Tempat Wisata

Mengenal Desa Wisata Pasanggrahan di Purwakarta, Cocok bagi Wisatawan yang Ingin Refreshing

Kampung Tajur, Desa Pasanggrahan, Kecamatan Bojong Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, merupakan kampung yang terbilang asri.

Penulis: Irvan Maulana | Editor: Hermawan Aksan
Dokumentasi Disparbudpora Purwakarta
Rumah tradisional di Kampung Tajur, Desa Pasanggrahan, Kabupaten Purwakarta, saat ditinjau Disparbudpora Kabupaten Purwakarta, Minggu (22/8/2021). 

Laporan Kontributor Tribun Jabar, Irvan Maulana

TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Kampung Tajur, Desa Pasanggrahan, Kecamatan Bojong Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, merupakan kampung yang terbilang asri di tengah hiruk pikuk perkembangan zaman.

Penduduknya masih mempertahankan konstruksi rumah dengan model zaman dulu.

Itu sebabnya desa ini juga menjadi tujuan para pelancong.

Tak hanya lansekap dan tata permukimannya yang indah, kehidupan masyarakatnya juga unik.

Baca juga: Kampung Tajur di Purwakarta Masuk 100 Nominasi di Anugerah Desa Wisata Indonesia, Ini Keunikannya

Mereka masih mempertahankan adat dan budaya warisan leluhur, mulai bercocok tanam dengan alat tradisonal, bergotong royong membangun fasilitas umum seperti aula pendopo desa, hingga membuat rumah ibadah.

Mereka juga kerap menggunakan alat-alat tradisonal dalam mengolah padi menjadi beras hingga menjadi nasi.

Anak-anak di sana juga masih bermain dengan permainan tempo dulu, seperti galah, tatarucingan, dan egrang.

Keunikan itulah yang menjadikan kampung tersebut kerap jadi tujuan para pelancong di wilayah Jawa Barat, khusunya di Purwakarta.

Selain itu, Kampung Tajur juga menjadi salah satu pilihan untuk berwisata edukasi mengenai pengetahuan dan adat istiadat tradisional.

Sebelum pandemi, wisatawan yang datang ke Kampung Tajur terbilang cukup antusias, bahkan kebanyakan dari mereka berasal dari luar Kabupaten Purwakarta, bahkan luar Jawa Barat.

Setiap tahun jumlah wisatawan bisa mencapai ribuan orang.

Jumlah rata-rata pada tahun 2012 hingga 2017 tercatat kurang lebih 7.000 pelancong berkunjung ke Kampung Tajur setiap tahunnya.

Bahkan angka tertinggi pelancong tercatat sebanyak 12.000 orang dalam setahun.

Pada 2017 perwakilan mahasiswa dari 24 negara datang di Kampung Tajur untuk keperluan studi.

Wisatawan mancanegara yang datang juga terbilang variatif, mulai pelajar, mahasiswa, hingga pejabat pemerintahan.

Mereka datang dari Malaysia, Korea, bahkan Amerika.

Untuk memfasilitasi wisatwan yang ingin mempelajari kebudayaan di Kampung Tajur, mereka bisa hidup bersama, bermalam dan ikut aktivitas keseharian pada salah satu keluarga di Kampung Tajur.

Biaya tiket juga dibanderol cukup murah, berkisar Rp 250 ribu untuk dua hari satu malam.

Suasana kampung yang asri serta geilitik tawa saat bercengkerama dengan anak-anak di Kampung Tajur merupakan pengalaman wisata yang sangat berharga, khususnya bagi kalian yang ingin berwisata sembari belajar budaya.

Di sana wisatawan bisa ikut ke kebun, ke sawah, menumbuk padi, bahkan menanak nasi dengan tungku.

Setelah puas mempelajari hal tersebut wisatawan bisa bermain dengan anak-anak Kampung Tajur.

Jika berwisata selama sehari, harga tiket masuk ke desa wisata Kampung Tajur berkisar Rp 17 ribu hingga Rp 20 ribu.

Namun jika Anda berniat bermalam sekaligus mengikuti aktivitas keseharian masyarakat Kampung Tajur, harga tiket dibanderol Rp 250 ribu.

Tapi saat ini masih dalam situasi pandemi, Kabupaten Purwakarta juga masih melaksanakan PPKM level 3 hingga 23 Agustus 2021, dan destinasi wisata di Purwakarta belum dibuka, termasuk Kampung Tajur.

Bagi yang ingin refreshing dan bosan suasana di rumah, tempat wisata recomended ini bisa jadi opsi kunjungan kalian saat sudah dibuka nanti. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved