FEATURE

Kisah Para Ibu di Cijolang Mengolah Kunyit dari Pekarangan Menjadi Serbuk Siap Seduh

Para ibu dilatih untuk bisa mengolah sendiri kunyit itu, kemudian KWT yang mengatur alur distribusi hasil olahan mereka.

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Giri
Tribun Jabar/Kiki Andriana
Nia Kurniasih (44) menjemur irisan kunyit untuk bahan baku pembuatan kunyit serbuk siap seduh di dalam green house, di Kampung Cijolang, Desa Margaluyu, Tanjungsari, Sumedang, Jawa Barat, Senin (26/7/2021) sore. 

"Kunyit kemudian diperas untuk diambil air perasannya. Lalu air itu digodok di selama dua jam sambl dicampur gula merah setengah kilogram dan gula putih satu kilogram. Dikocek terus hingga mengental," kata Nia.

Setelah kental, kompor dimatikan. Namun cairan itu tetap dikocek hingga mengering dan menjadi serbuk. Tinggal pengemasan.

Nia menjual produk olahan kunyit ini melalui jaringan pertemanan.

Sebelum pandemi melanda, penjualannya dirasa oleh Nia bagus dan cukup untuk menambah pundi-pundi rupiah baginya.

Namun, kini, pembatasan gerak masyarakat akibat pandemi membuatnya sedikit tertegun, meski tidak seutuhnya putus asa.

Sebabnya, dia tidak bisa melakukan mobilitas ke daerah-daerah lain bahkan ke perkotaan.

"Produksi juga kadang tidak terus-menerus. Sehari produksi, tiga hari berhenti. Begitu saja," katanya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved