Peternak Ayam Rugi, Harga Ayam Pejantan Lumpuh di Angka Rp 16.000/kg, Ini Penyebabnya
harga ayam ras pedaging layer jantan (pejantan) di tingkat peternak di Ciamis, lumpuh tertahan diangka kisaran Rp 16.000-Rp 17.000/kg.
Penulis: Andri M Dani | Editor: Mega Nugraha
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Andri M Dani
TRIBUNJABAR.ID,CIAMIS – Dalam seminggu ini harga ayam ras pedaging layer jantan (pejantan) di tingkat peternak ayam di Ciamis, lumpuh tertahan diangka kisaran Rp 16.000-Rp 17.000/kg.
Terjun dari harga sebelumnya, yakni di kisaran Rp 20.000-Rp 22.000/kg hidup (livebird).
“Sebelum diberlakukan PPKM Darurat, harga masih cukup bagus meski di bawah BEP. Tapi setelah PPKM Darurat diterapkan, harga ayam (pejantan) merosot tajam. Kami peternak di Ciamis benar-benar bingung. Apalagi kalau nanti PPKM Darurat jadi diperpanjang,” ujar H Komar Hermawan, peternak ayam ras pejantan di Desa Talagasari Kawali Ciamis kepada Tribun Senin (19/7/2021).
Baca juga: PHRI Pasang Bendera Putih di Tiap Hotel di Garut: Kita Nangis Bro, Pajak Bayar Usaha Harus Tutup
Sebagai sentra produksi ayam ras pedaging jenis layer jantan (pejantan), tiap minggu populasi ayam pejantan yang dipanen di Ciamis mencapai 800.000 sampai satu juta ekor.
Sekitar 75% dari populasi panen pejantan dari Ciamis tersebut dipasok ke pasar potensial di kawasan Jabodetabek dan Bandung.
Dengan diberlakukannya PPKM Darurat menurut H Komar, pasar tidak beroperasi secara optimal. Ada pembatasan.
“Rumah makan juga banyak yang tutup. Kalau pun buka hanya melayani pesanan atau beli untuk dibawa pulang (take away). Tidak melayanai makan di tempat,” jelasnya. Kondisi tersebut membuat daya serap pasar benar-benar terjun bebas.
“Daya serap pasar makin melemah. Enggak tahu kalau nanti PPKM Darurat diperpanjang, entah bagaimana nasib peternak ayam,” ujar H Komar yang juga owner Kawali PS (Poultry Shop) dengan ratusan peternak binaan tersebut.
Dalam seminggu ini, saat harga pejantan di tingkat peternak tertahan diangka Rp 16.000-17.000/kg. Peternak ayam pejantan akan menanggung rugi sekitar Rp 10.000 tiap kilogramnya. Mengingat biaya pokok produksi (BPP/BEP) masih dikisaran Rp 26.000-Rp 27.000/kg.
“Begitu ayam terjual, perternak akan menelan kerugian Rp 10.000 tiap kilogramnya. Makanya sekarang peternak masih menunggu keadaan setelah Idul Adha. Masih banyak ayam yang dibiarkan tertahan di kandang,” katanya.
Bila waktu panen bobot ayamnya 1 kg/ekor, nilai kerugian yang akan ditanggung peternak ayam ketika 800.000 ekor pejantan terjual habis mencapai Rp 8 milyar.
Baca juga: VIRAL Tunanetra di Kota Banjar Didenda Rp 50 ribu Gegara Masker Melorot, BEGINI Faktanya
Kalau setelah Idul Adha, PPKM Darurat jadi diperpanjang menurut H Komar dkhawatirkan daya serap pasar akan semakin melemah. Kerugian yang akan ditanggung peternak akan makin menjadi-jadi.
“Sampai saat ini di Ciamis memang belum ada yang jual obral. Di Jatim, peternak ayam BR sudah sampai bagi-bagikan ayam secara gratis. Kalau dibiarkan lebih lama di kandang, kan harus dikasih makan. Keluar uang lagi untuk beli pakan,” ujar H Komar.