Cerita Karso, Kakek 103 Tahun di Pangandaran, Masih Kuat Pikul Beban 60 Kg, Ini Tipsnya Panjang Umur
Di Pangandaran ada seorang kakek yang mengaku berumur 103 tahun. Ia masih kuat mengangkut beban 60 kilogram.
Penulis: Padna | Editor: taufik ismail
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna
TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Seorang laki-laki berusia satu abad lebih di Pangandaran, masih tetap bekerja dan kadang memikul beban seberat 60 kilogram.
Ia bernama Karso yang mengaku berumur 103 tahun.
Ia merupakan warga RT 3/4, Dusun Bojong, Desa Putrapinggan, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, Jawa barat.
Kakek yang masih kuat ini, merupakan warga Banyumas, Jawa tengah dan sudah puluhan tahun menetap dengan istrinya di Pangandaran.
Karso dan istrinya dikaruniai tiga anak yang saat ini tinggal berjauhan dengan mereka.
Sehari-hari, untuk mencukupi kebutuhannya Karso bekerja di kebun karet milik orang lain.
Ketika bekerja menyadap pohon karet, ia dibantu oleh istrinya yang selalu setia menemaninya.
Pendapatannya tidak tentu. Jika dihitung harian, ia kadang mendapat upah Rp 30 ribu hingga Rp 40 ribu.
Namun, meskipun upahnya terhitung kecil, uang hasil keringatnya sangat berharga bagi ia dan istrinya.
Karso, mengaku jarang sakit apalagi harus sampai pergi ke puskesmas atau rumah sakit.
"Alhamdulillah sehat, paling dalam setahun pernah sakit sekali seperti demam. Tapi itu, saya anggap karena mungkin sudah tua," ujar Karso saat ditemui Tribunjabar.id di sela sela aktivitasnya memikul getah karet hasil sadapannya di Putrapinggan, Sabtu (10/7/2021).
Menurut Karso, supaya tetap selalu sehat, kuat dan berumur panjang itu tentu ada kuncinya.
Ini tips panjang umur menurut Karso.
"Gampang, kuncinya itu adalah benar dan jujur. Orang lain mau seperti apa, Saya mah tidak. Pada intinya, kita hidup tidak boleh yang neko-neko, lah," ucap Karso.
Karso menambahkan, ia hanya ingin mencari uang untuk mencukupi kebutuhan untuk makan sehari-hari.
Ia ingin membantu istri dan saat ingin apa pun kebutuhan pokok tidak usah meminta ke anak.
"Yang penting saya mah bisa makan. Jangan sampai, kekurangan," katanya.
Karso menambahkan, ia tinggal Pangandaran sejak tahun 1974 dan dahulu menyadap pohon karet.
"Tapi, karena sekarang penglihatan buram tidak jelas saya tidak melakukan hal itu lagi. Sekarang, yang menyadap pohon karet itu istri dan saya memikul hasil sadapannya," kata ia.
"Kadang getah karet yang saya pikul 50 kilogram dan kadang 60 kilogram. Ya, lumayan, sebulan saya sama istri bisa dapat uang sebesar Rp 1,4 juta. Kalau dihitung per hari paling antara Rp 30 sampai Rp 40 ribu per orang," ucapnya.
Untuk jarak tempuh, dari kebun pohon karet ke tempat penampungan itu tidak jauh, paling hanya 5 kilometer.
"Jarak 5 kilometer ini, setiap harinya saya lewati karena kan harus berangkat dan pulang dengan memikul hasil sadapan. Alhamdulillah masih sehat, dan kalau disuruh milih mending, saya hidup di sini daripada di kota," ucap Karso.
Baca juga: Mimin Kaget Lihat Ular Kobra Melata di Gang, Ular Pun Kaget, Sembunyi di Pipa, Lalu Ini yang Terjadi