Nurul Akmal Maafkan Oknum yang Lakukan Body Shaming, Minta tak Usah Dibahas Lagi
Atlet angkat besi putri Nurul Akmal meminta semua pihak berhenti membahas tindakan body shaming yang menimpanya.
TRIBUNJABAR.ID - Atlet angkat besi putri Nurul Akmal meminta semua pihak berhenti membahas tindakan body shaming yang menimpanya.
Nurul Akmal mengalami body shaming atau pelecehan fisik secara verbal oleh oknum tak bertanggung jawab saat mengambil karangan bunga dalam acara penyambutan atlet Olimpiade Tokyo di Gedung VIP Bandara Internasional Soekarno Hatta, Rabu (4/8/2021) malam WIB.
Kejadian tak menyenangkan itu kemudian viral di media sosial karena perkataan oknum itu identik dengan body shaming atau penghinaan terhadap bentuk tubuh orang lain.
Lifter yang akrab disapa Amel itu berbesar hati untuk memaafkan perkataan oknum tersebut.
Baca juga: Jawaban Bijak Atlet Angkat Beban Nurul Akmal, Banggakan Indonesia Justru Jadi Korban Body Shaming
Meski begitu, Amel mengaku cukup terganggu dengan banyaknya pihak yang terus membahas masalah ini.
Saat dihubungi Raja Sapta Oktohari selaku Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Nurul Akmal meminta agar hal ini tak perlu diungkit lagi.
"Saya baru menelepon Amel, dia dalam keadaan sehat. Namun, ia mengaku cukup terganggu dengan pemberitaan yang terjadi baru-baru ini," kata Raja Sapta Oktohari dalam rilis yang diterima Kompas.com.
"NOC Indonesia (KOI) sangat menyayangkan adanya oknum yang berbicara seperti itu."
"Apalagi, diungkapkan pada acara penyambutan Kontingen Indonesia."
"Tampil di Olimpiade itu tidak mudah, atlet harus melewati kualifikasi agar bisa bersaing di multievent paling tertinggi dan bergengsi di dunia."
"Semua atlet yang tampil di Tokyo itu pahlawan."
"Mereka berjuang membawa nama Merah Putih di kancah internasional," tutur pria yang akrab disapa Okto ini.
"Namun, Amel memiliki jiwa yang sangat lapang."
"Dia menganggap perkataan itu candaan dan memaafkan ungkapan oknum tersebut."
"Dia meminta untuk tidak dibesar-besarkan lagi sehingga mari kita semua menghentikannya."