Viking Persib Club
Ulang Tahun Ke-28 Viking Persib Club, Tak Ada Perayaan, Herru Joko Juga Bicara soal The Jak Mania
Sabtu, 17 Juli 2021, Viking Persib Club (VPC), salah satu kelompok bobotoh Persib Bandung, tepat berusia 28 tahun.
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Sabtu, 17 Juli 2021, Viking Persib Club (VPC), salah satu kelompok bobotoh Persib Bandung, tepat berusia 28 tahun.
Namun, tak berbeda dengan tahun lalu, VPC harus merayakan hari berdirinya dalam situasi pandemi Covid-19 tanpa Kompetisi Liga 1, tanpa Persib berlaga, dan tanpa kemeriahan stadion.
Biasanya, ada rutinitas unik dalam setiap perayaan hari jadi Viking, yaitu mereka memandikan patung sepak bola di Jalan Tamblong, Kota Bandung.
Akan tetapi, dalam beberapa tahun terakhir kegiatan itu tak bisa dilakukan.
Penyebabnya, dalam dua tahun terakhir, situasi pandemi saat ini.
Baca juga: Pelatih Persib Bandung tak Pantau Lagi Latihan Mandiri, Pemain Asing Pulang ke Negara Masing-masing
Ketua Umum Viking Persib Club Herru Joko mengatakan, pihaknya sama sekali tak mengadakan perayaan mengingat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tengah berlangsung di Jawa-Bali.
Mereka hanya akan bersilaturahmi lewat tayangan virtual.
“Enggak ada, paling lewat virtual ya, karena kita dimudahkan dengan teknologi. Tapi kalau di distrik kayaknya ada perayaan, karena banyak juga distriknya. Tapi kalau dari pusat tidak ada sekarang karena memahami keadaan PPKM, jadi gak ada,” kata Herru seperti dikutip simamaung.com.
Herru berharap VPC tetap jadi kelompok suporter yang lebih baik.
“Harapannya, semoga Viking bisa jadi kelompok yang diharapkan masyarakat banyak."

"Harapannya bisa mendukung Persib dengan baik, mendukung Persib hingga juara, dan Viking bisa membantu masyarakat di segala aspek,” katanya.
Soal kabar perdamaian dengan kelompok suporter Persija, Jak Mania, Herru menjelaskan bahwa hubungan baik sudah dijalin para petinggi sejak lama.
Namun, kata dia, kedua belah pihak masih berusaha menyerukan perdamaian hingga ke akar rumput.
Harapannya, kedua suporter bisa mendukung tim kebanggaan dalam satu stadion kelak.
“Jadi kan ini proses. Tidak mudah karena menyangkut orang banyak dari grassroot, tapi kita sudah mulai mulai dari niat baik kedua belah pihak."
"Yang pasti, kedua belah pihak ingin mengakhiri perselisihan yang tidak penting ini."
"Sebenarnya hubungan di atas (petinggi) sudah bagus dan ingin mengakhiri perselisihan."
"Tapi kan melibatkan banyak orang bukan hanya satu aspek saja,” ujarnya. (*)