Antisipasi Membeludaknya Pasien Covid-19 di Rumah Sakit, Warga Bergejala Ringan Cukup ke Puskesmas

Adapun bagi warga yang menjalani isolasi mandiri di rumah, petugas puskesmas akan menjamin penanganan medis dengan kontrol rutin.

Editor: Ravianto
wartakotalive.com
Jumlah pasien semakin bertambah di ruang IGD RSUD Kota Bekasi. Menumpuknya jumlah pasien menyebabkan rumah sakit terpaksa mendirikan tenda darurat, Selasa (22/6/2021). 

Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar

TRIBUNJABAR.ID, BEKASI SELATAN - Tingkat keterisian atau bed occupancy rate (BOR) di seluruh rumah sakit di Kota Bekasi terus meningkat.

Hal ini seiring melonjaknya kasus positif Covid-19 di wilayah setempat.

Berdasarkan data hasil evaluasi Satgas Covid-19 Kota Bekasi, hingga 26 Juni 2021 BOR di Kota Bekasi sebesar 88,28 persen.

Ssbagai rincian, kapasitas tempat tidur rawat inap isolasi pasien Covid-19 di Kota Bekasi memiliki daya tampung 2107 tempat tidur dan sudah terisi sebanyak 1860 tempat tidur.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, pihaknya terus berupaya mengantisipasi membeludaknya pasien yang datang ke rumah sakit dengan melibatkan pengurus lingkungan.

"Kita sudah bentuk posko RT/RW dan kelurahan, itu untuk penanganan preventif dari hulu agar dapat disekat," kata Rahmat Senin (28/6/2021).

Posko RT/RW ini dibentuk di lingkungan yang telah teridentifikasi terjadi penularan, petugas gabungan akan memandu warga baik yang melakukan isolasi mandiri maupun yang perlu dirujuk ke rumah sakit.

"Nanti kalau orang cuman mencret, pusing, terus demam itu enggak perlu masuk ke rumah sakit cukup di puskesmas, tim turun di posko RW itu," tuturnya.

Namun untuk warga yang terkonfirmasi positif Covid-19, lalu memiliki komorbid dan mengalami gejala dapat ditangani dengan cepat untuk menempati rumah sakit rujukan.

"Kalau diketemukan komorbid baru diirujuk ke rumah sakit, rujukan bukan ke RSUD saja tapi ke 42 rumah sakit swasta di Kota Bekasi," terang dia.

Adapun bagi warga yang menjalani isolasi mandiri di rumah, petugas puskesmas akan menjamin penanganan medis dengan kontrol rutin.

Untuk kebutuhan logistik seperti makanan, pengurus RT/RW diharapkan dapat gotong royong sesama warga untuk membantu tetangga yang sedang menjalani isolasi mandiri.

"Dikendalikan tim dokter akan dipantau dalam waktu tertentu misalnya 14 hari, delapan hari atau sampai dinyatakan tidak berdampak lagi pada penyebaran pandemi," tegasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Kapasitas Rumah Sakit Penuh, Warga Bekasi Tak Bergejala Diminta Isolasi Mandiri di Rumah

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved