Kapan Jadwal Liga 1 Ada? Ini Kata LIB, Juga Soal Resahnya Pelatih Persib Pemain Asing Tak Bisa Main
PT LIB bicara tentang jadwal dan pemain asing yang terancam tak bisa main di Liga 1.
Penulis: Ferdyan Adhy Nugraha | Editor: taufik ismail
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferdyan Adhy Nugraha
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi akhirnya memberikan jawaban perihal jadwal kompetisi dan penerapan aplikasi Pedulilindungi di Liga 1 dan Liga 2 2021/2022.
Sebelumnya, PT LIB akan memberikan jadwal pertandingan kepada pihak klub pada 20 Agustus atau satu pekan sebelum kick off.
Namun terpaksa ditunda karena adanya penyesuaian dengan Pedulilindungi.
Sebab pada saat kompetisi berjalanan nanti, semua stadion yang ditetapkan menjadi venue pertandingan harus memasang Pedulilindungi.
Bukan hanya itu, setiap pemain, pelatih, maupun ofisial diwajibkan untuk memilikinya sebagai bukti telah mendapat vaksinasi Covid-19.
“Untuk jadwal akan kami keluarkan 24 Agustus. Karena banyak hal terkait dengan kita, kan, diasesmen untuk tempat segala macam. Jadi kami sesuaikan dengan rekomendasi-rekomendasi yang diberikan, soal tempat dan protokol kesehatan dengan menerapkan aplikasi Peduli Lindungi. Itu semua stadion, akomodasi, itu nanti kami pakai itu semua,” Ujar Direktur operasional PT Liga Indonesia Baru (LIB), Sudjarno, dikutip dari laman Tribunnews, kemarin.
Sudjarno menambahkan, para pemain yang akan berlaga di kompetisi nanti wajib sudah mendapatkan vaksin.
Sertifikat itu nantinya bakal menjadi syarat bagi pemain ketika didaftarkan.
Sertifikat vaksin, kata Sudjarno, bukan hanya ditunjukan oleh para pemain lokal saja.
Namun para pemain asing akan diberikan kewajiban untuk menunjukan bukti sudah mendapat vaksin.
Hal inilah kata dia yang sedang diselesaikan oleh PT LIB.
Sebab jika menggunakan Pedulilindungi, harus memiliki NIK. Sementara para pemain asing tidak memiliki NIK sehingga sedang diselesaikan oleh PT LIB.
“Penyempurnaan jadwal terkait dengan aplikasi Peduli Lindungi dan kami sosialisasi terkait dengan aplikasi itu. Kemudian soal dengan kesepakatan terkait pendaftaran pemain yang harus vaksin, kemudian pemain asing, itu kan menjadi pertimbangan yang harus kami sempurnakan,” ucapnya.
Di samping itu, jadwal pertandingan yang akan diberikan pada 24 Agustus adalah seri pertama saja.
Seri pertama sendiri akan diadakan di Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.
Pun dengan venue pertandingan yang rencananya akan dirilis secara bersamaan dengan jadwal.
“Nanti akan kami umumkan jadwal untuk satu seri dulu. Kami rilis jadwal per seri. Rencana seri pertama di Banten, DKI, dan Jawa Barat. Untuk lokasi pembukaan beserta klub yang bertanding akan kami rilis juga,” ujarnya.
Dari pihak Persib, direktur Teddy Tjahjono mengaku belum mendapatkan informasi apapun soal penggunaan aplikasi Pedulilindungi kepada para pemain maupun pelatih asing.
Sehingga dia belum bisa berkomentar banyak karena masih menunggu kejelasan dari PT LIB.
"Sampai saat ini belum ada informasi terbaru dari PT LIB tentang penggunaan aplikasi Pedulilindungi. Kami masih menunggu," kata Teddy.
Beberapa hari yang lalu, pelatih Persib, Robert Alberts Robert, menyebut ada kendala soal sertifikat bagi para pemain asing.
Sebab saat ini, setiap orang harus memiliki aplikasi Peduli Lindungi untuk menunjukan bukti sudah mendapatkan vaksin.
"Di sana ada sertifikat vaksinasi dengan menyertakan nomor (KTP). Tapi semua pemain asing tidak memiliki itu, para pemain asing tidak punya NIK, jadi kami tidak mempunyai bukti sudah divaksin selain bukti di kertas," katanya.
Saat ini menurut Robert, PSSI sedang mengatasi hal tersebut agar pemain maupun pelatih bisa mendapatkan akses untuk mengunduh sertifikat vaksin.
"Seperti yang saya katakan, kami ini satu tim dan semua orang asing di tim sudah divaksin tapi tidak bisa mengunduh aplikasinya karena tidak punya NIK," ucapnya.
Dia berharap, akan ada segera solusi karena sertifikat vaksin saat ini sudah menjadi persyaratan bagi seseorang untuk melakukan kegiatan.
Seperti masuk mal, pusat perbelanjaan, hingga berkompetisi di Liga 1 yang semuanya memerlukan sertifikat vaksin.
"Saya harap ini bisa diatasi karena meski orang asing, baik pemain dan pelatih, kami juga ingin bisa berpartisipasi dalam kegiatan apa pun," katanya.
Baca juga: Sempat Tersingkir, Pemain Sayap Ini Kembali ke Persib, Saingan dengan Esteban Hingga Frets Butuan