Beberapa Pasien Covid-19 Diberi Vitamin C, D dan Oseltamivir, Simak Kandungan dan Efek Sampingnya

Sejumlah pasien Covid-19 mendapat obat Oseltamivir dari dokter. Selain itu, pasien juga diberi vitamin C dan vitamin D

Penulis: Mega Nugraha | Editor: Mega Nugraha
clinical trial arena
Ilustrasi vaksin covid-19 Pfizer, Sinovac, Moderna dan AstraZeneca 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Sejumlah pasien Covid-19 harus menjalani isolasi mandiri sekalipun bergejala karena ruang perawatan rumah sakit penuh.

Untuk isolasi mandiri, dokter biasanya memberikan sejumlah obat-obatan. Nissa (30) warga Kabupaten Bandung, berbagi cerita soal mengurus orangtuanya yang divonis positif Covid-19.

Baca juga: VIDEO Lansia Berusia Hampir Satu Abad di Purwakarta Digendong ke Tempat Vaksinasi Covid-19

"Orangtua saya positif Covid-19 bergejala, karena hasil lab bagus, disarankan isolasi mandiri karena rumah sakit yang kami tuju di Kabupaten Bandung pada penuh," ucap Nissa saat berbincang dengan Tribun Jabar, belum lama ini.

Dokter menyarankan agar Nissa memiliki persediaan oksigen untuk jaga-jaga bila mana orangtuanya sesak nafas saat isolasi mandiri. Selain itu, orangtuanya juga diberi sejumlah obat.

"Dikasih obat vitamin C, vitamin D dan katanya obat antivirus, namanya Oseltamivir 75 mg, diminum tiap 12 jam sekali," katanya.

Dia sempat menanyakan obat antivirus Avigan pada dokter yang sempat merawat orangtuanya.

"Sempat nanya soal obat Avigan, tapi katanya terlalu keras untuk pasien Covid-19 bergejala. Saya juga sempat tanya efek samping Oseltamivir, katanya salah satunya mual," ujar dia.

Lantas, apa itu Oseltamivir?

Dikutip dari situs Alodokter, Oseltamivir adalah obat yang digunakan untuk mengatasi infeksi virus influenza tipe A, misalnya flu burung atau tipe B.

Baca juga: Lapak Pasar Leles Terbakar, Pemkab Garut Minta BRI dan BJB Tangguhkan Sementara Cicilan Pedagang

Gejala-gejala seperti batuk, hidung tersumbat, radang tenggorokan, meriang, hingga lemas, bisa diatasi dalam waktu lebih cepat atau dipangkas sebanyak 1-2 hari dengan mengonsumsi obat ini.

Oseltamivir juga dikonsumsi untuk mencegah flu pada pasien yang baru terpapar oleh virus influenza, dari penderita atau lingkungan yang sedang terjangkit virus ini.

Sementara itu, dikutip dari situs klikdokter, Oseltamivir termasuk obat keras yang penggunaannya wajib menggunakan resep dokter.

Adapun merek dagang yang beredar di Indonesia antara lain Fluvir dan Tamiflu. Menurut situs klikdokter.com, efek samping dari obat ini yakni mual, muntah, nyeri bagian atas, insomnia hingga sakit kepala.

Kalbe Farma, perusahaan farmasi di Indonesia, dalam rilisnya, dikutip dari situs Kalbe Farma, bekerja sama dengan PT Amarox Global Pharma untuk memasarkan Fluvir (Oseltamivir) di Indonesia.

Dalam keterangan tertulisnya, disebutkan bahwa Fluvir (Oseltamivir) adalah salah satu obat anti virus yang termasuk dalam terapi Covid-19.

Obat ini diindikasikan untuk terapi pada pasien COVID-19 dengan gejala ringan, terutama dengan dugaan infeksi influenza, berdasarkan Pedoman Tatalaksana COVID-19 di Indonesia edisi terbaru.

Penggunaan obat Fluvir untuk pasien COVID-19 harus dengan rekomendasi dari dokter.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved