Pelajar SMK Negeri di Subang Ciptakan Teknologi Pembasmi Serangga, Berbahan Murah dan Mudah
Siswi SMKN 2 Subang Tari Mulyanah berhasil menciptakan Teknologi Tepat Guna (TTG) inovatif perangkap serangga.
Penulis: Irvan Maulana | Editor: Mega Nugraha
Laporan Kontributor Tribun Jabar, Irvan Maulana
TIBUNJABAR.ID, SUBANG - Siswi SMKN 2 Subang Tari Mulyanah berhasil menciptakan Teknologi Tepat Guna (TTG) inovatif perangkap serangga.
Teknologi karya pelakar SMK itu dibuat sederhana, murah dan mudah digunakan.
Ketika dijumpai Tribun pada gelaran lomba TTG Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Subang, Senin (7/6/2021), Tari Mulyanah sedang mendemontrasikan alat teknologi tepat guna ciptaannya yang diberi nama light trap atau perangkap cahaya.
Baca juga: Warga Desa Cipanas Cianjur Dibagi Ayam Supaya Mau Divaksin Covid 19
"Kita ini jurusan holtikultura, jadi banyak juga hama serangga pada tanaman yang kemudian menjadi pemicu kita untuk menciptakan teknologi ini," ujar Tari Mulyanah ketika ditemui Tribun di Kantor DPMD Kabupaten Subang, Senin (7/6/2021).
Tari, pelajar SMK negeri di Subang itu mengaku pembuatan alat tersebut bermodalkan Rp 106 ribu dan sangat sederhana. Alat-alat yang digunakan juga sederhana,seperto baskom kecil, seperangkat lampu dengan panel surya ditutupi botol air mineral bekas.

Alat itu kemudian disambung dengan pipa kecil, pestisida pembunuh serangga dan beberapa siung bawang putih.
"Ide pertama muncul dengan melihat sifat alamiah serangga, yang sehabis hujan biasanya suka banyak laron dan biasanya mengerumuni cahaya," katanya.
Baca juga: Ustaz Ujang Bustomi Ungkap Lokasi Semburan Lumpur di Desa Cipanas Cirebon Jadi Tempat Pesugihan
"Kalau pestisida ini saya pelajari dari penelitian Universitas Syiah Kuala yang membahas tentang pestisida alami, jadi salah satunya bawah putih ini," kata dia.
Ligth trap atau alat perangkap serangga tersebut diciptakan untuk menjebak serangga hama tanaman, maupun serangga rumah yang biasa mengerumuni dapur. Light trap buatan Tari Mulyanah ini juga diciptakan untuk alat bantu pembasmi serangga perkebunan maupun di rumah khusunya di dapur rumah tangga.
Tari merancang alat tersebut membutuhkan waktu kurang dari sepekan.
"Kalau dari awal sampai jadi ini hanya tiga hari, tapi dari bimbingan sampai pembuatan itu lumayan lama sekitar dua bulanan soalnya sempat diperbaiki beberapa sistem yang tidak berfungsi," katanya.
Light trap karya Tari juga diikut sertakan dalam ajang lomba TTG yang digelar oleh DPMD Kabupaten Subang, ia berharap karyanya tersebut bisa lebih dikembangkan dan diterima masyarakat.
Baca juga: Pebalap Liar Tabrak Prada Junifer Kahosadi Anggota TNI AD Hingga Tewas
"Kalau menang bukan tujuan, saya berharap karya ini bisa bermanfaat bagi masyarakat. Krya ini didesain ramah lingkungan, semoga kedepan prototipe yang ditampilkan sekarang bisa disempurnakan," katanya.