4 Anggota Kelompok Teroris KKB Papua Tewas Puluhan Diamankan dalam 30 Hari Terakhir
Humas Satgas Operasi Nemangkawi Kombes Iqbal Alqudussy menyebut Satgas Nemangkawi sudah melumpuhkan belasan anggota teroris KKB atau kelompok kriminal
TRIBUNJABAR.ID, PAPUA - Humas Satgas Operasi Nemangkawi Kombes Iqbal Alqudussy menyebut Satgas Nemangkawi sudah melumpuhkan belasan anggota teroris KKB atau kelompok kriminal bersenjata selama satu bulan terakhir.
“Tercatat pada hasil 1 bulan terakhir 12 Mei sampai 12 Juni 2021, sudah 15 orang teroris KKB Papua berhasil dilumpuhkan, dengan 4 meninggal, 11 mengalami luka serius,” kata Kombes Iqbal Alqudussy lewat keterangannya, Minggu (13/6/2021) dikutip dari Tribun Papua, Senin (14/6/2021).
Terakhir, anggota teroris kelompok kriminal bersenjata atau KKB Papua ditangkap aparat pada Kamis, (10/6/2021) bernama Miron Tabuni.
"Penangkapan terhadap satu anggota KKB dilakukan pada Kamis, 10 Juni 2021, pukul 19:15 WIT di kawasan Jalan Ahmad Yani Timika," kata Kapolres Mimika AKBP I Gusti Gede Era Adhinata, Jumat (11/6/2021).
Disebutkan, Miron terdeteksi berada di area Distrik Kwamki Narama.
Satgas Nemangkawi langsung mendatangi lokasi tersebut dan mengikuti Miron.
Miron merupakan salah satu anggota kelompok teroris pimpinan almarhum Ayub Waker dan Guspi Waker dan masuk dalam daftar pencarian orang kepolisian.
Pergerakan Miron sudah lama dipantau oleh Kepolisian baik di Tembagapura, Ilaga, dan Lanny Jaya.
Sejak 2017, Miron Tabuni bersama dengan kelompok dari Ugimba melakukan serangkaian aksi teror dan terlibat dalam pembakaran kios di belakang asrama Polsek Tembagapura dan perusakan Jalan Tembagapura - Banti.
Panglima Organisasi Papua Merdeka (OPM) Merdeka Kodab III Thitus Murib Kwalik kembali ke NKRI.
Di video berdurasi 47 detik yang diunggah akun Instagram Nemangkawi_Papua, Jumat (4/6/2021), Thitus Murib Kwalik menyebut pasukannya di hutan menyatakan akan kembali bergabung ke NKRI.
Di video itu juga, Thitus Murib Kwalik mengajak seluruh teroris Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) untuk kembali hidup damai dan mengakhiri aksinya. Selain itu, Thitus Murib mengaku OPM tak sanggup lagi bertahan di hutan dan kelaparan.
"Saya panglima tinggi OPM menyampaikan bahwa saat ini kita tidak mampu lagi bertahan begini di hutan. Makanan pun sudah susah," ujarnya di video tersebut.
Pernyataannya itu dibarengi dengan penyerahan senjata kepada aparat TNI dan Polri. Ia mengaku dibohongi oleh para pendahulu-pendahulu OPM sebagai alat politik.
"Kita ditipu para politikus memanfaatkan kita berjuang di hutan. Kami akan mengembalikan ke NKRI seluruh senjata kami kepada TNI-Polri, seluruh senjata akan kami kembalikan," ucapnya.