Viral di Media Sosial
Ibu Digugat Anak Kandung di Luwu Utara, Sang Ibu Menangis Tersedu-sedu Mengadu Anak Tuntut Warisan
Kasus ibu digugat anak kandung gara-gara harta warisan kembali terjadi di Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Berikut kisahnya
TRIBUNJABAR.ID - Kasus ibu digugat anak kandung kembali terjadi di Luwu Utara, Sulawesi Selatan.
Bahkan, kini video rekaman sang ibu menangis tersedu-sedu ketika mengadu viral di media sosial.
Video ibu menangis itu menjadi perbincangan warganet.
Tak sedikit warganet merasa iba dan menyayangkan tindakan anak kandungnya tersebut.
Dalam video viral tersebut, terlihat ibu digugat anak kandung itu tak kuasa menahan tangis.
Dalam ketarangan video, ibu tersebut berada di suatu ruangan tengah mengadu kepada L-IKKM Makassar.

Baca juga: Viral Sejoli Bobol Kotak Amal Masjid, Sebelumnya Berbuat Tak Senonoh Dulu, Aksinya Terekam CCTV
Ia mengadu bahwa anak kandungnya ingin mengambil tanahnya serta menuntut harta warisan.
Dalam video viral itu, ibu tersebut menjelaskan masalahnya dalam bahasa setempat sembil menangis.
Ibu berkerudung hitam itu menjelaskan duduk perkara kepada seorang pria.
Sang ibu menjelaskan bahwa tanahnya memang dibagi menjadi dua bagian namun untuk perjanjian kerja.
"Anak kandungku, dia menuntut tanah itu diambil. Padahal ia sendiri yang suruh kerja dengan perjanjian hasi dibagi dua" ucapnya.
Namun, ia tak menyangka sang anak justru menuntutnya.
Ia harus menelan pil pahit gegara anak yang dikandungnya melibatkannya pada jalur hukum.
Diketahui anak kandung yang menuntutnya itu adalah anak satu-satunya.
Anak tersebut merupakan anak dari pernikahan dengan suami pertamanya yang telah meninggal.
Mendengar penjelasan tersebut, terdengar pria yang ada didepannya tampak merasa iba.
Pria tersebut meminta sang ibu agar bersabar dalam menghadapi cobaan tersebut.
Kemudian ia juga mengaku akan berusaha membantunya.
Baca juga: Kisah Viral Pria Menabung dari Hasil Berhenti Merokok, Uangnya Terkumpul Rp 10 Juta
Mendengar tanggapan tersebut, sang ibu langsung berterima kasih kepada pria tersebut karena bersedia membantunya.
Kini video ibu menangis tersedu-sedu dituntut anak kandung karena masalah harta warisan itu mendapat perhatian dari warganet.
Seperti yang terlihat dalam unggahan di akun Instagram @ndorobeii, Senin (28/6/2021).
Klik di sini untuk melihat videonya.
Sejumlah warganet berkomentar merasa iba atas apa yang menimpa ibu di Luwu Utara, Sulawesi Selatan tersebut.
Tak sedikit pula warganet yang menyayangkan atas tindakan anak kandung telah menggugat ibu kandung gegara masalah harta warisan.
Berikut beberapa ragam komentar dari warganet.
khalidin21
"Masukin perut aja lg bu truss gugurin, di lahirin ndak ada gunanya sama sekali"
bmsetiadi
"Tuntut balik bu, minta balikin air susu yg ibu kasih waktu dia kecil, minta balikin keringet dan darah yg ibu keluarin pas lahirin tuh anak ga tau diri"
sabrina_schatzi
"Gak selamet lah.. gak usah nuntut emaknya.. sibuk ngurusin warisan aja udh gak berkah hidup dia. semangat buu ikhlas ajah. Allah itu adil"
nurulistik
"Emaknya masih hidup bukan disenengin malah dibikin sengsara, kalo mau banyak duit kerjaaaaa jangan ngarep harta warisan!"
m_rdl08
"Semoga menang di pengadilan,dn sgm anakny diberihidayah"
Baca juga: Video Viral, Aksi ABG Salat Sambil Merokok Jadi Bahan Candaan, Kini Banjir Kecaman dari Warganet
Diketahui kisah ibu menangis tersedu-sedu digugat anak kandung ini diunggah oleh akun Facebook Salman Al Faiz.
Dari keterangan pengunggah, ibu menangis tersedu-sedu tersebut digugat oleh anak kandung karena persoalan warisan.
Dilansir dari TribunJateng.com, ibu tersebut bernama Juwarni (60).
Ia dituntut sang anak perihal warisan tanah kebun.
Lahan yang digugat sendiri merupakan tanah kebun di daerah Kaloto, Sabbang Selatan, Luwu Utara, Sulawesi Selatan.
Tanah itu telah digarap Juwarni selama 20 tahun.
Kebetulan yang bekerja menggarap tanah itu adalah anak dari suami kedua Juwarni.
Sedangkan anak kandungnya pergi merantau ke Kalimantan bersama suami.
Juwarni mengaku jika sang anak itu juga memilik hak atas tanah tersebut.
Usai video ini viral, Wakil Ketua DPRD Luwu Utara pun memfasilitasi keduanya untuk mediasi.
Supaya masalah ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan.