Meski Tingkat BOR Hampir Penuh, RSHS Bandung Pastikan Ketersediaan Oksigen untuk Pasien Tetap Aman

Tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) isolasi bagi pasien Covid-19 di Rumah Sakit dr Hasan Sadikin (RSHS) Bandung nyaris penuh

Penulis: Cipta Permana | Editor: Seli Andina Miranti
Tribun Jabar/ Cipta Permana
Tangkapan layar Plt. Direktur Utama RSHS Bandung, dr. Irayanti. Sp.M(K), MARS menjelaskan terkait kondisi keterisian BOR dan ketersediaan oksigen bagi pasien di RSHS Bandung kepada wartawan melalui rekaman video dari Humas RSHS, Senin (5/7/2021) 

Laporan wartawan TribunJabar.id, Cipta Permana.

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) isolasi bagi pasien Covid-19 di Rumah Sakit dr Hasan Sadikin (RSHS) Bandung nyaris penuh.

Bahkan, berdasarkan data informasi BOR hingga per Senin (5/7/2021) telah mencapai 92,5 persen dari 287 total ketersediaan tempat tidur di ruang isolasi intensif ICU dan non ICU.

Plt. Direktur Utama RSHS Bandung, dr. Irayanti mengatakan, seiring dengan penuhnya tingkat keterisian BOR pasien Covid-19 di ruang isolasi ICU dan non ICU, saat ini sejumlah pasien pun terpaksa mengantre kamar di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSHS Bandung sambil mendapatkan perawatan.

"Hingga pagi tadi kami masih menerima informasi bahwa masih cukup banyak pasien yang harus antre di IGD karena penuhnya tingkat keterisian tempat tidur bagi pasien Covid-19 saat ini," ujarnya kepada wartawan melalui rekaman video humas RSHS Bandung, Senin (5/7/2021).

Di samping tingginnya BOR, Irayanti pun menjelaskan, terkait ketersediaan oksigen di RSHS Bandung, terlebih saat ini kelangkaan oksigen mulai terjadi di masyarakat.

Menurutnya, kelangkaan oksigen saat ini dipengaruhi oleh tingkat konsumsi kebutuhan yang tinggi seiring meningkatnya jumlah pasien. Bahkan, saat ini, lanjutnya, konsumsi oksigen tiga kali lebih banyak dari biasanya.

Meski demikian, pihaknya mengaku telah mengantisipasi kondisi tersebut, dengan senantiasa terus berkomunikasi dengan salah satu distributor mitra kerjasama penyuplai oksigen ke RSHS Bandung, yaitu Aneka Gas.

Baca juga: Yuk Kenali, Ini Perbedaan Gejala Covid-19 dan Flu Biasa, Jangan Sampai Salah

"Kami selalu berkomunikasi dengan Aneka Gas yang merupakan pemasok oksigen ke RSHS, dan mereka masih menjanjikan bahwa ketersediaan suplai oksigen di mereka tetap untuk RSHS. Hanya saja, seiring tingkat kebutuhan kami yang meningkat, maka suplai oksigen yang semula pengajuannya tiga hari sekali, sekarang 1x24 jam sudah harus ditambah ketersediaan oksigennya," ucapnya.

Bahkan, karena tingginya permintaan kebutuhan oksigen di lapangan saat ini, pihaknya terpaksa melakukan jemput bola kepada pihak Aneka Gas, sebagai upaya antisipasi keterlambatan pengiriman suplai tabung oksigen.

"Sampai saat sekarang ketersediaan oksigen di RSHS Bandung masih terpenuhi, meskipun untuk pengisian oksigen-oksigen tabung, kami terpaksa harus jemput ke Aneka Gas, karena situasi lonjakan permintaan saat ini, mengakibatkan mereka kekurangan personel untuk dapat mengantarkan ke rumah sakit kita ini. Apalagi kita ketahui bahwa RSHS ini merupakan rumah sakit rujukan Covid-19 Provinsi Jawa Barat, maka kita harap pasokan tersebut dapat tetap dan terus terjaga," katanya.

Baca juga: Meski Masih Ada Penambahan, di Hari ke-3 PPKM Mikro Darurat, Kasus Covid-19 di Majalengka Menurun

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved