Puluhan Warganya Positif Covid-19, Komplek di Sumedang ini Ditutup dan Berlaku Karantina Wilayah
Satu komplek memberlakukan lockdown setelah ada puluhan warganya positif Covid-19 setelah libur lebaran
Penulis: Kiki Andriana | Editor: Mega Nugraha
Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Buntut ditemukannya 42 orang warga positif Covid-19, warga komplek Satria Bumintara Gemilang (SBG) di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, menerapkan karantina wilayah secara micro lockdown.
Panggung Wibowo, Ketua RW 12 Perumahan SBG mengatakan, pemberlakuan mikro lockdown ini sudah berlangsung sejak Minggu (4/7/2021) kemarin.
Baca juga: Buntut 424 Warga Terpapar Covid-19, Sejumlah RT di Kabupaten Semarang Lakukan Mikro Lockdown
Menurutnya, keputusan ini dilakukan menyusul didapati puluhan warga di perumahan tersebut positif Covid-19 setelah libur Lebaran.
"Total ada 42 orang warga positif Covid-19, 6 pasien di antaranya meninggal dunia, 12 pasien telah dinyatakan sembuh, 2 orang warga tengah dirawat di rumah sakit,dan 22 orang masih menjalani isolasi mandiri," ucap Panggung Wibowo saat ditemui TribunJabar.id di lokasi, Senin (5/7/2021) sore.
Menurutnya, bagi pengendara mobil dan sepeda motor yang tidak memperlihatkan surat jalan atau rapid antigen akan diputar balik.
Meskipun, kata dia, pengendara sepeda motor dan mobil mengaku telah disuntik vaksin Covid-19, akan lihat dulu masa berlakunya.
"Kalau mereka (warga dari luar SBG) mengaku sudah disuntik vaksin Covid-19, dan jika baru satu atau atau dua hari divaksinnya akan kita putar balik, karena vaksin itu dapat menyatu kepada tubuh itu selama dua minggu. Bagi pengendara yang tidak memenuhi syarat akan kita putar balik," kata dia.
Panggung menambahkan, pascadiberlakukannya mikro lockdown ini pihaknya telah mengintruksikan kepada warga untuk bergotong royong membantu menyalurkan logistik sembako kepada warga yang tengah melakukan isolasi mandiri.
Selain itu, ujar dia, pihaknya pun telah membatasi mobilitas masyarakat di wilayahnya. Hal ini dilakukan untuk memutus penyebaran Covid-19.
"Sudah dibatasi, termasuk kegiatan ibadah di masjid pun sudah dibatasi, dan kami bergotong royong untuk menyalurkan bantuan lepada warga yang tengah manjalani isolasi mandiri," kata dia.