Windy Cantika Banjir Ucapan, dari Ridwan Kamil hingga Pasha Ungu, Ia Berprestasi di Olimpiade Tokyo
Windy Cantika Aisah telah mengharumkan Indonesia. Atlet angkat besi putri asal Jabar itu menyabet medali pertama untuk Indonesia di Olimpiade Tokyo.
Penulis: Yongky Yulius | Editor: Widia Lestari
TRIBUNJABAR.ID - Windy Cantika Aisah telah mengharumkan Indonesia. Atlet angkat besi putri asal Kabupaten Bandung, Jawa Barat itu menyabet medali pertama untuk Indonesia pada Olimpiade Tokyo 2020.
Windy berhasil menyabet medali perunggu di kelas 49 kg pada Sabtu, 24 Juli 2021.
Karena prestasinya, Windy pun kini banjir ucapan selamat dari sederet pesohor.
Dalam postingan akun Instagram-nya, @windycantika11, terlihat ada Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengucapkan selamat di kolom komentar.
"Selamat Teh Windy. Ruaaaar biasaaa," tulis @ridwankamil.
Tak berhenti di situ, Ridwan Kamil pun turut mengunggah postingan video mengenai Windy Cantika di akun Instagram-nya.
Baca juga: Potret Cantik Windy Cantika, Raih Medali Pertama Indonesia Olimpiade Tokyo, Akunnya Banjir Followers
Di kolom caption, Ridwan Kamil mengucapkan selamat atas prestasi yang diraih oleh Windy.
"Alhamdulillah. Medali pertama di Olimpiade Tokyo untuk Indonesia diraih oleh atlet asal Jawa Barat Windy Cantika Aisah @windycantika11 di cabang Angkat Besi. Total angkatan 194 kg.
"Pertama kali ikut Olimpiade, dan langsung mendapat Medali. Keren pisan.
"Selamat Teh Windy. Prestasimu sangat membanggakan kita semua," tulis @ridwankamil.

Kolom komentar postingan Ridwan Kamil banjir pujian dan ucapan selamat, satu di antaranya dari Pasha Ungu.
"Selamat untuk prestasi yg membanggakan @windycantika11," tulis @pashaungu_vm.
Netizen lain juga turut mengucapkan selamat atas prestasi yang diraih oleh Windy.
"Masih 19th.. dan ini Olimpiade pertama yang di ikut.... dapet Medali #keren selamat dan Hatur Nuhun Windy," tulis @panvan30.
"Maasyaa Alloh cantik amat... tapi tenaganya Subhanalloh," tulis @sufiromansyah.
"Keren ...... Anak jabar," tulis @suronto01.
"Mantap lah kieu kuduna di apresiasi jeng di dukung pamarentah," tulis @hi_kiimmm.
"Seneng banget tadi nonton di TV," tulis @destyadwiw.
"Saya tadi liat pak @ridwankamil di Indosiar. Bangga sekali sama kak @windycantika11," tulis @wardanakusuma252.
Baca juga: Pelatih Windy Cantika di Bandung Tak Henti Nangis Haru, Cantika Raih Medali Pertama Olimpiade Tokyo
Biodata Windy Cantika Aisah
Windy merupakan lifter asal Kabupaten Bandung yang kini menjadi bagian dari tim atlet angkat berat Indonesia.
Remaja kelahiran 11 Juni 2002 yang akrab dipanggil Neng atau Cantika itu, tercatat sebagai alumni dari SMA Handayani 2 Banjaran dan SMPN 1 Baleendah, Kabupaten Bandung.
Di Olimpiade Tokyo 2020, Cantika yang di kelas 49 kg putri, harus mampu bersaing melawan lifter asal kontingen Prancis, Cina, Belgia, Jepang, India, dan Cina Taipei.
Sebagai atlet muda potensial, beban berat untuk mampu membawa pulang medali guna membanggakan nama Indonesia di ajang bergengsi skala internasional tersebut, harus dipikul oleh putri dari pasangan Asep dan Siti Aisah, warga Kampung Babakan Cianjur, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung.
Masyarakat Indonesia juga berharap Cantika mampu dapat mengikuti bahkan melebihi prestasi yang telah ditorehkan oleh lifter senior Tanah Air seperti Eko Yuli dan lifter yang juga berasal dari Kabupaten Bandung, yaitu Sri Wahyuni.
Sebagai atlet, sosok Windy Cantika Aisah grafik prestasi yang ditorehkannya di berbagai ajang cukup mentereng.
Dalam kurun waktu tiga tahun sejak memulai kariernya sebagai atlet profesional pada tahun 2017, Cantika mampu berpartisipasi dalam ajang sekelas olimpiade.
Berdasarkan catatan yang berhasil dihimpun TribunJabar.id, prestasi Cantika sendiri dimulai saat berhasil meraih gelar juara dan medali emas pada ajang Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) Semarang 2017.
Kemudian, ia pun berhasil mempersembahkan medali emas bagi Kabupaten Bandung di ajang Pekan Olahraga Daerah (Porda) 2018, di Kabupaten Bogor.
Baca juga: Pelatih Windy Cantika di Bandung Tak Henti Nangis Haru, Cantika Raih Medali Pertama Olimpiade Tokyo
Cantika hanya belum pernah tampil membela nama Provinsi Jawa Barat di ajang multieven nasional, karena Pekan Olahraga (PON) Papua 2020, tertunda akibat pandemi Covid-19 hingga Oktober 2021 nanti.
Meski demikian, ia mampu membuktikan diri berprestasi di berbagai ajang internasional, seperti medali emas di Asian Games Jakarta 2018, SEA Games Filipina tahun 2019, dan terakhir membawa pulang medali emas di Kejuaraan Dunia Angkat Besi Junior 2021 di Tashkent, Uzbekistan bulan Mei lalu.
Salah seorang pelatih atlet angkat besi Kabupaten Bandung dan PPLP Jawa Barat, yang selama ini menjadi mentor Cantika, Dewi Nuranis mengatakan, prestasi mentereng Cantika, tidak diperoleh dengan proses mudah.
Meskipun terlahir dari seorang ibu yang juga merupakan lifter berprestasi, namun butuh upaya kerja keras ekstra dan semangat juang pantang menyerah yang telah dilakukan Cantika selama ini.
"Cantika itu menjadi atlet dan masuk ke PPLP Jawa Barat itu sekitar tahun 2015 kelas 7 atau 1 SMP, saat itu usianya baru sebelas. Sebelum masuk PPLP Jabar, karena melihat bakat dan potensinya, dia itu sejak kecil memang sudah dilatih teknik dasar oleh ibunya yang juga seorang lifter asal Kabupaten Bandung, mulai dari sebatang kayu, baru di PPLP Jabar kami drill dengan peralatan sebenarnya, dan terus meningkat beban angkatannya seiring bertambahnya usia dia," ujarnya saat dihubungi melalui telepon, Jumat (23/7/2021).
Di mata Dewi, Cantika merupakan atlet remaja yang memiliki karakter berbeda dengan atlet lain seusianya.
Selain sikap disiplin, Cantika pun selalu merasa kurang dengan kemampuan yang dimilikinya.
Sehingga pada waktu-waktu tertentu, Cantika kerap menambah porsi latihan dari program yang telah diberikan pelatih kepadanya.
"Ini anak (Cantika) selain punya karakter disiplin dan motivasi yang kuat, tapi juga anaknya enggak banyak alasan, engga pernah melawan perintah pelatih, itu yang saya suka dari dia. Selama di PPLP Jabar kami memperlakukan Cantika dan semua atlet itu sama, termasuk pemberian porsi latihan bagi satu lifter dan lifter lainnya pun itu sama sesuai dengan usianya, yang secara bertahap naik kelas tiap tahunnya, mulai dari kelas 35-44 kg," ucapnya.
Menurutnya, di saat usianya menginjak kelas 10 atau 1 SMA, Cantika terus dididik untuk dapat menjadi lifter spesialis kelas 44 kg lalu naik ke kelas 49 kg.
Perjalanan Cantika, sebagai atlet nasional pun tidak semudah yang dibayangkan.
Bahkan kata Dewi, saat di Pelatnas, karena usia Cantika yang masih sangat muda, dan tanpa ada pelatih yang biasanya membimbingnya, membuat ia kesulitan beradaptasi, sehingga sempat down selama hampir setengah tahun dan kembali pulang dari Pelatnas di Jakarta ke Bandung.
Namun, berkat dorongan motivasi dari orang-orang sekelilingnya selama itu, ia pun mampu bangkit dan melanjutkan takdirnya sebagai lifter nasional.
"Setelah melalui berbagai fase proses dan latihan ketat, ia pun kembali dan mengikuti seleksi Pelatnas untuk persiapan mengikuti kejuaraan Asian Games atau SEA Games, saya lupa. Karena kami tidak ingin Cantika kembali down seperti sebelumnya, maka kami memohon agar salah satu dari kami (pelatih) untuk ikut mendampinginya selama Pelatnas, dan alhamdulillah dengan itu, ia mampu memberikan prestasi terbaik dalam ajang bergengsi tersebut," ujar Dewi.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunjabar.id sebelumnya dengan judul Siapa Windy Cantika, Gadis Bandung yang Raih Medali di Olimpiade Tokyo? Ternyata Ibunya Juga Hebat.