Persib Bandung
Semua Pemain Asing Persib Bandung Terancam Tidak Bisa Ikut Liga 1, Ini Penjelasan Robert Alberts
Pelatih dan semua pemain asing Persib Bandung terancam tak bisa ikut Liga 1 yang rencananya digelar 27 Agustus ini.
Penulis: Ferdyan Adhy Nugraha | Editor: Mega Nugraha
TRIBUNJABAR.ID,BANDUNG- Pelatih dan semua pemain asing Persib Bandung terancam tak bisa ikut Liga 1 yang rencananya digelar 27 Agustus ini. Bukan karena cedera atau karena sebab-sebab lain yang terkait dengan sepakbola, tapi karena urusan sertifikat vaksin Covid-19.
Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts, mengatakan para pemain, tim pelatih, dan ofisial di timnya sudah mendapat vaksinasi Covid-19. Terlebih karena itu jadi salah satu syarat untuk mengikuti Liga 1.
Hanya saja, kata Robert, ada kendala soal sertifikat vaksin Covid-19 bagi para pemain asing Persib. Sebab saat ini, setiap orang harus memiliki aplikasi Peduli Lindungi untuk menunjukan bukti sudah mendapatkan vaksin.
"Di sana ada sertifikat vaksinasi dengan menyertakan nomor (KTP). Tapi semua pemain asing tidak memiliki itu, para pemain asing tidak punya NIK, jadi kami tidak mempunyai bukti sudah divaksin selain bukti di kertas," ujar Robert Alberts dalam wawancara virtual, Sabtu (21/8).
Saat ini, menurut Robert Alberts, PSSI sedang mengatasi hal tersebut agar pemain maupun pelatih bisa mendapatkan akses untuk mengunduh sertifikat vaksin Covid-19.
Baca juga: Robert Alberts Bandingkan Persib Bandung dan Liverpool yang Jalani Liga Tanpa Penonton di Stadion
"Seperti yang saya katakan, kami ini satu tim dan semua orang asing di tim sudah divaksin, tapi tidak bisa mengunduh aplikasinya karena tidak punya NIK," ucapnya.
Dia berharap, akan ada segera solusi karena sertifikat vaksin saat ini sudah menjadi persyaratan bagi seseorang untuk melakukan kegiatan. Seperti masuk mall, pusat perbelanjaan, hingga berkompetisi di Liga 1 yang semuanya memerlukan sertifikat vaksin Covid-19.
"Saya harap ini bisa diatasi karena meski orang asing, baik pemain dan pelatih, kami juga ingin bisa berpartisipasi dalam kegiatan apapaun," katanya.

Grup Kecil
Saat ini, lanjut , Achmpelatih asing Persib Bandung itu, Ahad Jufriyanto dan kawan-kawan sudah mulai berlatih dengan grup kecil. Sebabnya, PPKM Level 4 baru memperbolehkan kegiatan olahraga di luar ruangan dengan jumlah maksimal 4 orang saja.
"Kami juga menanti kabar tim bisa berkumpul dan berlatih bersama semuanya karena itu yang penting. Saat ini juga kami belum bisa menggelar uji coba di Bandung," ucapnya.
Kebutuhan untuk menggelar uji coba ini menurut Robert cukup mendesak. Para pemain membutuhkan uji coba untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan tim serta membangun chemistry.
"Kami coba membangun tim menatap liga dengan memainkan uji coba di luar Bandung jika memungkinkan dan diperbolehkan. Untuk saat ini pemain berlatih dalam kelompok yang kecil sampai kami mendapat pemberitahuan boleh berlatih dalam satu unit bersama-sama lagi. Kami berharap itu terjadi secepatnya," katanya.
Saat ini, dia mengakui tidak banyak hal yang bisa dilakukan agar Persib bisa melakukan uji coba. Hanya saja, dia akan berbuat maksimal andai nantinya Persib tak bisa menggelarnya sampai kick off Liga 1.
Baca juga: Geoffrey Castillion Lengkapi Persib, Persipura Harapkan Keajaiban Soal Pemain Asing
"Saya percaya tim ini secara perlahan akan terus menjadi lebih baik karena tim ini mempunyai kualitas. Kami memang tidak mungkin bisa menampilkan sepakbola kelas dunia setelah hampir dua tahun tidak bermain sepakbola dan juga ada pemain baru di tim," katanya.
Meski persiapan sampai hari ini sangat tidak ideal, Robert menilai tradisi dan budaya Persib di sepak bola Indonesia akan membuat timnya mampu berbicara banyak. Apalagi dengan skuat yang ada, dia optimistis Persib mampu menjadi konteder juara.
"Jika melihat tim ini, dengan tradisi dan budaya klub, budaya yang kuat di sepakbola Indonesia dan rasa menghormati antar sesama anggota klub, saat liga dimulai, tim ini akan berkembang untuk terus menjadi lebih tangguh, itu visi saya," ucapnya.
Secara hitungan matematis, Robert memang tidak memiliki cukup waktu untuk membangun tim yang benar-benar tangguh saat kompetisi dimulai nanti. Latihan yang menjadi dasar untuk membangun sebuah tim kuat pun faktanya sampai saat ini belum bisa dilakukan.
Belum lagi berbicara chemistry antar pemain yang tidak dibangun dalam satu atau dua kali latihan saja. Perlu berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan agar pemain benar-benar menyatu sebagai sebuah tim.
Oleh karena itu, Robert akan memanfaatkan pekan-pekan awal kompetisi untuk membangun skuatnya menjadi kuat hingga akhir musim nanti.
"Butuh waktu bagi tim untuk menyatu lagi sebagai tim selama laga berjalan. Karena hanya itu waktu bagi pemain bersama-sama lagi dan kami harus bertanding. Kami tidak berkumpul dalam kondisi full team sejak selesai bermain di Piala Menpora dan kami juga belum melakukan persiapan. Jadi pemain harus mencoba menikmati liga yang mulai bergulir dan menerima keadaan seperti ini dengan coba memberikan yang terbaik," katanya. (ferdyan adhy nugraha)