Ceker Ayam Jadi Rahasia Anthony Ginting hingga Bisa Sumbang Perunggu di Olimpiade 2020

Ada rahasia mengenai asupan makanan Anthony Sinisuka Ginting, peraih medali perunggu nomor tunggal cabang bulu tangkis di Olimpiade Tokyo 2020.

Editor: Giri
badmintonindonesia.org
Anthony Ginting - Ada rahasia mengenai asupan makanan Anthony Sinisuka Ginting, peraih medali perunggu nomor tunggal cabang bulu tangkis di Olimpiade Tokyo 2020.  

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Ada rahasia mengenai asupan makanan Anthony Sinisuka Ginting, peraih medali perunggu nomor tunggal cabang bulu tangkis di Olimpiade Tokyo 2020. 

Hal itu dikatakan Edison Ginting, ayahanda Anthony.

Edison menuturkan, dia bersama sang istri, Lucia Sriati, melalui berbagai kendala terutama dalam hal biaya, membesarkan Anthony sebagai atlet tentunya membutuhkan asupan gizi yang memadai.

 

Hal itu memberi konsekuensi biaya yang tidak sedikit. 

Namun, di tengah segala keterbatasan, Lucia pun memiliki akal untuk mengatasi kendala tersebut.

Caranya Lucia bekerja sama dengan pedagang martabak. 

Edison menceritakan bila anaknya butuh asupan putih telur dalam jumlah yang banyak.

Untuk itu sang istri mengakali dengan bertukar kepada pedagang martabak yang butuh kuning telur. 

“Anak olahraga kan butuh putih telur, kuningnya enggak. Nah, bayangkan saja sampai mikir beli telur dua kilo per hari, kita mikir,” ungkap Edison, baru-baru ini. 

“Jadi ibunya beli telur satu kilo, nanti dia pergi ke tukang martabak, tukeran, putihnya ke sini, kuningnya sama kamu, segitunya,” ungkap pria yang bekerja sebagai pegawai negeri sipil itu. 

Selain itu, Lucia juga mengakali kebutuhan gizi Anthony dengan membeli ceker ayam.

Ia beralasan ceker ayam tersebut bisa memenuhi kebutuhan kalsium anaknya sebagai atlet. 

Baca juga: Iis Dahlia Disebut Seperti Cowok Gondrong, Evelin Pasang Badan: Yang Bedakan Kelamin Bukan Bulu

“Mamanya beli ceker ayam, kan murah sekali, dia geprek, dia sop dengan bayam merah. Rupanya bagus, kalsium murah, nah seperti itu,” katanya. 

Tidak cukup sampai di situ, setiap kali berbelanja ke suparmarket biasanya Lucia mencari buah yang sudah tak dalam keadaan utuh agar dapat dibeli dengan harga terjangkau. 

“Kalaupun ke supermarket kita tidak beli buah segar, segar juga sih tapi buah yang dipastikan dipotong-potong. Itu lebih murah ya, begitu lah kalau masalah keuangan,” katanya. 

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved