Lima Orang Positif Covid-19 di Panumbangan Ciamis Meninggal Dunia dalam Lima Hari Terakhir

Seorang warga Desa Sindangherang, Kecamatan Panumbangan, Ciamis, meninggal saat berobat di rumah sakit di Kota Tasikmalaya, Minggu (4/7/2021).

Penulis: Andri M Dani | Editor: Giri
Kompas
Ilustrasi Mayat - Seorang warga Desa Sindangherang, Kecamatan Panumbangan, Ciamis, meninggal saat berobat di rumah sakit di Kota Tasikmalaya, Minggu (4/7/2021). 

TRIBUNJABAR,ID, CIAMIS – Seorang warga Desa Sindangherang, Kecamatan Panumbangan, Ciamis, meninggal saat berobat di rumah sakit di Kota Tasikmalaya, Minggu (4/7/2021) sekitar pukul 10.30 WIB.

Pasien yang sehari-hari berjualan di Lembang, Bandung Barat, tersebut sedang pulang kampung dan menjalani isolasi mandiri di rumahnya di Desa Sindangherang.

“Sudah tiga hari menjalani isolasi mandiri setelah hasil swabnya positif terkonfirmasi Covid,” ujar Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kecamatan Panumbangan Ciamis, Nanang Mulyana, kepada Tribun, Minggu (4/7/2021).

Karena kondisinya memburuk,  menurut Nanang, pasien laki-laki usia sekitar 41 tahun tersebut dibawa berobat mandiri ke sebuah rumah sakit di Kota Tasikmalaya.

“Saat  berobat di rumah sakit tersebut, sekitar pukul 10.30 tadi siang meninggal dunia. Dan sore ini baru saja selesai pemakaman sesuai protap Covid,” katanya.

Memasuki hari kedua penerapan PPKM darurat, Minggu (4/7), menurut Nanang, jumlah kasus terkonfirmasi positif aktif Covid-19  di Kecamatan Panumbangan sebanyak 78 orang yang tersebar di 14 desa di dua wilayah kerja puskesmas.

Di Puskesmas Payungsari sebanyak 36 kasus dari 8 desa, lalu di wilayah kerja Puskesmas Panumbangan yang meliputi enam desa ada 42 kasus terkonfirmasi positif Covid-19.

Mereka menjalani isolasi mandiri.

Selama lima hari terakhir, sejak Rabu (30/6), ada lima warga yang meninggal dunia dalam kondisi terkonfirmasi positif Covid-19.

Rabu (30/6) pukul 03.00 seorang warga Dusun Nenggeleng Desa Payung, Agung, meninggal dunia di Puskesmas Payungsari.

Menurut Nanang, pasien tersebut laki-laki usia 42 tahun yang baru dua jam berada di puskesmas. Dia dibawa keluarganya untuk berobat ke puskesmas karena kondisinya memburuk setelah lima hari menjalani isolasi mandiri di rumah.

Masih hari Rabu (30/6) itu, sekitar pukul 09.00, seorang ibu-ibu usia sekitar 58 tahun meninggal di rumahnya di Dusun Ancol  Desa Payungsari saat menjalani isolasi mandiri.

Kamis (1/7) sekitar  pukul 01.00, seorang warga Desa Sindangbarang, laki-laki yang sehari-hari bekerja di Cirebon meninggal dunia di rumahnya di Sindangbarang saat menjalani isolasi mandiri.

Pada hari Kamis (1/7) sekitar pukul 03.00, seorang laki-laki warga Desa Golat yang menjadi tukang kredit di Kuningan meninggal dunia dalam perawatan  di RS TMC Tasikmalaya.  

Terakhir Miinggu (4/7) sekitar pukul 10.30 seorang warga Desa Sindangherang, laki-laki usia sekitar 41 tahun meninggal dunia saat berobat di sebuah rumah sakit di Kota Tasikmalaya.

“Dalam lima hari terakhir ada lima orang pasien kasus Covid-19 di Panumbangan yang meninggal dunia,” ujar Nanang.

Menurut Nanang, layanan Puskesmas Payungsari tutup sementara sejak Jumat (2/7) sampai Selasa (6/7) karena ada sembilan tenaga kesehatan yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Mereka menjalani isolasi mandiri, termasuk kepala puskesmasnya dan seorang dokter.

Sedangkan di Puskesmas Panumbangan, layanannya tidak bisa optimal lantaran ada tujuh nakes sedang menjalani isolasi mandiri karena terkonfirmasi positif Covid-19.

Untuk memantau warga yang sedang menjalani isolasi mandiri karena terpapar Covid-19, menurut Nanang, juga menjadi bagian pemantauan oleh Satgas Covid-19 tiap desa.

Sedangkan UPK Panumbangan memberi bantuan paket sembako senilai Rp 300 ribu bagi warga yang sedang menjalani isolasi mandiri.

Paket sembako tersebut berupa beras, telur, susu, mi instan, minyak goreng, kecap, dan vitamin. Jatah untuk 10 hari. (andri m dani)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved