Situasi di Bandara Kabul Berbahaya untuk Proses Evakuasi, Pesawat Jerman Hanya Bisa Angkut 7 Orang

Media lokal Jerman melaporkan, awal pemerintah Jerman berencana mengangkut 145 orang memakai pesawat.

AFP
Pejuang Taliban berdiri di atas kendaraan polisi yang rusak di sepanjang pinggir jalan di Kandahar, Afganistan, pada 13 Agustus 2021. 

TRIBUNJABAR.ID, KABUL- Pesawat militer Jerman hanya bisa mengangkut tujuh orang di Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afganistan

Melansir Insider, dari tujuh pengungsi tersebut, lima warga negara Jerman, satu warga Afghanistan, dan satu orang Belanda.

Sejak Taliban mengambil alih Kabun, ibu kota Afganistan, itu merupakan pesawat militer pertama yang mendarat di Bandara Internasional Hamid Karzai.

Menteri Pertahanan Jerman, Annegret Kramp-Karrenbauer, menyebut baku tembak di sejumlah titik berbahaya untuk proses evakuasi

Menurutnya, masih ada kekacauan yang terlalu berbahaya bagi banyak orang untuk sampai ke bandara.

“Kami memiliki situasi yang sangat kacau, berbahaya dan rumit di bandara,” kata Annegret kepada penyiar ARD mengutip Guardian pada Selasa (17/8/2021).

Baca juga: Kelompok Taliban Minta Semua Pegawai Pemerintah Afghanistan untuk Tetap Bekerja

Hal serupa dilontarkan seorang juru bicara kementerian luar negeri Jerman.

“Karena situasi kacau di bandara dan baku tembak di titik akses kemarin, warga Jerman lainnya dan orang-orang yang akan dievakuasi tidak diberikan akses ke bandara tanpa perlindungan dari Bundeswehr (tentara Jerman).”

Menurutnya, petugas yang bertanggung jawab atas keamanan bandara tak mengizinkan penjemputan orang yang berada di bagian sipil bandara.

Media lokal Jerman melaporkan, awal pemerintah Jerman berencana mengangkut 145 orang memakai pesawat.

Jam malam pukul 9 malam di Kabul serta kehadiran petugas Taliban di sekitar bandara mencegah kedutaan membawa orang-orang mendekat ke lokasi evakuasi tepat waktu.

"Kami hanya punya sedikit waktu, jadi kami hanya membawa orang-orang yang berada di lokasi," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Jerman kepada Guardian.

Majalah berita Spiegel melaporkan pada Senin (16/8/2021) Kanselir Angela Merkel memberi tahu anggota parlemen bahwa pasukan AS dan Turki hanya memiliki kendali atas sebuah "pulau" dari bagian militer bandara.

Baca juga: 5 Warga Afghanistan Meninggal Saat Rebutan Naik Pesawat di Bandara Kabul, Ingin Lari Dari Taliban

Sementara Taliban mengendalikan akses ke “situs” tersebut.

Lapangan terbang Kabul sangat kacau pada Senin (16/8/2021) setelah ribuan warga Afghanistan berusaha meninggalkan negara itu karena pengambilalihan cepat oleh Taliban.

Halaman
12
Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved