Doa Harian

Dibaca Setelah Salat atau Saat Tasyahud Akhir, Doa Memohon Bahagia Dunia dan Akhirat

Sebelum beranjak dari tempat salat, panjatkan doa ini, doa yang diwasiatkan Rasulullah Saw kepada Muadz bin Jabal.

Editor: Hermawan Aksan
Ilustrasi Ari Ruhiyat
Ilustrasi Berdoa 

TRIBUNJABAR.ID - Sahabat muslim, setelah salat, kepada kita umat Islam dianjurkan untuk berdoa.

Sebelum beranjak dari tempat salat, panjatkan doa ini, doa yang diwasiatkan Rasulullah Saw kepada Muadz bin Jabal.

Doa tersebut merupakan doa harian zikir, agar bersyukur dalam menjalankan ibadah.

 

Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam pernah memegang tangannya lalu berkata,

يَا مُعَاذُ وَاللَّهِ إِنِّى لأُحِبُّكَ وَاللَّهِ إِنِّى لأُحِبُّكَ

“Wahai Mu’adz, demi Allah, sesungguhnya aku mencintaimu, sungguh aku mencintaimu.”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam selanjutnya bersabda,

أُوصِيكَ يَا مُعَاذُ لاَ تَدَعَنَّ فِى دُبُرِ كُلِّ صَلاَةٍ تَقُولُ اللَّهُمَّ أَعِنِّى عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ

“Aku memberikanmu nasehat, wahai mu’adz. Janganlah engkau tinggalkan saat di penghujung salat (di akhir salat setelah sama) bacaan doa: Allahumma a’inni ‘ala dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibadatik.

Artinya:

"Ya Allah, tolonglah aku dalam zikir, bersyukur dan beribadah yang baik pada-Mu.” (HR. Abu Dawud, Al-Nasai, dan Ahmad)

Dilansir TribunJabar.id dari rumaysho.com, ada tiga makna permintaan dalam doa tersebut.

Pertama, hamba yang memanjatkan doa wasiat Rasulullah itu meminta kepada Allah agar dimudahkan dalam zikir.

Dalam hal ini, zikir yang dimaksud bisa berupa Al-Quran, memuji Allah atau pun menyibukkan diri dengan ilmu yang bermanfaat.

Zikir seyogyanya merupakan salah satu bentuk ibadah mutlak bagi seluruh umat manusia.

Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam QS. Al Baqarah: 152.

فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ

“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.”

Kedua, hamba yang memanjatkan doa wasiat Rasulullah itu hendaknya meminta kepada Allah SWT untuk rajin bersyukur.

Syukur menjadi salah satu indikasi nikmat Allah pada lisan hamba-Nya sebagai pujian.

Bersyukur juga salah satu wujud pengakuan dalam hati sebagai ketundukukan kepada sang Maha Kuasa.

Rasa syukur sangat bermanfaat untuk ketaatan dan menjauhkan diri dari ketamakan dan kemaksiatan.

Ketiga, terakhir, hamba yang memanjatkan doa wasiat Rasulullah itu juga meminta supaya bisa beribadah dengan baik.

Sebagaimana ibadah yang baik yakni ibadah yang ikhlas dan sesuai tuntunan.

Beribadah dalam hal ini pun menjadi suatu objek tuntunan bagi seluruh umat.

Doa wasiat ini meminta agar zikir, bersyukur dan menjalankan ibadah dengan baik.

Baca juga: Berharap Berkah Allah dengan Salat Duha, Ini Tata Cara, Niat, Doa, dan Keutamaannya

Dijelaskan wasiat tersebut sesungguhnya bukan saja ditujukan kepada Mu'adz seorang.

Dalam keterangan hadist lainnya, Muadz bin Jabal kembali mewasiatkan lagi pesan Rasulullah itu kepada sahabat lainnya.

وَأَوْصَى بِذَلِكَ مُعَاذٌ الصُّنَابِحِىَّ وَأَوْصَى بِهِ الصُّنَابِحِىُّ أَبَا عَبْدِ الرَّحْمَنِ.

“Mu’adz mewasiatkan seperti itu pada Ash Sunabihi. Lalu Ash Shunabihi mewasiatkannya lagi pada Abu ‘Abdirrahman.” (HR. Abu Daud no. 1522 dan An Nasai no. 1304. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih).

Dilansir dari keterangan rumaysho, doa wasiat ini dibacakan ditasyahud akhir atau juga dibacakan sesudah salam.

Bacaan Zikir Setelah Salat Sesuai Ajaran Rasulullah

Dikutip dari Surya.co.id berikut ini adalah di antara rangkaian bacaan zikir sesudah salat maktubah yang disusun pengasuh Pondok Pesantren Langitan Tuban, KH Muhammad bin Abdullah Faqih (rahimahullâh) sebagaimana dikutip dari Majmû‘ah Maqrûât Yaumiyah wa Usbû‘iyyah.

Beliau mengutipnya antara lain dari hadits riwayat Muslim, Bukhari, Abu Dawud, serta kitab Bidâyatul Hidâyah dan lainnya.

1. Membaca istighfar di bawah ini sebanyak tiga kali:

أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِـيْمِ الَّذِيْ لَااِلَهَ اِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ ×٣

2. Memuji Allah dengan kalimat:

اَللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلَامُ تَبَارَكْتَ يَا ذَاالْـجَلَالِ وَاْلإِكْرَام

Ini berdasarkan hadits riwayat Imam Muslim. Dalam riwayat lain sebagaimana dikutip Bidâyatul Hidâyah:

اَللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ، وَمِنْكَ السَّلَامُ، وَإِلَيْكَ يَعُوْدُ السَّلَامُ فَحَيِّنَارَبَّنَا بِالسَّلَامِ وَاَدْخِلْنَا الْـجَنَّةَ دَارَ السَّلَامِ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ يَا ذَاالْـجَلَالِ وَاْلإِكْرَام.

3. Lalu membaca:

اَللَّهُمَّ لَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ، وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ، وَلَا يَنْفَعُ ذَاالْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ .

Bacaan ini bisa kita temukan dalam riwayat Imam Muslim dan Imam Muslim (muttafaqun ‘alaih). Dalam Bidâyatul Hidâyah disebutkan:

اَللَّهُمَّ لَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ، وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ، وَلَا رَآدَّ لِمَا قَضَيْتَ وَلَا يَنْفَعُ ذَاالْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ .

4. Berdoa agar diberi kemampuan untuk mengingat (dzikir), bersyukur, dan beribadah secara baik kepada Allah:

اَللَّـهُمَّ اَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ.
(HR Abu Dawud)

5. Dilanjutkan dengan membaca:

لَاإِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ.

(dibaca tiga kali tiap selesai salat fardhu, khusus setelah maghrib dan shubuh sepuluh kali)

6. Memohon perlindungan dari ganasnya neraka:

اَللَّهُمَّ أَجِرْنِـى مِنَ النَّارِ

(tujuh kali bakda maghrib dan shubuh)

7. Membaca Ayat Kursi:

أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. اَللهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَّلَانَوْمٌ، لَهُ مَافِي السَّمَاوَاتِ وَمَافِي اْلأَرْضِ مَن ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَابَيْنَ أَيْدِيْهِمْ وَمَاخَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيْطُونَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَآءَ، وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ وَلَا يَـؤدُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ.

8. Membaca Surat al-Baqarah ayat 285-286

آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ، كُلٌّ آمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ، وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ. لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا، لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ. رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا، رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا، رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ، وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا، أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ.

9. Disambung dengan penggalan dari Surat Ali Imran:

شَهِدَ اللَّهُ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ وَالْمَلَائِكَةُ وَأُولُو الْعِلْمِ قَائِمًا بِالْقِسْطِ، لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ، إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ، قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ، بِيَدِكَ الْخَيْرُ، إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ. تُولِجُ اللَّيْلَ فِي النَّهَارِ وَتُولِجُ النَّهَارَ فِي اللَّيْلِ، وَتُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَتُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ، وَتَرْزُقُ مَنْ تَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ

10. Membaca Surat al-Ikhlas, Surat al-Falaq, Surat an-Nas, lalu Surat al-Fatihah

11. Membaca tasbih, hamdalah, dan takbir masing-masing sebanyak 33 kali:

سُبْحَانَ اللهِ ×٣٣
اَلْحَمْدُلِلهِ ×٣٣
اَللهُ اَكْبَرْ ×٣٣

12. Kemudian dilanjutkan dengan:

اَللهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا، لَاإِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُيُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ، وَلَاحَوْلَ وَلَاقُوَّةَ إِلَّابِا للهِ الْعَلِـىِّ الْعَظِيْمِ. أَفْضَلُ ذِكْرِ فَاعْلَمْ أَنَّهُ

لَاإِلَهَ إِلَّا اللهُ
(Dibaca 300 kali bakda Subuh, 100 kali bakda isya, 50 kali bakda Zuhur, 50 kali bakda Asar, dan 100 kali bakda Magrib)

صَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ
(dibaca bakda Subuh 300 atau 100 kali)

لَاإِلَهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.

13. Wirid kemudian ditutup dengan doa sesuai dengan harapan masing-masing.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved