Profil Asep Dayat, Penyerang Persib Bandung asal Pangalengan yang Sempat Digembleng di Eropa

Nama Asep Dayat akan dikenang oleh bobotoh yang mengikuti perkembangan Persib Bandung era 90'an mulai dari piala perserikatan hingga Liga Indonesia 1

Penulis: Fakhri Fadlurrohman | Editor: Mega Nugraha
bola.kompas.com
Asep Dayat, mantan pemain Persib Bandung 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Fakhri Fadlurrohman

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Nama Asep Dayat akan dikenang oleh bobotoh yang mengikuti perkembangan Persib Bandung era 90'an mulai dari piala perserikatan hingga Liga Indonesia pertama bergulir.

Asep Dayat yang kerap dipanggil John ini, merupakan pria asli Pangalengan yang lahir pada 17 Juni 1973. Bagi Asep Dayat, Persib bisa jadi setengah dari hidupnya. Bagaimana tidak, bermusim-musim ia habiskan pengalaman sepak bolanya bersama sang Pangeran Biru.

Pait manis pengalamannya bersama Persib pernah ia rasakan, bahkan bersama Persib lah dirinya pernah merasakan tanah Eropa.

Pada musim 1994-1995 Persib memiliki para penyerang tangguh seperti Sutiono Lamso, Kekey Zakaria dan Tatang Suryana. Asep yang kala itu berstatuskan pemain muda, diberikan kepercayaan oleh sang pelatih Persib kala itu Indra Thohir untuk bermain di laga Persib vs Mataram Putra.

Baca juga: Jelang Kick Off Liga 1, Marc Klok Gelandang Persib Bandung Semangat Pulang ke Bandung

Laga tersebut dimanfaatkan baik oleh Asep sebagai momentum dirinya menunjukan kemampuannya kepada khalayak dan sang pelatih khususnya.

Di Stadion Siliwangi, 4 Januari 1995 jadi salah satu laga yang membuat nama Asep Dayat menjadi buah bibir para pecinta sepakbola dan menjadi idola baru bobotoh ketika mampu menjebloskan bola ke gawang Mataram Putra yang berakhir dengan skor 3 - 1 untuk kemenangan Persib.

Beberapa hari menjelang laga tersebut, derby panas antara sesama kota Bandung yaitu Persib vs Bandung Raya, lagi-lagi Asep Dayat menjadi pemain yang mampu mencetak gol ke gawang Bandung Raya walaupun dalam laga tersebut harus berakhir imbang.

Penampilannya tersebut membawa nama Asep Dayat menjadi salah satu pemain Indonesia yang dipinta bergabung bersama PSSI Primavera untuk mengikuti program latihan jangka panjang.

Baca juga: Tak Sabar Kompetisi Liga 1 Bergulir, Pemain Muda Persib Bandung Beckham Putra; Bukan Sekedar Wacana

Asep yang kala itu masih muda, menjadi satu-satunya pemain Persib Bandung yang berangkat ke Genoa bersama para pemain Indonesia lain seperti Sugiantoro, Aples Tecuari, Chris Yarangga dan Alexander Pulalo.

Selain pemusatan latihan dan mengikuti kompetisi Primavera di Italia, Jhon juga sempat dilirik klub asal Swedia. Namun, Jhon memilih tetap bertahan di Indonesia.

Sepulang dari Italia, beberkal pengalamannya di benua sepak bola yang melahirkan pemain-pemain bintang tersebut, dia menjadi pemain yang dapat sejajar dengan para striker senior dan dapat menggeser tempat Kekey Zakaria ketika era kepelatihan Risnandar Soendoro

Namun dia tidak mampu kembali membawa Persib Bandung juara seperti musim sebelumnya dan hanya berakhir di babak 12 besar dengan 5 gol yang ia torehkan.

Pada gelaran Liga Indonesia III 1996-1997, Asep ditempatkan menjadi penyerang menemani Sutiono Lamso dan kala itu dilatih oleh Nandar Iskandar yang berakhir terhenti di babak 12 besar.

Pada tahun musim 1997-1998, Persib Bandung kedatangan pemain baru seperti Gatot Indra dan Peri Sandria namun nama Asep Dayat tetap menjadi pilihan sang pelatih Nandar Iskandar untuk menjadi salah satu pemain yang bermain awal dan pada musim itu pula dirinya berhasil mencetak 4 gol bersama Gatot Indra.

Bertahun-tahun menjadi salah satu pemain bintang yang dielu-elukan bobotoh, Asep Dayat mulai meredup pada Liga Indonesia V 1998-1999. Saat itu, Persib Bandung dilatih oleh Suryamin dan saat itu tidak mampu mencetak satu gol pun pada musim tersebut.

Pada Liga Indonesia VI/1999-2000, Asep Dayat benar-benar terdepak dari Persib ketika sejumlah striker muda seperti Sujana, Heru Saptaji, Tatang Supriatna dan Zaenal Arif mulai dipromosikan Suryamin. Kala itu, Asep Dayat memilih untuk bergabung dengan klub tetangga, Persikab Kabupaten Bandung.

Sempat mencicipi bermain bersama Pelita Solo, pada tahun 2003 Asep Dayat kembali pulang menuju rumah lamanya Persib Bandung yang dikepalai Andrejz Sledzianowski.

Kala itu menjadi musim yang buruk bagi Persib Bandung yang harus menjalani 6 laga pertama tanpa satu kemenangan pun.

Walaupun kala itu Persib Bandung ramai dengan pemain asing seperti Mariusz Mucharski, Pawel Bocian, Piotr Orlinski, dan Maciej Dolega, sosok Asep Dayat lah yang menjadi pencetak gol kemenangan Persib pertama setelah membekukan Petrokimia Putra dengan skor 2 -1 di Stadion Siliwangi.

Baca juga: Anies Baswedan Sebut Jakarta Siap Jadi Tuan Rumah Liga 1

Pada tahun 2004, Asep Dayat yang memulai kembali menjadi pemain bintang harus tergeser dengan para pemain asing dan lokal seperti Imral Usman.

Pait manis bersama Persib Bandung yang dirasakan Asep Dayat kali ini harus diselesaikan di musim terakhirnya bersama Persib Bandung pada tahun 2005 yang saat itu dilatih oleh Indra Thohir. Sebelum perpisahannya, dia sempat menyumbang satu gol dalam satu musim.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved