Covid-19 di Kota Bandung dalam Angka, Bed Occupancy Rate RS Rujukan Sudah di Level Kritis

Pemerintah Kota Bandung akan memperketat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mulai besok, Kamis (17/6/2021) hingga 14 hari ke depan.

Penulis: Cipta Permana | Editor: Giri
Istrimewa/Humas Pemkot Bandung
Wali Kota Bandung, Oded M Danial, saat konferensi pers seusai menggelar rapat terbatas (ratas) bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Balai Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (16/7/2021). 

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Cipta Permana

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pemerintah Kota Bandung akan memperketat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mulai besok, Kamis (17/6/2021), hingga 14 hari ke depan.

Keputusan tersebut berdasarkan hasil rapat terbatas Forkopimda Kota Bandung sebagai tindak lanjut arahan Gubernur Jawa Barat terkait penetapan status siaga satu Covid-19 bagi wilayah Bandung Raya.

Wali Kota Bandung, Oded M. Danial, mengatakan, berdasarkan data kasus harian Covid-19 Kota Bandung per Selasa (15/6/2021), Kota Bandung dalam zona oranye atau risiko sedang.

Namun terjadi penurunan skor ke angka 1,81, sedangkan batas skor zona merah, yaitu 1,80. 

Hal itu menggambarkan kondisi Kota Bandung saat ini sangat kritis, sehingga diperlukan upaya antisipatif dan peningkatan kewaspadaan.

"Berdasarkan data sebaran kasus Covid-19 di Kota Bandung mengalami kenaikan menjadi total sebesar 21.127. Jumlah tersebut terdiri atas kasus terkonfirmasi positif aktif Covid-19 di Kota Bandung meningkat sebesar 6,5 persen atau 577 kasus. Dalam satu bulan terakhir total 1.375. Kemudian angka kesembuhan Kota Bandung sebesar 91,75 persen atau sebanyak 19.385 pasien. Sementara angka pasien Covid-19 yang meninggal dunia adalah sebesar 1,74 persen atau sebanyak 367 jiwa," ujarnya dalam konferensi pers hasil rapat terbatas Forkopimda Kota Bandung di Balaikota Bandung, Rabu (16/6/2021).

Oded menuturkan, positivity rate di Kota Bandung ada di angka 6,62.

Angka ini masih cukup tinggi meskipun turun cukup signifikan dari satu bulan terakhir.

Adapun okupansi keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit rujukan Covid-19 di Kota Bandung sudah masuk ke ambang yang kritis, yaitu di angka 89,71 persen. Dari ketersediaan 1.749 tempat tidur, telah terisi sebanyak 1.569.

"Seperti yang kita tahu bahwa rumah sakit rujukan Covid-19 Kota Bandung tidak hanya menangani pasien Covid-19 yang merupakan warga Kota Bandung saja, tercatat sebanyak 43.89 persen pasien yang ditangani berasal dari luar Kota Bandung. Perinciannya Kabupaten Bandung 56,41 persen, KBB 8,21 persen, Kota Cimahi 11,62 persen, Kabupaten Sumedang 2,91 persen, dan luar wilayah Bandung Raya mencapai 20,85 persen," ucapnya.

Terkait okupansi tingkat keterisian rumah isolasi di Kota Bandung, kini mencapai 98,4 persen, dari 64 ketersediaan kamar, telah terisi 63 kamar.

Untuk rumah isolasi yang diusung oleh Pemprov Jabar, seperti Rumah Sakit Darurat Secapa TNI AD kini telah mencapai 72.78 persen, dari 180 ketersediaan kapasitas tempat tidur, telah terisi 131 tempat tidur.

Sedangkan rumah isolasi di BPSDM Provinsi Jawa Barat, dari ketersediaan kapasitas 180 tempat tidur, 69 di antaranya telah terisi oleh warga Kota Bandung.

"Untuk data sebaran kasus positif Covid-19 di tingkat kelurahan se-Kota Bandung, dari 151 kelurahan, 131 di antaranya tercatat memiliki kasus aktif positif Covid-19, sementara 20 kelurahan lainnya nihil kasus aktif," ujar Oded.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved