Masih Trauma, Warga Tetap Jauhi Garis Pantai Setelah Gempa di Tojo Una-una Meski Tanpa Peringatan
Warga beramai-ramai mencari tempat lebih tinggi seteh gempa bumi melanda Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah, Senin (26/7/2021) malam.
TRIBUNJABAR.ID, AMPANA - Warga beramai-ramai mencari tempat lebih tinggi seteh gempa bumi melanda Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah, Senin (26/7/2021) malam.
"Tolong doakan kami di Ampana dan Tojo Una-Una, semoga tak ada lagi gempa susulan," ujar Zulkifli Aco (36), warga Labuhan, Kecamatan Ampana, Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah, Senin (26/7/2021) pukul 22.21 WIB.
Aco dan sekitar 300-an tetangganya naik motor ke dataran tinggi sejak pukul 18.30 WIB.
"Gempa pertama (magnitudo) lima koma kami sudah mulai bamyak naik ke sini. Rumah saya tinggal," ujarnya.
Saat dikonfirmasi, Aco mengaku tengah mengungsi di salah satu rumah warga di Desa Bangku Lango, sekitar delapan kilometer sebelah barat Labuan.
"Kita menginap di sini dulu sementara, takutnya ada gempa susulan dan diikuti tsunami," ujarnya melalui sambungan telepon.
Bersama istri dan dua anaknya, mekanik di perusahaan tambang ini mengungsi bersama sekitar seribuan warga pesisir Ampana.
Rumah Aco hanya berjarak 400 meter dari garis pantai.
Labuan adalah pusat ekonomi kabupaten yang menghubungkan Poso, Luwuk Banggai, dan Palu.
Labuan adalah kelurahan utama di Ampana, ibu kota Kabupaten Tojo Una-Una.
Jarak Ampana dengan Palu, ibu kota Provinsi Sulteng sekitar 375 kilometer di sebelah timur.
Ampana hanya berjarak sekitar 60 kilometer laut dari pusat gempa
Lokasi gempa terletak di 0,73 LS-121,87 BT.
Sekitar 59 kilometer timur laut Touna dengan kedalaman 10 kilometer.
Rilis BMKG, gempa pertama terjadi pada pukul 13.00 Wita dengan magnitudo 4,1 di Touna.
Gempa bumi susulan itu terjadi pukul 19.59 WIB.
Lokasi gempa bumi di titik koordinat 0,72 LS-121,91 BT Selat Togean, 40 kilometer arah timur laut Ampana.
Gempa berada di kedalaman 9 kilometer.
Selain di Bangkulango, warga pesisir ibu kota kabupaten di Teluk Tomini itu, juga mengungsi dan menginap di Gedung DPRD Tojo Una-una.
"Di DPRD keluarga PNS dan anggota DPRD, karena lebih luas, katanya di sana ada ratusan juga. Sudah macet jalan ke DPRD," ujar Aco.
Dari sebuah tayangan video streaming FB yang dikirim Aco, terlihat suasana Ampana sudah sepi menjelang salat Isya.
Warga semua berlarian ke dataran lebih tinggi.
"Ampana su kosong, kita trauma tsunami dan gempa Palu dan Mamuju," ujar Adi Mekani, suara dalam video kiriman Aco.
Huldi Amal, seorang warga Ampana, menggambarkan kekhawatiran sekitar 11 ribu warga di Ampana dan sekitarnya.
"Tadi siang 5,9. Sekarang naik 6,5. Walaupun enggak ada peringatan tsunami, orang semua ketakutan dan menjauh dari pantai," ujar Huldi Amal yang berstatus PNS ini.
Dia menceritakan ibunya menelepon dan mengungsi sebelum salat Magrib.
"Nenek saya yang 90 athun baru saja keluar dari rumah sakit dibopong ke rumah keluarga yang agak jauh dari pantai di dekat Bangkulango, sekitar tujuh kilometer dari Jalan Poros Trans Sulawesi, Ampana-Poso," ucapnya.
Gempa bumi bermagnitudo 6,5 di Kabupaten Tojo Una-una (Touna) Sulawesi Tengah mengakibatkan sejumlah fasilitas seperti listrik ikut padam.
BMKG mengimbau masyarakat agar yang berada di pesisir dataran rendah Ampana sampai Bunta segera menjauhi pantai.
"Kepada masyarakat di Pesisir Bolaang dan Bunta agar menjauhi pantai," ungkap Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno.
Sebelumnya, gempa bermagnitudo 6,5 mengguncang wilayah Kabupaten Tojo Una-una, Sulawesi Tengah, Senin (26/7/2021) pukul 19.09 WIB. (*)