Masjid Unik di Ciamis Ini Akan Direnovasi, DKM Berharap Bantuan Ridwan Kamil soal Desainnya

DKM Masjid Nurul Yaqin di Dusun Sukaharja RT 01 RW 01 Desa Petir Hilir, Baregbeg, Ciamis, berencana akan merenovasi masjid peninggalan Witono.

Penulis: Andri M Dani | Editor: Giri
Tribun Jabar / Andri M Dani
Masjid Witono persembahan dari Pasukan Siliwangi. Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Nurul Yaqin di Dusun Sukaharja RT 01 RW 01 Desa Petir Hilir, Baregbeg, Ciamis, berencana akan merenovasi masjid peninggalan mendiang Mayjen AJ Witono S. 

TRIBUNJABAR.ID, CIAMIS – Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Nurul Yaqin di Dusun Sukaharja RT 01 RW 01 Desa Petir Hilir, Baregbeg, Ciamis, berencana akan merenovasi masjid peninggalan mendiang Mayjen AJ Witono S itu.

Masjid itu dibangun dan diresmikan 1971.

“Tetapi sebelum merevonasi, kami akan minta izin Kodam III/Siliwangi  dan minta restu dari keluarga besar Pak Jenderal Witono,” ujar Ketua DKM Masjid Nurul Yaqin Petir Hilir, Hendra Ebo, kepada Tribun, Rabu (23/6/2021).

Meski bangunannnya sederhana, ternyata masjid yang berada di sisi jalan raya Ciamis-Kawali Km 5 tersebut punya latar belakang sejarah yang kental dengan perjuangan kemerdekaan dan tentara Siliwangi.

Dibangun tahun 1971 atas prakarsa Pangdam Siliwangi Mayjen A.J Witono S, diresmikan pada 5 Oktober 1971 bertepatan dengan HUT ABRI.

Sesuai prasasti yang terpasang di dinding masjid, dibangunnya Masjid Nurul Yaqin tersebut merupakan persembahan Mayjen AJ Witono S sebagai balas budi kepada masyarakat atas jasa bantuannya pada waktu perang kemerdekaan.

Kata-kata yang tercantum di prasasti tersebut masih berupa ejaan lama.

Petir Hilir termasuk daerah basis  perjuangan tentara Siliwangi  selama perang kemerdekaan dan mendapat dukungan dari masyarakat setempat.

Meski nama aslinya Masjid Nurul Yaqin namun warga setempat dan sebagian masyarakat Ciamis  lebih mengenalnya dengan nama Masjid Witono.

Sewaktu menjabat sebagai Pangdam Siliwangi maupun setelah menjadi Dubes di Jepang, menurut Hendra Ebo, jenderal yang bernama lengkap Antonius Josef Witono Sarsanto  tersebut sering berkunjung ke Petir Hilir.

Dia bertemu warga dan mengunjungi rekan-rekan seperjuangan, seperti Aki Sukardi dan Aki Wira Sumija, yang kini sudah almarhum.

Meski beragama Katolik, namun Jenderal AJ Witono, kata Hendra Ebo, punya perhatian khusus terhadap warga Petir Hilir.

Pada tahun 1971 tersebut AJ Witono tidak hanya membangun Masjid Nurul Yaqin tetapi juga mendirikan Madrasah Nurul Falah di dusun dan RT yang sama.

“Mas Ipong, salah seorang anak Pak Jenderal Witono sering datang ke sini menengok masjid peninggalan orang tuanya,” tutur Hendra Ebo, alumni Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang tahun 1993 tersebut.

Menyusul rencana DKM Nurul Yaqin untuk merenovasi masjid peninggalan Jenderal Witono tersebut, menurut Hendra Ebo, ia sudah berkomunikasi dengan Ipong .

“Tapi kami juga akan bersilaturahmi langsung dengan keluarga besar Jenderal Witono untuk mohon restu tentang rencana merenovasi Masjid Nurul Yaqin,” katanya.

Selain itu pihak DKM Nurul Yaqin juga akan menghadap Kodam III/Siliwangi untuk minta izin mengingat masjid yang berada di lahan wakaf seluas 80 bata (1 bata=14 meter persegi) tersebut dibangun dan diresmikan oleh Pangdam Siliwangi yang dipersembahkan untuk masyarakat.

DKM Masjid Nurul Yaqin juga berharap Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, tertarik untuk membuat desain untuk renovasi masjid peninggalan mendiang Jenderal Witono tersebut.

Mengingat Masjid Nurul Yaqin tersebut merupakan “monumen” sejarah kentalnya perjuangan TNI bersama rakyat dalam menegakkan kemerdekaan.  

Bukti kemanunggalan rakyat dan TNI khususnya tentara Siliwangi.

Dan yang menariknya masjid yang digunakan untuk tempat ibadah umat Islam tersebut menurut Hendra Ebo dibangun oleh seorang jendral yang beragama Katolik. Penuh dengan pesan keberagaman dan toleransi.

Uniknya lagi Masjid Nurul Yaqin yang lebih dikenal dengan sebutan Masjid Witono tersebut konstruksi bangunannya berbentuk segi lima.

Dalam filosofi bangunan Jawa disebut “limasan” (bangunan segi lima).

Satu sudut lancipnya langsung menghadap kiblat.

Tidak ada tiang tengah maupun tiang dalam masjid, sehingga hamparan sajadah dan barisan saf untuk salat tidak terhalang oleh tiang.

Masjid Witono merupakan satu-satunya masjid di Ciamis yang konstruksi bangunannya berbentuk segi lima.

Menurut Hendra Ebo, segi lima merupakan perpaduan Pancasila dan rukun Islam.

Rencananyaa renovasi Masjid Witono ini akan dimulai akhir tahun 2021 ini dengan rencana anggaran sekitar Rp 2,5 miliar. (andri m dani)  

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved