Doa Harian
Inilah Keistimewaan Bulan Dzulqodah yang Termasuk Bulan Haram, Berikut Dalil Hadis dan Asal Usulnya
Tepat pada Sabtu 12 Juni 2021 merupakan bulan Dzulqodah tahun Hijriah. Memasuki bulan baru tersebut sahabat muslim dapat membaca doa berikut ini
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Fidya Alifa Puspafirdausi
TRIBUNJABAR.ID - Tepat pada Sabtu 12 Juni 2021 merupakan bulan baru di tahun Hijriah, yakni bulan Dzulqodah.
Bulan Dzulqo'dah atau dalam bahasa Jawa disebut bulan hapit ini merupakan bulan ke 11 dalam kalender Hijirah.
Bulan ini disebut bulan hapit karena diapit berada di antara dua bulan istimewa yakni bulan Syawal dan bulan Dzulhijjah.
Asal Usul Bulan Dzulqodah
Dalam kalender Hijriah, bulan Dzulqodah merupakan bulan ke 11, sebulan sebelum bulan Dzulhijjah (bulan haji).
Dalam bahasa Jawa Kuno, bulan Dzulqodah juga disebut sebagai bulan hapit karena diapit oleh bulan Syawal dan bulan Dzulhijjah (bulan hari raya besar).
Ada banyak pelafalan berbeda-beda bulan Dzulqo'dah ini.
Di antaranya ada yang menyebut Dzulqaidah, Dzulkaidah, Zulkadah, dan Dulkangidah.
Baca juga: Panjatkan Doa Nabi Zakaria dan Doa Nabi Ibrahim, Doa Orangtua untuk Anak agar Sholeh dan Sholehah
Dilansir TribunJabar.id dari umma.id, secara bahasa, Dzulqo'dah terdiri dari dua kata.
Yaitu, Dzul yang artinya "sesuatu yang memiliki" dan Al Qo’dah yang artinya "tempat yang diduduki".
Bulan ini disebut Dzulqodah karena pada bulan ini, kebiasaan masyarakat Arab duduk (tidak bepergian) di daerahnya dan tidak melakukan perjalanan atau peperangan.
Secara bahasa, Dzulqodah juga berarti “penguasa genjatan senjata” karena pada saat itu bangsa Arab dilarang melakukan peperangan.
Keistimewaan Bulan Dzulqodah
Sahabat muslim perlu mengetahui, bulan Dzulqoadah ini merupakan satu dari empat bulan haram atau bulan mulia.
Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah SWT Surat At Taubah ayat 36.
إِنَّ عِدَّةَ ٱلشُّهُورِ عِندَ ٱللَّهِ ٱثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِى كِتَٰبِ ٱللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ مِنْهَآ أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ ٱلدِّينُ ٱلْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا۟ فِيهِنَّ أَنفُسَكُمْ ۚ وَقَٰتِلُوا۟ ٱلْمُشْرِكِينَ كَآفَّةً كَمَا يُقَٰتِلُونَكُمْ كَآفَّةً ۚ وَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلْمُتَّقِينَ
Artinya:
"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram."
"Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa." (QS At Taubah : 36)
Hal ini juga dijelaskan dalam hadis shahih dari Abu Bakrah, Rasulullah SAW bersabda,
الزَّمَانُ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا ، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ، ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ
”Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah menciptakan langit dan bumi.
Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci).
Tiga bulannya berturut-turut yaitu Dzulqo’dah, Dzulhijjah dan Muharram.
(Satu bulan lagi adalah) Rajab Mudhor yang terletak antara Jumadal (akhir) dan Sya’ban.” (HR. Bukhari no. 3197 dan Muslim no. 1679).
Baca juga: Bacaan Doa-doa yang Diucapkan agar Meninggal Syahid atau Husnul Khatimah, Lengkap dengan Artinya
Dijelaskan pula dalam hadis lainnya, bahwa di bulan Dzulqodah Nabi pernah melakukan umrah sebanyak empat kali.
أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اعْتَمَرَ أَرْبَعَ عُمَرٍ كُلُّهُنَّ فِي ذِي الْقَعْدَةِ إِلَّا الَّتِي مَعَ حَجَّتِهِ: عُمْرَةً مِنَ الْحُدَيْبِيَةِ، أَوْ زَمَنَ الْحُدَيْبِيَةِ فِي ذِي الْقَعْدَةِ، وَعُمْرَةً مِنَ الْعَامِ الْمُقْبِلِ فِي ذِي الْقَعْدَةِ
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan umrah sebanyak empat kali, semuanya di bulan Dzul Qo’dah, kecuali umrah yang dilakukan bersama hajinya. Empat umrah itu adalah umrah Hudaibiyah di bulan Dzul Qo’dah, umrah tahun depan di bulan Dzul Qo’dah (HR. Bukhari 1780 & Muslim 1253)
Demikian dari keistimewaan bulan Dzulqodah tersebut menunjukkan bulan mulia dan bernilai besar pahalanya bila beribadah di bulan tersebut.
Doa Pergantian Bulan
Nah, saat memasuki bulan baru tersebut, sahabat muslim dapat membaca doa pergantian bulan atau doa awal bulan.

Baca juga: Baca Doa Sapu Jagat Memohon Keselamatan di Dunia dan Akhirat, Keutamaan dan Waktu Mustajab Berdoa
Tentu saja doa awal bulan ini dimaksudkan sebagai rasa bersyukur terhadap waktu yang telah dianugerahkan Allah SWT.
Kendati sebenarnya, setiap waktu, detik demi detik, menit, jam, hari, bulan hingga tahun, adalah waktu berharga yang perlu disyukuri.
Lantas, bagaimanakah bacaan doa awal bulan atau doa pergantian bulan tersebut.
Berikut TribunJabar.id rangkum bacaan doa awal bulan atau doa pergantian bulan lengkap dalam bahasa Arab, latin dan artinya.
الله اكبر الله اكبر الله اكبر الحمد لله الذي ذهب بشهر كذا وجاء بشهر كذا
Allahu akbar, allahu akbar, allahu akbar. Alhamdulillahil ladzii dzahaba bi syahri kadzaa wa jaa-a bi syahri kadzaa.
Artinya :
“Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan bulan ini (sebutkan nama bulannya) dan telah mendatangkan bulan ini (sebutkan nama bulan yang baru).”
Dilansir dari bincangsyariah.com, bacaan doa pergantian bulan ini diambil dalam kitab Al Adabus Syariyah, Imam Ibn Muflih Al Maqdisi.
Selain doa pergantian bulan di atas, sahabat muslim juga dapat membaca doa syukur berikut ini.
وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَاهُ وَوَعَدْتَنِيْ عَلَيْهِ الثَّوَابَ، فَأَسْأَلُكَ أَللهُمَّ يَا كَرِيْمُ يَا ذَا الْجَلَالِ والْإِكْرَامِ أَنْ تَتَقَبَّلُهُ مِنِّيْ وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِيْ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ، وَصَلّى اللهُ عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّد وَعَلى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Wa ma ‘alimtu fiha mimma tardhohu wa wa’adtani ‘alaihis sawab, fa as’alukallohumma ya karim ya dzal jalali wal ikrom an tataqobbalahu minni wa la taqtho’ roja’i minka ya karim, wa shollallahu ‘ala sayyidina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.
Artinya:
"Dan, apa yang aku lakukan di tahun ini yang Engkau ridhai dan janjikan ganjaran padanya, maka aku bermohon pada-Mu Ya Allah Yang Maha Mulia, Yang Maha Memiliki Keagungan dan Kemuliaan, untuk menerima amalku, dan tidak memupuskan harapanku pada-Mu. Dan Allah senantiasa berselawat dan memohon selamat kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw., keluarganya dan para sahabatnya."
Baca juga: Doa-doa Nabi Yusuf yang Mustajab, Doa Memikat Wanita hingga Doa Terhindar dari Fitnah dan Hawa Nafsu

Demikian, bacaan doa-doa di atas dapat dibaca setelah menunaikan salat Magrib.
Karenanya kalender Hijriah berpatokan pada terbit dan terbenamnya matahari.
Bila matahari sudah tergelincir di ufuk barat maka hari telah berganti.
Nah, itulah bacaan doa pergantian bulan dan yang dibaca dipanjatkan muslim.