Saat Fadli Zon Unggah Foto Kenangan dengan Soeharto, Tangannya Digenggam, Benda Ini Disorot Netizen
Politikus Gerindra Fadli Zon mengunggah foto kenangan bersama Soeharto di hari peringatan 100 tahun Pak Harto, 8 Juni 2021.
Penulis: Yongky Yulius | Editor: Seli Andina Miranti
Sementara itu, beberapa netizen lain turut memanjatkan doa untuk presiden yang dikenal sebagai Bapak Pembangunan Indonesia itu.
"Masih teringat dikala zaman beliu harga barang beras dll begitu murah, keadaan aman...Aku bangga padamu PAHLAWAN KU
BAPAK H.M SUHARTO. Alfatihah buat beliau," tulis @AldiBSaputra1.
"Sangat bermakna pegangan tangan pak Harto...
Insya Allah Pak HM SOEHARTO MENDAPAT TEMPAT TERBAIK DISISI ALLAH SWT.
AAMIIN YA RABB," tulis @Donaymokoginta.
"Semoga Allah SWT memberikan Almarhum Bapak Soeharto tempat yang paling terindah sisi'nya
Aamiin ya Allah," tulis @Sahabat_Setiaku.
"Sy cukup terkesima mlihat genggaman tangan pak harto.. Merasa seperti harapan besar dan butuh kekuatan besar dr bung padli zon.. Jadilah sperti harapan dan kekuatan yg beliau ( soeharto) impikan.. Aamiin," tulis @DelimarLativa.
Baca juga: Peringati 100 Tahun Soeharto, Menhan Prabowo Unggah Foto Lawas, Gagah Saat Dilantik Presiden Ke-2 RI
Hari ini, 8 Juni 2021 adalah momen mengenang 100 tahun Pak Harto atau Soeharto.
Soeharto lahir pada 8 Juni 1921 di Dusun Kemusuk, Desa Argomulyo, Sedayu, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Presiden Indonesia yang paling lama menjabat, yaitu selama 32 tahun lalu itu meninggal pada 27 Januari 2008 di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta Selatan setelah dirawat selama 23 hari.
Jenazah Soeharto kemudian dimakamkan di Astana Giribangun yang terletak di lereng barat Gunung Lawu, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Kesedihan Soeharto Saat Bu Tien Meninggal
Setelah Tien meninggal, hari-hari menjadi kelabu bagi Soeharto meratapi kematian Tien hingga bertanya kepada dokter yang menangani Tien.
Sebuah peristiwa membuat Presiden Indonesia pada periode 1967-1998, Soeharto terpukul dan menangis pilu.
Hari kelabu, tanggal 28 April 1996 membuat Soeharto yang dikenal sebagai The Smilling General meratap.
Di hari tersebut, istri Soeharto, Tien meninggal dunia.
Soeharto begitu terpukul atas kepergian sang istri yang telah ia nikahi sejak 26 Desember 1947.