Setengah Juta Warga Jabar Akan Divaksin Serentak pada 28 Agustus, Demi Target Kekebalan Komunal

Pemerintah Provinsi Jawa Barat menargetkan kekebalan komunal (herd immunity) terbentuk pada Desember 2021.

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Giri
freepik
Ilustrasi vaksin Covi-19 - Pemerintah Provinsi Jawa Barat menargetkan kekebalan komunal (herd immunity) terbentuk pada Desember 2021. 

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pemerintah Provinsi Jawa Barat menargetkan kekebalan komunal (herd immunity) terbentuk pada Desember 2021.

Untuk itu, Pemprov Jabar akan menggelar Gebyar Vaksinasi Covid-19 yang rencananya dilaksanakan 28 Agustus.

Ketua Divisi Percepatan Vaksinasi Jabar, Dedi Supandi, mengatakan kemampuan Jabar dalam vaksinasi semakin membaik.

Pada Juli 2021, rata-rata kecepatan vaksinasi 69 ribu per hari.

Kemudian pada Agustus 2021, meningkat pesat 164 ribu per hari.

"Kami terus mengejar target vaksinasi hingga 400 ribuan per hari agar Desember dapat mencapai herd immunity," katanya melalui ponsel, Rabu (25/8).

Khusus untuk 28 Agustus nanti, menurutnya, target vaksinasi sebanyak 461 ribu orang sudah tercapai. 

Sebab, saat ini warga yang sudah terdaftar hingga 548.906 orang. Jumlahnya masih akan terus bertambah dan diperkirakan akan mencapai 600.000 orang.

"Mereka terdaftar di faskes, sentra vaksin, sekolah, pesantren hingga mal. Sangat antusias untuk ikut," katanya.

Dalam acara yang digelar serentak di 27 kabupaten/kota tersebut rencananya ada 279 ribu warga dilayani di puskesmas, klinik dan rumah sakit, kemudian 19.211 di sentra vaksinasi di beberapa daerah, 11 ribu di industri, 2.450 warga di mal, dan pusat perbelanjaan. Hingga sekolah yang bisa melayani 164 ribu.

Menurutnya program Gebyar Vaksinasi ini tidak ada bedanya dengan program vaksinasi yang sudah berjalan.

Namun, pihaknya kini melibatkan seluruh potensi dan komunitas agar cakupan lebih luas dan masif.

Angka 500 ribu per hari sendiri, menurutnya, lahir setelah pihaknya menghitung kesamaan target, kebutuhan nakes, dan vaksinator lalu kesamaan pada rencana kebutuhan mingguan, bulanan dan harian 27 kabupaten/kota.

“Dari kesamaan target, 27 kabupaten kota target tertinggi di Kabupaten Bogor dan terendah di Kota Banjar karena jumlah penduduknya sedikit. Lalu kita hitung berapa kebutuhan tenaga kesehatan, ada yang siap memvaksin tapi vaksinatornya tidak ada, vaksinasi butuh enam tenaga dan dua vaksinator. Jadi total nakes yang dibutuhkan 22.600 sekian se-Jawa Barat,” katanya.

Kebutuhan nakes sendiri dipastikan terpenuhi.

Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), misalnya, bersedia menggerakan 90 ribu petugas, lalu ada 12.500 bidan yang baru diklat siap diturunkan.

Setelah kesamaan kebutuhan nakes terjawab pihaknya menghitung kebutuhan vaksin per bulan bagi 37 juta warga Jawa Barat.

“Ternyata kalau kita mapping kebutuhan per hari 522 ribu, itu Juli dengan kondisi target 68 ribu. Sekarang 180 ribu target per hari menjadi 432 ribu. Per 28 Agustus kita lakukan, kami tinggal memohon Kemenkes ditambah turunnya vaksin ke Jawa Barat baik September, Oktober, November, hingga Desember 15 juta vaksin,” katanya.

Ketua Harian Satgas Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat, Dewi Sartika, mengatakan jumlah warga yang ditargetkan mendapat vaksinasi mencapai 37 juta jiwa.

Sejak Januari-Agustus 2021, Jawa Barat sudah mendapatkan pasokan 16,3 juta vaksin dari Kementerian Kesehatan. 

Dari angka tersebut, Jabar sudah melaksanakan 83 persennya.

Menurutnya jika dibandingkan dengan provinsi lain, rata-rata vaksinasi yang dilakukan mencapai 164 ribu bahkan 180 ribu per hari.

“Kita ranking pertama vaksinasi terbanyak se-Indonesia. Ranking pertama per hari ini ada di Jawa Barat. Dua minggu terakhir Jabar melakukan percepatan yang sangat luar biasa. Kita terima vaksin per minggu di bawah 1 juta, kita harusnya 3,5 juta. Ini menjadi kendala. Dengan jumlah penduduk yang ada, maka distribusinya tidak proporsional dengan jumlah penduduk jawa barat. Itu dari Januari kemarin,” katanya.

Pihaknya pun menyiapkan semua jenis vaksin Covid-19 yang ada di Jawa Barat mulai dari Sinovac, Astrazeneca, hingga Moderna.

Sebelumnya, menurut Wakil Ketua Divisi Vaksinasi Atalia Praratya Ridwan Kamil, untuk mencapai kekebalan komunal diperlukan keberhasilan pemberian vaksinasi kepada minimal 37,9 juta warga Jabar.

"Untuk mencapai target tersebut maka per hari harus memvaksin 500 ribuan warga Jabar," ujar Atalia dalam Jabar Punya Informasi (Japri) bertema Gebyar Vaksinasi Covid-19 Jabar di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (24/8/2021).

Untuk sukses gebyar vaksinasi butuh kolaborasi dengan stakeholders mulai dari TNI, Polri, perguruan tinggi, swasta, komunitas, sampai masyarakat.

Atalia mengajak tokoh agama dan masyarakat ikut menyosialisasikan dan mengedukasi masyarakat agar mau divaksin. Tidak dipungkiri cukup banyak masyarakat yang menolak untuk divaksin karena berbagai alasan. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved