Covid 19 di Bandung Barat
Ini yang Membuat Bandung Barat Jadi Zona Merah, 87 Kasus Bertambah Per Hari & Tinggal Tersisa 14 Bed
Ini yang membuat Kabupaten Bandung Barat dua minggu berturut-turut masuk zona merah.
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Selama masa pandemi Covid-19, Kabupaten Bandung Barat sudah empat kali masuk zona merah atau zona tinggi penyebaran Covid-19.
Hal ini berdasarkan evaluasi Satgas Covid-19 Jawa Barat.
Selama dua pekan terakhir KBB bahkan menyandang status zona merah.
Yakni tanggal 1-6 Juni 2021 dan tanggal 7-13 Juni 2021.
Menurut Juru Bicara Satgas Covid-19 KBB, Agus Ganjar Hidayat, penyebab utama zona merah KBB disebabkan karena terjadi ledakan kasus yang sangat tinggi dalam dua pekan terakhir.
"Jadi, berdasarkan hasil evaluasi tanggal 7-13 (Juni) kita masuk zona merah kembali," ujarnya saat dihubungi, Selasa (15/6/2021).
Berdasarkan data Satgas Covid-19 KBB, tercatat sejak tanggal 7-15 Juni 2021, rata-rata kasus harian Covid-19 di KBB mencapai 87 orang per hari.
Ledakan penambahan ini otomatis membuat tingkat keterisian atau bed occupancy ratio (BOR) ruang isolasi rumah sakit tinggi mencapai 89,39 persen.
"Ada 3 faktor KBB berturut-turut masuk zona merah yaitu penambahan kasus signifikan, keterisian rumah sakit, dan kematian," kata Agus.
Data hari ini, total kasus konfirmasi Covid-19 8.662 kasus dengan rincian 828 kasus positif aktif, 7.721 sembuh, dan 113 meninggal dunia.
"Untuk tingkat kematian dari tanggal 1-15 Juni tercatat ada 16 orang meninggal. Artinya, hampir 1 hari ada 1 orang meninggal dunia," ucapnya.
Sedangkan BOR di KBB berada di angka 89,39 persen.
Dari 6 rumah sakit yang menyediakan 132 tempat tidur, total yang terisi sebanyak 118 bed dan tinggal 14 tempat tidur yang kosong.
"Empat belas bed kosong itu berada di RSCK 2 bed, RSUD Cililin 9 bed, RSUD Lembang 2 bed, dan 1 bed di RSJ Cisarua," kata Agus.
Baca juga: Jangan Dulu Piknik ke Lembang, Pemkab Tutup Semua Objek Wisata di Bandung Barat, Imbas Zona Merah