Varian Lambda Disebut Lebih Ganas dari Varian Delta, Bikin Peru Nomor Satu Dunia soal Angka Kematian

Virus Corona C.37 atau virus corona varian lambda ini awalnya ditemukan di Peru namun kini sudah menyebar di 27 negara.

Editor: Ravianto
outlookindia
Ilustrasi varian baru virus corona yakni virus Delta atau B.1.67.2 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNJABAR.ID, SANTIAGO - Kabar tak bagus disampaikan peneliti di Chile soal virus corona atau Covid-19.

Para peneliti di kota Santiago, ibu kota Chile tersebut baru saja mengeluarkan hasil penelitian mereka terkait varian baru virus corona.

Bukan varian Delta yang mereka teliti melainkan varian Lambda atau sebelumnya disebut C.37.

Varian Lambda (C.37) ini memang membuat para peneliti pusing karena memiliki beragam cara bermutasi.

Virus Corona C.37 atau virus corona varian lambda ini awalnya ditemukan di Peru namun kini sudah menyebar di 27 negara.

Para peneliti di Chile menunjukkan data bahwa varian virus corona (Covid-19) Lambda berpotensi lebih menular dibandingkan varian Delta, Alpha, dan Gamma.

Selain itu, vaksin Covid-19 kemungkinan tidak akan memberikan perlindungan yang cukup untuk melawan varian ini.

"Data kami menunjukkan untuk pertama kalinya bahwa mutasi yang ada dalam protein lonjakan varian Lambda memberikan pelepasan antibodi penawar dan peningkatan infektivitas," kata para peneliti dari Universitas Chile.

Dikutip dari laman Sputnik News, Minggu (4/7/2021), Lambda menyumbang 82 persen dari total kasus Covid-19 pada Mei dan Juni lalu di Peru.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), negara di Amerika Latin itu memiliki tingkat kematian tertinggi di dunia akibat virus tersebut.

Sedangkan sebagai negara terdekat, di Chile, varian itu menyumbang hampir sepertiga dari total kasus yang terjadi baru-baru ini.

Varian Lambda, sebelumnya sering disebut sebagai C.37 dan kali pertama ditemukan di Peru pada akhir tahun lalu.

Sejak saat itu, varian ini telah terdeteksi di 27 negara, termasuk Inggris.

Kemunculan Lambda ini pun menimbulkan kekhawatiran bagi para ahli di Amerika Latin dan membuat bingung para ilmuwan, karena mutasinya yang tidak biasa.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved