Superball

Menanti Akhir Drama Kiper Gianluigi Donnarumma di AC Milan Setelah Kedatangan Mike Maignan

Pendukung AC Milan tampaknya masih tak percaya dan tidak rela kiper kesayangan mereka, Gianluigi Donnarumma, bakal hengkang.

Editor: Hermawan Aksan
ISABELLA BONOTTO/AFP
Ekspresi kiper AC Milan, Gianluigi Donnarumma, dalam sebuah pertandingan. Para pendukung AC Milan masih menunggu akhir drama Donnarumma. 

Suporter AC Milan tentu tidak akan lupa era kejayaan mereka dari akhir 1980-an sampai tahun 2007.

AC Milan tidak hanya berjaya di Italia, tetapi juga di Eropa.

Dalam kurun waktu itu, AC Milan mengoleksi lima gelar Liga Champions.

Kesuksesan AC Milan tak lepas dari komitmen kuat manajemen klub untuk mendatangkan pemain-pemain terbaik dunia.

Julukan “The Dream Team” pernah begitu melekat kuat buat tim AC Milan.

Titik balik kejatuhan Milan terjadi setelah musim 2007.

Semua diawali dengan kebijakan klub yang mulai melepas pemain-pemain bintang.

Masalah finansial menjadi alasan utama.

Striker Andriy Shevchenko adalah korban pertama kebijakan manajemen klub.

Pemain asal Ukraina yang sudah menyumbang 127 gol ini dilepas ke klub Inggris, Chelsea.

Berikutnya, AC Milan dengan mudah melepas Ricardo Kaka ke Real Madrid.

Manajemen Milan juga mengeruk keuntungan dengan melepas dua bintang andalan sekaligus, striker Zlatan Ibrahimovic dan Thiago Silva, ke Paris Saint Germain.

Setelah kepergian para pemain bintangnya, AC Milan berubah menjadi tim medioker.

Tak mengherankan jika AC Milan terseok-seok di papan tengah Serie A dan absen selama tujuh musim di Liga Champions.

AC Milan baru bisa kembali lagi pada musim depan, setelah menyelesaikan Liga Serie A Italia di posisi kedua musim ini.

Sumber: Kompas
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved