Anak Jokowi, Gibran Sakit Apa? Lehernya Penuh Garis Merah, Padahal Mau Sambut Persib Bandung di Solo

Anak Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, yang Wali Kota Solo sakit apa? Lehernya penuh garis merah. Pekan depan sambut Persib di Solo.

Editor: Kisdiantoro
Instagram.com/@dierabachir
kaluraga kecil Gibran Rakabuming dan Selvi Ananda. Banyak yang bertanya soal garis merah di leher. Rupanya dia sakit masuk angin. 

Tatanan rambut yang dikepang model french braids classic, menambah kesan manis menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu.

Saat ditemui TribunSolo.com, Selvi membicarakan pentingnya perencanaan keluarga sejak dini.

Gaya bicara dengan akses bahasa jawa lembut, dan memiliki intonasi yang baik, membuat adem.

Terlebih Selvi memiliki kemampuan di bidang public speaking sebagai mantan Putri Solo 2011 dan juga presenter. 

Hadiah Spesial untuk Istri

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka memuji perkembangan UMKM saat Industry Innovation Award 2021, Rabu (31/3/2021).

“UMKM di Kota Solo ini kan luar bisa, produk-produknya oke, para pelaku sudah kreatif-kreatif, berbagai macam bisa dimanfaatkan,” kata Gibran kepada TribunSolo.com.

Dia menarangkan, jika perkembangan digital sudah berlangsung baik mengingat banyak UMKM sudah paham dan sadar akan digitalisasi.

"E-commerce sangat penting apalagi di rra pandemi,” jelas dia.

Disamping itu Gibran katakan bahwa pelaku UMKM sudah bangkit di tengah pandemi.

“Bisa bantu pemulihan ekonomi di Kota Solo semakin lebih baik lagi," harap dia.

Saat acara itu Gibran berhenti sejenak dan melihat satu produk UMKM.

Barang tersebut adalah sangkar burung arkilik karya ‘Eank Solo’.

Penjual sangkar burung, Eko Alif senang dan kaget produk buatannya dilirik oleh Gibran.

”Ya seneng tadi pas Gibran sebelum pulang, tiba-tiba mas Gibran melihat produk IKM saya, yaitu sarang burung arkillik,” ujarnya.

Gibran kata dia mengungkapkan baru pertama kali melihat sangkar burung warna putih dari arkilik yang dihargai Rp 1 juta.

“Beliau baru lihat pertama kali katanya sangkar burung yang seperti ini dan berbahan dasar arkilik di Solo dan katanya menarik,” ujarnya.

Dirinya sampaikan, Gibran sudah sepakat membeli dan akan dibawakan oleh ajudanya nanti.

“Udah deal beli tadi, nanti ajudannya akan hubungi saya untuk membawa ini,” akunya.

Selvi Datang

Hari-hari ini tepat sebulan Selvi Ananda berkecimpung menjadi Ketua Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kota Solo.

Sejak suaminya Gibran Rakabuming Raka dilantik jadi Wali Kota Solo pada 26 Februari 2021 lalu, menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu tancap gas.

Kini tak tanya menjadi ibu bagi Jan Ethes Sri Narendra dan La Lembah Manah.

Tapi hadir dan bergerak dalam wadah bernama PKK Kota Solo yang berada di bawah komandonya.

Sejak rapat perdana Rakornas Dekranas 2021 di Lodji Gandrung sebagai Ketua PKK Kota Solo pada 3 Maret lalu, kehadirannya sudah mencuri perhatian.

Selain karena menantu orang nomor satu di Indonesia dan nomor satu di Kota Bengawan itu, karena memang sosoknya yang cantik rupawan.

Bahkan setelah menjadi 'Ibu PKK', Selvi Ananda kini tampak merubah penampilan.

Seperti apa perubahan dalam tampilannya?

Dia mengunakan pakaian semi kebaya lengan panjang berwarna putih dan dihiasi dengan jam berwarna emas di tangan kirinya.

Sementara untuk bawahan dia memakai rok kain batik dan sepatu heels warna biru.

Biasanya saat sebelum berada di pemerintahan, penampilan Selvi lebih dominan casual di antaranya celana levis, jaket levis hingga kaus.

Adapun perubahan lain yang mendasar pada rambut.

Sebelum jadi Ketua PKK, Selvi lebih banyak membiarkan rambut terurai tapi rapi, tetapi kini disinggul.

Selvi Bicara Perempuan

Sementara itu, dalam acara yang digelar Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Solo, Selvi berbicara soal perkembangan terkini perempuan.

Mengatakan bahwa di era pandemi saat ini, di Kota Solo masih ditemukan kasus kekerasan pada perempuan.

“Tidak bisa dipungkiri kita masih menemukan banyak hal yang memicu terhadap kekerasan dalam rumah tangga atau KDRT,” ujar dia.

Dia berkomitmen dengan memberikan pelatihan terhadap beberapa kelompok perempuan sekaligus menjadi kepala keluarga yang dinilai rentan.

"Kita memberikan pelatihan untuk meningkatkan rasa kepercayaan diri, menghilangkan trauma dan perbaikan ekonomi sesuai kebutuhan,” tambahnya.

Disamping itu, Selvi sampaikan kasus kekerasan ini harus diedukasi semasa muda saat sebelum menikah, karena di antaranya kasus pernikahan dini memicu kekerasan. (*)

Berita Gibran Rakabuming

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved