PROFIL Pangkostrad Baru Dudung Abdurachman, Pernah Usul FPI Dibubarkan Setelah Copoti Baliho Rizieq
Profil Mayjen TNI Dudung Abdurachman, Panglima Daerah Militer Jayakarta yang mendapatkan promosi jabatan.
Selain soal spanduk, kepulangan Rizieq saat itu juga sempat menimbulkan kerumunan oleh massa pendukungnya.
Padahal kerumunan massa dilarang di masa pandemi Covid-19.
Dudung pun sempat mengusulkan agar organisasi FPI dibubarkan saja.
"Kalau perlu FPI bubarkan saja itu. Bubarkan saja. Kalau coba-coba dengan TNI, mari. Sekarang kok mereka ini seperti yang ngatur, suka sukanya sendiri," kata Dudung.
Ia juga mengingatkan FPI untuk tidak mengganggu keharmonisan masyarakat Jakarta.
"Jangan coba-coba ganggu persatuan dan kesatuan di Jakarta. Saya panglimanya. Kalau coba-coba akan saya hajar nanti," ujar Dudung.
Tak lama setelah pernyataan Dudung itu, pemerintah pun secara resmi membubarkan FPI.
Rizieq Shihab juga diproses hukum atas kasus kerumunan yang ditimbulkannya.
Sindiran Rizieq Rizieq yang kini sudah duduk di kursi terdakwa baru-baru ini melontarkan sindiran kepada Dudung.
Sindiran ini disampaikan Rizieq saat membacakan pleidoinya atas tuntutan jaksa terkait kasus kerumunan di Petamburan, Jakarta Pusat, dan Megamendung, Kabupaten Bogor, Kamis (20/5/2021).
Rizieq Shihab mempertanyakan nyali Dudung saat proses pencopotan baliho FPI.
Padahal, lanjut Rizieq, FPI bukan milisi bersenjata, melainkan organisasi masyarakat tentang keagamaan yang banyak bergerak di bidang dakwah dan kemanusiaan.
"Bahkan di berbagai daerah FPI sering turun bareng dengan TNI dan Polri dalam menanggulangi bencana alam," ujar Rizieq.
Semestinya, menurut Rizieq, tantangan semacam itu diarahkan Pangdam Jaya kepada para teroris separatis di Papua yang sedang merongrong Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan membunuhi aparat dan warga sipil, bukan kepada FPI.
"Namun mungkin Pangdam Jaya tidak punya nyali, sehingga kelasnya memang hanya setingkat memerangi baliho saja. Wallaahu a'lam," kata Rizieq.