Stok Oksigen di RSKIA Bandung Sedang Kritis, Kebutuhan 300 Tabung Per Hari, Pasokan Cuma 60 Tabung
Persediaan oksigen di Rumah Sakit Khusus Ibu Anak (RSKIA) Kota Bandung menipis. Kebutuhan per hari 300 tabung sedangkan pasokan hanya 60 tabung.
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Tiah SM
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Persediaan oksigen di Rumah Sakit Khusus Ibu Anak (RSKIA) Kota Bandung menipis. Kebutuhan per hari 300 tabung sedangkan pasokan hanya 60 tabung.
"Masalah oksigen di RSKIA susah, auto deg-degan. Makanya persediaan oksigen hanya untuk pasien Covid," ujar Direktur RSKIA Bandung, Taat Tagore, saat dihubungi, Senin (5/7/2021)
Taat mengatakan, untuk mengurangi pemakaian oksigen, pihaknya terpaksa membatasi sebagian layanan rawat inap bagi pasien non-Covid-19.
Menurut Taat, pihaknya terpaksa menutup ruang instalasi gawat darurat (IGD) dan beberapa layanan poliklinik karena oksigen langka.
"Pembatasan pasien rawat inap non-Covid-19 terpaksa dibatasi karena banyak tenaga kesehatan terpapar Covid-19 dan pasokan oksigen langka," ujar Taat.
Taat mengatakan, saat ini stok tabung kosong tak ada cadangan sehingga tak ada jaminan ada.
Mengenai ketersediaan tempat tidur bagi pasien Covid-19, Taat mengatakan sudah penuh.
Bahkan ada empat pasien waiting list di IGD.

"Di RSKIA disiapkan150 tempat tidur untuk pasien Covid-19. Seluruhnya sudah penuh, kecuali untuk bayi masih tersisa," ujar Taat.
Taat mengatakan, pihaknya tidak menyerah dengan membeludaknya pasien Covid-19.
Pihaknya terus berupaya melayani dan mencari solusi.
"Kami terus berjuang mencari oksigen tapi dikejar-kejar juga, kalau produksi tidak ada, mau apa lagi," ujar Taat. (*)