cagak, Sabtu (21/8/2021).
Lebih lanjut Yoris mengatakan, adiknya tersebut juga memiliki beberapa prestasi, baik dari segi akademis maupun nonakademis.
Amalia diketahui menjadi bendahara sebuah yayasan yang diketuai sendiri oleh Yoris.
Lantaran kinerjanya bagus, Amalia sempat mendapatkan hadiah atas prestasinya tersebut.
"Dia kan bendahara di yayasan. Saya ketua yayasannya. Jadi pihak yayasan memberikan hadiah karena kinerjanya. Dia juga berprestasi seperti di organisasi-organisasi," ujarnya.
Sebelumnya, Ono Kadirin (79) yang merupakan pedagang asongan langganan dari keluarga Tuti mengatakan, Amalia adalah orang yang baik.
Baca juga: Istri Muda Diminta Sample Kuku Untuk Tes DNA di Kasus Anak dan Ibu di Subang Mati Tak Wajar
"Abah kenal baik sama Pak Yosep (suami dan ayah korban) apalagi si eneng (Amalia), baik banget jiwa sosialnya tinggi juga," kata Ono saat tidak sengaja mendatangi rumah korban, Jumat (20/8/2021).
Lebih lanjut ia mengaku sudah mengetahui Amalia sejak kecil.
Dari kecil sampai sekarang, Amalia dikenal baik dan lugu.
"Baik banget, abah malah sudah tahu si eneng (Amalia) dari masih kecil, abah sering dikasih rokok juga sama Pak Yosep terus sama si ibu (Tuti)," ujarnya.
Diketahui, Amalia pun baru saja lulus kuliah di satu universitas di Bandung pada 2021 ini.
Hal itu sempat diceritakan saudara korban, Asep Hamdan (34) saat ditemui di lokasi kejadian pada Rabu (18/8/2021).
Setelah lulus kuliah, Amalia hanya menemani ibunya di rumah.
"Tapi sempat kerja juga jadi bendahara di sekolah Pak Yosep (ayah kandungnya)," kata Asep.
Artikel ini diolah dari laporanTribunjabar.id/Dwiki Maulana Velayati dan Nazmi Abdurrahman.