Persib Bandung
Curhat Panjang Pelatih Persib Soal Liga 1 yang Ditunda, Sebut Tak Sopan, Bandingkan dengan Euro 2020
Pelatih Persib Robert Alberts menyebut penundaan kembali Liga 1 berdampak buruk bagi sepak bola Indonesia.
Penulis: Ferdyan Adhy Nugraha | Editor: taufik ismail
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferdyan Adhy Nugraha
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts, akhirnya buka suara terkait penundaan Liga 1 yang seharusnya bergulir 9 Juli 2021 menjadi akhir Juli 2021.
PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebelumnya memutuskan untuk menunda Liga 1 lantaran melonjaknya kasus penyebaran Covid-19 di Indonesia dalam beberapa pekan terakhir.
Robert mengungkapkan, penundaan ini seharusnya tak perlu terjadi terhadap para pelaku sepak bola Indonesia mulai dari pemain, pelatih, dan pihak-pihak yang terlibat lainnya.
"Saya tidak bisa menemukan adanya alasan logis dan terlihat tidak adanya rasa menghormati terhadap semua orang bekerja di sepak bola karena ketika semua sudah siap, seseorang bisa menghentikannya lagi," ujar Robert kepada awak media, Kamis (1/7/2021).
Pelatih asal Belanda itu mengungkapkan, penunda kompetisi paling bergengsi di Tanah Air itu bukanlah hal yang baik.
Bahkan kata mantan pelatih Arema Indonesia dan PSM Makassar tersebut, penundaan Liga 1 tidak sopan dan jauh dari profesionalitas.
"Jika melihat situasi Covid saat ini dan saat liga dihentikan pada Maret 2020 lalu karena Covid dan itu tidak pernah berubah di Indonesia dan seluruh Dunia," katanya.
Robert menambahkan, ketika seluruh Dunia mulai kembali menjalankan kompetisinya dengan seperangkat protokol kesehatan yang ketat, Indonesia sampai saat ini justru tidak bisa mengikutinya.
Sepak bola Indonesia dikatakan Robert selalu menghadapi masalah yang sama ketika kompetisi akan kembali digelar.
"Lalu kami sebagai pecinta sepak bola harus menerimanya, dan menunjukkan kesetiaan kepada Persib dan sepak bola Indonesia karena kami percaya liga akan kembali dimulai. Ini hal yang selalu dijanjikan. Tapi kami harus mengikutinya begitu juga semua yang terlibat langsung atau tidak dengan sepak bola," katanya.
Persib, kata Robert, dijadwalkan akan memulai perjuangannya di Liga 1 saat menghadapi Barito Putera pada 10 Juli.
Namun sepekan sebelum pertandingan, Persib dan tim-tim lain harus menerima kenyataan pahit bahwa Liga 1 ditunda hingga akhir Juli.
"Ini sebuah kehilangan besar dan sangat sulit untuk diterima karena kami sudah mengikuti semua prokes dan tanggung jawab untuk memperhatikan klubnya," katanya.
Dia pun membandingkannya dengan apa yang terjadi di turnamen antar negara benua Eropa, Euro.
Di Euro 2020, Robert mengungkapkan, banyak pemain maupun ofisial yang terinfeksi Covid-19 saat turnamen bergulir.
"Ini menjadi hal normal tapi tentu mereka yang terinfeksi harus menjalani karantina sebagai bagian dari prokes" katanya.
Indonesia, lanjut dia, menjadi satu-satunya negara yang harus lebih dulu menjalani turnamen untuk bisa mendapatkan izin memulai liga.
"Kami semua mengikutinya sebagai bentuk dukungan kepada sepak bola Indonesia," katanya.
"Jika kami menjadi satu satunya negara di Asia yang sudah lebih dari setahun tidak bermain sepak bola tapi kami tetap setia kepada Persib dan sepak bola Indonesia, tentu saja saya sangat kecewa karena liga masih belum bisa dimulai seperti yang sudh disepakati dan diizinkan sebelumnya," ujarnya.
Baca juga: Liga 1 2021 Ditunda Karena Covid-19, Pemain Anyar Persib Mohammed Rashid; Sangat Mengejutkan