Prodi Sarjana Manajemen Ikopin Adaptif Dengan Perubahan Kebijakan di Lingkungan Perguruan Tinggi
Salah satu perubahan lingkungan yang dinamis dan yang saat ini banyak mempengaruhi relung aktifitas ekonomi dan bisnis adalah lingkungan teknologi (er
TRIBUNJABAR.ID - Salah satu perubahan lingkungan yang dinamis dan yang saat ini banyak mempengaruhi relung aktifitas ekonomi dan bisnis adalah lingkungan teknologi (era industri 4.0), ditandai dengan aktifitas yang serba digital dan berbasis internet of thing (IoT). Revolusi Industri 4.0, tidak hanya mempengaruhi aktifitas ekonomi dan bisnis, namun juga bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) serta pendidikan tinggi. Belum lagi selesai beradaptasi dengan perubahan teknologi ini, muncul pandemi global Covid 19, yang sampai saat ini belum kunjung reda.

Penyebaran Covid-19 yang begitu massif langsung mempengaruhi kehidupan sosial, ekonomi dan bisnis secara keseluruhan, dan tentu saja di bidang pendidikan. Hampir seluruh negara diguncang oleh pandemi ini. Namun, nampaknya adanya Covid-19 ini justru akan menjadikan Industri 4.0 menjadi lebih relevan. Sebagaimana yang dikatakan John Robinson, Strategic Client Advisor, Digital Supply Chain at SAP (System Application and Product in Data Processing), yang mengatakan, “Industry 4.0 is not only as relevant as it was before the global Covid-19 emergency, it's actually far more relevant moving forward”.

Perguruan tinggi dipaksa untuk melakukan pembelajaran secara daring. Siap tidak siap, beberapa metode yang memanfaatkan system pembelajaran on line atau daring dimplementasikan, sambil melakukan penyempurnaan. Selanjutnya, melalui Permendikbud tahun 2020, pemerintah me-launch kebijakan Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka , yang bertujuan untuk menghasilkan SDM unggul siap terjun di dunia kerja. Tentu saja, hal ini menuntut Perguruan Tinggi (khususnya Prodi) untuk merumuskan kembali kebijakan strategis pendidikan tingginya dalam berbagai aspek, seperti kelembagaan, bidang studi, kurikulum, sumber daya, serta pengembangan yang berinovasi. Perubahan-perubahan tersebut harus dipandang sebagai peluang bagi Lembaga Pendidikan (Prodi) dalam perannya untuk meningkatkan kualitas luarannya (Output) dan dampaknya (Outcome-nya).

Program Studi Sarjana Manajemen Institut Manajemen Koperasi Indonesia (Ikopin), merupakan satu-satunya Prodi Manajemen yang mengusung visinya dengan basis perkoperasian dan kewirausahaan. Seiring dengan berdirinya Ikopin, Prodi Manajemen telah mulai beroperasi pada tahun 1982. Ijin operasionalnya dimulai dengan Angkatan 1982.

Kemudian pada tahun 1984, Program Studi Manajemen mendapatkan SK Dikti 0133/1984. Terakreditasi dengan peringat Baik Sekali, Program Studi Manajemen memiliki tanggung jawab untuk ikut mencerdaskan kehidupan bangsa. Berkaitan dengan hal tersebut maka proses pembelajaran pada Prodi Manajemen disusun dengan metode yang aktual, dengan melakukan adaptasi, seiring dengan perubahan lingkungan, baik lingkungan teknologi, pandemic Covid 19 yang sedang kita rasakan, maupun kebijakan Pendidikan dan kebijakan lain yang mengikutinya. Ikopin menjawab tantangan PBM pada situasi pandemik covid, dengan membangun Learning Management System (LMS), untuk mendukung metode pembelajaran yang memang harus dilakukan secara on line atau daring. Sedangkan pelaksanaan pengembangan kurikulum MBKM dilakukan, sebagai respons positif terhadap kebijakan yang dicanangkan pemerintah.

Selayang pandang Prodi Manajemen
Sebagai upaya menjadi Center of excellence dalam menghasilkan lulusan dengan kompetensi di bidang ilmu manajemen yang mampu berperan aktif dalam pengembangan perkoperasian dan kewirausahaan untuk menghadapi persaingan global, Prodi Sarjana Manajamen mempunyai tujuan:
- Menghasilkan lulusan yang unggul dan berdaya saing, yang dicirikan oleh:
- Kemampuan analisis dan menetapkan alternatif solusi dari permasalahan perkoperasian dan UMKM.
- Kemampuan lain yang menunjang kompetensi dan keahlian manajemen Koperasi dan UMKM (teknologi informasi, akuntansi, perpajakan, komunikasi dan bahasa, statistik, negosiasi, softskill lainnya).
- Menghasilkan lulusan yang mampu mendirikan usaha secara mandiri (wirausaha).
Tujuh (7) konsentrasi pada Prodi Manajemen yang dapat menjadi pilihan mahasiswa dalam peminatannya, yaitu: Management of (Finance, Banking, Human Resources, Business communication & Extension, Production, Marketing, Business). Sehingga lulusan prodi manajemen diharapkan akan menjadi:
a. Manajer dan Konsultan bidang manajemen (Koperasi, Operasional, Keuangan, Pemasaran, Perbankan, Sumberdaya Manusia, Komunikasi Bisnis dan Penyuluhan, serta Bisnis) di lingkungan KUMKM serta lembaga lainnya.
b. Entrepreuneur bidang jasa dan manufaktur, khusunya di lingkungan KUKM
c. Scientist bidang Manajemen, KUKM, Entrepreuneurship
Student body Prodi Manajemen adalah sebesar +.2.000 mahasiswa, dengan jumlah alumninya mencapai lebih dari 13.000 orang. Cukup besar untuk ukuran satu prodi. Mahasiswanya berasal dari > 24 provinsi, dengan pembiayaan secara Mandiri & Beasiswa. Sumber beasiswa sudah/sedang dinikmati mahasiswa/alumni, berasal dari:
- Beasiswa Dikti
- Beasiswa Kopertis
- Beasiswa Dekopin
- Beasiswa Ikopin
- Beasiswa Perusahaan: PT. Djarum, Sinar Mas Group, Bank Jabar, BCA, Bank Kesejahteraan, BPRKS, Bukopin, PT. Sriboga , Bank Mandiri, Bank BNI, Bank Bukopin, Bank Resona, BII, CIMB NIAGA
- Beasiswa asal daerah (pemda) NTT, Maluku, Indramayu, Pemprov Jabar, Kabupaten Bengkayang
- Seram Bagian Timur, Maluku Tenggara, Tual, Kutai Barat, Pulau Buru
- Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoroo (LPMAK) Papua (PT Freeport), BP
Pemeliharaan mutu pelayanan akademik dan proses belajar mengajar dilakukan oleh unit penjaminan mutu pendidikan dan sebagai acuan/standar dalam penilaian proses dan kinerja telah digunakan Standar operasional Prosedur (SOP) akademik, yang mencakup seluruh proses administrasi dan akademik yang melibatkan mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan.
Hasil pelacakan terhadap alumni menunjukkann bahwa alumni yang bekerja di bidang perkoperasian adalah sebanyak 16,90 persen, bergerak dalam bidang kewirausahaan sebesar 11,45 persen dan sisanya bekerja di lembaga perbankan sebanyak 17,24 persen, Dosen 5 persen, PNS di lingkungan instansi bidang perkoperasian 10,34, karyawan swasta 30,27 persen, konsultan keuangan, 6.90 dan lainnya sebesar 6,90. Berikut, beberapa sebaran posisi aktifitas kerja yang mampu ditempati/dijabat alumni prodi manajemen yang dapat ditampilkan antara lain sebagai:
- Wakil Rektor Bidang Pengembangan Akademik Binus University
- Wakil Ketua DPP Real Estate Indonesia
- Asisten Deputi Kementerian Koperasi & UKM- RI
- Perwira karier TNI AL (Letkol dan Mayor)
- Wirausaha/Pemilik Rumah Makan CIBIUK (26 outlet, se-Indonesia dan Malaysia)
- Dirut dan Owner PT SCBD Jakarta
- Ketua Dekopin
- Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
- Kepala Cabang PT Sucofindo (Bandung)
- Kepala Dinas Koperasi & UKM Prov. Jabar
- Dirut Raharja Motor (AHM Grup) Jakarta
- Pimpinan Bank Syariah Cab. Bandung
- Manajer Kopkar Hotel, BI, PT Astra dan Instansi lainnya
- Dosen, Kaprodi, Ka LPPM pada PTN dan PTS
- Anggota DPR dan DPRD Kabupaten/Kota
Adaptif terhadap perubahan
Seiring dengan perubahan linkungan yang dinamis baik dari perubahan generasi calon mahasiswa dari generasi milenial, Z dan post Z, maupun perubahan lingkungan pendidikan lainnya, termasuk kebijakan pemerintah, maka beberapa adaptasi yang dilakukan antara lain seperti berikut:
- Melakukan pengembangan kurikulum, termasuk regular dan MBKM
- Membangun Learning Manajemen System (LMS) untuk mendukung pelaksanaan Proses Belajar Mengajar.
- Mata kuliah berbasis digital, seperti: Digitalisasi Koperasi, Digitalisasi Bisnis, Digital Marketing.
- Peningkatan Kerjasama dengan berbagai instansi dalam dan luar negeri, koperasi dan non koperasi.
- Peningkatan mutu sarana dan prasarana.
- Peningkatan mutu layanan pelanggan, khususnya mahasiswa dalam rangka peningkatan kompetensi lulusan, dalam bentuk sertifikasi kompetensi dan Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI).
- Peningkatan kompetensi SDM Dosen dan tendik.
- Lain-lain.
Improvement (transformasi dan inovasi) yang dilakukan oleh Prodi Manajemen dilakukan secara gradual, diawali dengan melakukan evaluasi diri secara kontinyu. Tujuannya adalah, untuk menemukenali kembali keunggulan/ keunikannya selain di bidang koperasi dan entrepreneur, sebagai faktor yang dapat meningkatkan daya saingnya, dalam lingkungan yang selalu berubah secara dinamis dan penuh dengan ketidakpastian ini.