Dua Tahun Belajar di Tengah Banjir Rob, Banyak Guru dan Murid SDN Eretan Wetan II Terkena Kutu Air

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Banyak guru dan murid yang terkena penyakit kutu air akibat genangan banjir rob yang melanda SD Negeri Eretan Wetan II di Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu.

Banjir rob itu tidak kunjung surut dalam dua tahun terakhir.

Nyaris setiap hari saat air laut pasang, banjir rob ini masuk ke dalam kelas di SD setempat.

Salah seorang guru, Nining Nurnaningsih mengatakan, penyakit kutu air ini sudah seperti penyakit langganan.

"Karenakan banjir rob ini campur dengan selokan dan lain-lain, walau sudah cuci kaki tetap saja kena kutu air," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Senin (23/8/2021).

Pada pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas yang sudah mulai digelar sekarang ini, para murid pun terpaksa belajar di tengah kepungan banjir rob.

Kondisi ini yang membuat kegiatan belajar di sana menjadi tidak efektif.

Pihak sekolah pun harus membuat skenario agar para murid bisa melaksanakan PTM terbatas dengan kondisi tersebut.

Di antaranya dengan memberlakukan sif belajar dan memanfaatkan musala sebagai tempat belajar.

Hal tersebut karena rusaknya sarana dan prasarana sekolah setempat, sebanyak 10 ruang kelas sudah tidak layak lagi dan dipenuhi lumpur.

SD Negeri Eretan Wetan II juga kekurangan meja dan kursi karena lapuk terendam banjir.

Di sisi lain, pihak sekolah mengkhawatirkan para murid mengalami sakit saat belajar dengan kondisi demikian.

"Untuk PTM, jujur kami belum bisa melaksanakan secara maksimal karena dengan kondisi demikian, kami takut anak-anak jadi sakit karena genangan tersebut," ujar dia.

Baca juga: Sudah 2 Tahun SD Negeri Eretan Wetan Indramayu Diterjang Banjir Rob, Baru Tahun Ini ada Revitalitasi