Idul Adha 2021
Apa Arti Hari Tasyrik? Tiga Hari Dilarangnya Berpuasa, Waktu yang Tepat untuk Berzikir dan Bersyukur
Hari Tasyrik berlangsung selama tiga hari, yakni tanggal 11, 12 dan 13 Zulhijah. Lalu, apa arti hari Tasyrik lebih jelasnya ? Berikut penjelasannya
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Widia Lestari
TRIBUNJABAR.ID - Hari Raya Idul Adha 2021 telah dilaksanakan pada 20 Juli 2021.
Setelah Idul Adha tersebut maka hari ini memasuki hari Tasyrik.
Hari Tasyrik berlangsung selama tiga hari, yakni pada tanggal 11, 12 dan 13 Zulhijah.
Lalu, apa arti hari Tasyrik lebih jelasnya ?
Istilah arti hari Tasyrik diambil dari kata شرقت الشمش artinya matahari terbit.
Dalam Bahasa Arab dinyatakan شَرَّقَ الشَيْءَ لِلشَّمْشِ artinya menjemur sesuatu.
Baca juga: Seusai Idul Adha 2021, Ini Jadwal Hari yang Dilarang Puasa di Hari Tasyrik, Berikut Keistimewaannya
Maksud dari arti tersebut bahwa kegiatan kurban tidak dilakukan kecuali setelah terbit matahari.
Dikutip dari rumaysho.com, istilah lain disebutkan juga oleh Imam Nawawi, arti hari Tasyrik adalah mendengdeng kurban di terik matahari.
Adapun esensi arti hari Tasyrik merupakan harinya bagi umat Islam dilarang berpuasa.
Larangan berpuasa di hari Tasyrik ini sebagaimana terdapat dalam hadis riwayat Abu Said Al Khudri yang mengatakan,
نَهَى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ الْفِطْرِ وَالنَّحْرِ. رواه البخاري ومسلم
“Nabi SAW melarang berpuasa pada hari (raya) Fitri dan Kurban (Idul Adha)." (HR. Al Bukhari dan Muslim).
Pada hari Tasyrik inilah kaum muslim sebaliknya dianjurkan makan dan minum.
Sebagaimana hal ini dijelaskan dalam riwayat hadis Muslim No 1141.
أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ
"Hari-hari tasyrik adalah hari makan dan minum."
Dilansir dari muslim.co.id, Imam Nawawi menjelaskan dalil hadis ini dimaksud umat Islam tidak boleh sama sekali di hari Tasyrik. (Syarh Sahih Muslim, 8: 18)
Dikutip dari konsultasisyariah.com, Ibnu Rajab menjelaskan rahasia di balik larangan berpuasa di hari Tasyrik.
Ibnu Rajab menjelaskan bahwa Allah SWT memuliakan hari Tasyrik mensyariatkan kaum muslim untuk dijadikan hari tersebut sebagai hari makan-makan dan minum.
Kendati begitu, pada hari tersebut bukan dimaksud berfoya-foay melainka agar digiatkan ibadah, bersyukur dan berzikir mengingat Allah SWT.
Dengan menikmatinya daging kurban dimaknai sebagai bentuk syukur nikmat dan ketaatan bagi yang menunaikan kurban.
Baca juga: Bagi yang Berkurban, Bacalah Doa dan Zikir Ini, Tetesan Darah Pertama Dapat Merontokkan Dosa
Dalam ajaran Islam keutamaan hari Tasyrik disebutkan sebagai hari yang tepat untuk berzikir.
Hal ini sebagaimana terkandung dalam Al Quran Surat Al Baqarah ayat 203.
وَٱذْكُرُوا۟ ٱللَّهَ فِىٓ أَيَّامٍ مَّعْدُودَٰتٍ ۚ فَمَن تَعَجَّلَ فِى يَوْمَيْنِ فَلَآ إِثْمَ عَلَيْهِ وَمَن تَأَخَّرَ فَلَآ إِثْمَ عَلَيْهِ ۚ لِمَنِ ٱتَّقَىٰ ۗ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّكُمْ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ
“Dan berzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari yang terbilang.”
Beberapa zikir yang diperintahkan Allah SWT antara lain zikir kepada Allah dengan bertakbir setelah salat wajib.
Lalu zikir ini juga berlaku seperti membaca bismillah ketika makan dan minum, dan membaca hamdalah sesudahnya.
Berzikir juga berlaku bertakbir ketika menyembelih hewan kurban.
Kemudian bagi yang beribadah haji berzikir juga dilakukan ketika melempar jumroh di hari Tasyrik.
Zikir ini juga disyariatkan sebagian besar ulama. Waktu menyembelih hewan sampai hari terakhir tasyrik yaitu 13 Zulhijah.
Berikut beberapa keutamaan hari Tasyrik
Selain berzikir ada beberapa keutamaan dan amalan hari Tasyrik yang sayang dilewatkan.
Memperbanyak membaca doa sapu jagad
Allah Ta’ala berfirman,
فَإِذَا قَضَيْتُمْ مَنَاسِكَكُمْ فَاذْكُرُوا اللَّهَ كَذِكْرِكُمْ آبَاءَكُمْ أَوْ أَشَدَّ ذِكْرًا فَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا وَمَا لَهُ فِي الآخِرَةِ مِنْ خَلاقٍ, وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Artinya :
“Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka berzikirlah (dengan menyebut) Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut (membangga-banggakan) nenek moyangmu, atau (bahkan) berzikirlah lebih banyak dari itu.
Maka di antara manusia ada orang yang berdoa:
“Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia”, dan tiadalah baginya bahagian (yang menyenangkan) di akhirat.

Baca juga: VIDEO VIRAL, Sapi Menangis Bercucuran Air Mata Sebelum Disembelih, Ternyata Begini Fakta Ilmiahnya
Dan di antara mereka ada orang yang berdoa:
“Robbana aatina fid dunya hasanah wa fil akhiroti hasanah wa qina ‘adzaban naar” [Ya Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka].” (QS. Al Baqarah: 200-201)
Nabi Muhammad SAW paling sering membaca doa sapu jagad ini. Anas bin Malik mengatakan,
كَانَ أَكْثَرُ دُعَاءِ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – « اللَّهُمَّ رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً ، وَفِى الآخِرَةِ حَسَنَةً ، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ »
Artinya :
“Doa yang paling banyak dibaca oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
“Allahumma Robbana aatina fid dunya hasanah wa fil akhiroti hasanah wa qina ‘adzaban naar” [Wahai Allah, Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka].”
Dalam doa ini telah terkumpul kebaikan dunia dan akhirat.
Banyak bersyukur di hari Tasyrik
Pada hari Tasyrik ada kenikmatan seperti makan, minum dan kenikmatan beribadah dengan berzikir pada Allah SWT.
Maka sebaik-baik hati adalah yang sering berzikir dan bersyukur.
Dengan demikian nikmat-nikmat tersebut akan menjadi sempurna.
Itulah beberapa keistimewaan dan amalan yang dilakukan ketika hari Tasyrik.
Hari Tasyrik menjadi hari untuk beribadah, bersyukur dan berbagi kepada sesama.