Hari Ini Super Blood Moon, Ini Doa Gerhana Bulan Sesuai dengan Amalan yang Dikerjakan Rasulullah SAW
Tepat pada hari ini, Senin (26/5/2021) akan terjadi peristiwa Super Blood Moon atau Gerhana Bulan Total.
Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Seli Andina Miranti
TRIBUNJABAR.ID - Tepat pada hari ini, Senin (26/5/2021) akan terjadi peristiwa Super Blood Moon atau Gerhana Bulan Total.
Gerhana bulan dimulai pada 15.46 WIB dan puncaknya pada 18.18 WIB.
Umat Islam menganggap fenmena alam seperti ini merupakan bentuk kekuasaan Allah SWT.
Adapun amalan yang dilakukan ketika gerhana bulan terjadi.
Seperti, dizkir, istigfar, berdoa, dan melaksanakan salat gerhana.
Dikutip dari rumaysho.com, dari Aisyah ra, Rasulullah SAW bersabda,
إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ ، لاَ يَنْخَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ ، فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا ، وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا
“Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdo’alah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah shalat dan bersedekahlah.” (HR. Bukhari no. 1044)
Baca juga: Materi Khutbah Salat Gerhana Bulan Singkat, Dibaca Imam Setelah Salat, Ajak Jemaah Kenal Allah SWT
Doa apa yang dilafalkan ketika melihat Gerhana Bulan Total?
Dalam Al Quran tercantum ayat suci yang menyatakan keajaiban alam dan doa agar terlepas dari siksa neraka.
رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Rabbana ma khalaqta hadzabaṭila, subhanaka fa qina 'azabannar
"Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan alam ni dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka selamatkanlah kami dari siksa neraka." (QS. Âli 'Imrân: 191).
Berikut ini cara salat gerhana bulan.
Niat salat gerhana bulan berjemaah
أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامً/مَأمُومًا لله تَعَالَى
Ushallî sunnatal khusûf rak‘ataini imâman/makmûman lillâhi ta‘âlâ.
Niat solat gerhana bulan sendirian
أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ لله تَعَالَى
Ushallî sunnatal khusûf rak‘ataini lillâhi ta‘âlâ.
Tata cara salat gerhana bulan
Untuk pengerjaan salat gerhana bulan, terdapat perbedaan dengan salat wajib atau salat sunah lainnya.
Berikut tata cara salat gerhana bulan yang dikutip dari Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslim:
- Pertama, salat dua rakaat seperti salat biasa atau salat sunah yang lainnya.
- Kedua, salat dua rakaat tersebut dilakukan dengan 4 kali membaca Al-Fatihah, 4 kali rukuk, 4 kali iktidal, dan 4 kali sujud.
Berikut caranya:
a. Setelah rukuk dan iktidal di rakaat pertama, salat ini tidak langsung sujud, akan tetapi membaca surah Al-Fatihah dan surah (atau ayat Alquran).
b. Setelah itu, rukuk dan iktidal seperti biasa.
c. Setelah iktidal yang kedua inilah sujud dilakukan.
d. Untuk rakaat kedua, sama dengan rakaat pertama.
Sehingga, jumlah Al-Fatihah, rukuk, dan iktidal dalam dua rakaat salat gerhana ini adalah berjumlah 4 kali.
- Dalam salat gerhana bulan disunahkan untuk mengeraskan bacaan.
- Lebih diutamakan untuk dikerjakan di masjid secara berjemaah.
- Setelah salat, imam membaca dua kali khotbah seperti khotbah pada salat Jumat.
Imbauan Kemenag
Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag) mengimbau umat Islam agar melakukan salat sunah gerhana dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
"Kami mengimbau kaum muslimin agar melakukan salat Gerhana," jelas Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin di Jakarta, Senin (24/5/2021), dikutip dari laman resmi Kemenag.
Menurutnya, sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW, umat Islam dianjurkan melakukan salat gerhana, walaupun dalam posisi gerhana bulan sebagian.
Selain itu, umat Islam juga dianjurkan memperbanyak zikir, doa, istighfar, taubat, sedekah, dan amal-amal kebajikan lainnya.
"Mempertimbangkan waktu terbit bulan di masing-masing daerah, maka salat Gerhana bisa dilakukan pada rentang setelah salat Maghrib sampai selesai gerhana sesuai dengan waktu di atas," kata Kamaruddin.
"Karena masih pandemi, salat Gerhana agar diselenggarakan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dan disiplin 5M: mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, dan menghindari kerumunan," lanjut dia.
Untuk memberikan rasa aman kepada umat Islam dalam penyelenggaraan Salat gerhana bulan, sekaligus upaya mencegah penyebaran virus Covid-19, berikut panduan penyelenggaraan Salat gerhana bulan saat pandemi:
1. Salat gerhana bulan di daerah yang tergolong zona merah dan zona oranye agar dilakukan di rumah masing-masing.
2. Salat gerhana bulan dapat diadakan di masjid atau lapangan yang berada pada daerah yang dinyatakan aman dari Covid-19, baik zona hijau maupun zona kuning, yang ditetapkan oleh pihak yang berwenang.
3. Dalam hal salat gerhana bulan dilaksanakan di masjid atau lapangan, harus memperhatikan standar protokol kesehatan secara ketat dan mengindahkan ketentuan sebagai berikut:
a. Salat gerhana bulan dilaksanakan sesuai tuntunan syariat, juga khotbah diikuti oleh seluruh jemaah yang hadir;
b. Jemaah yang hadir tidak boleh melebihi 50% dari kapasitas tempat agar dapat menjaga jarak antar saf dan antar jemaah;
c. Jemaah yang hadir harus memakai masker dengan sempurna dan sesuai ketentuan yang berlaku, baik di masjid maupun di lapangan;
d. Panitia dianjurkan menggunakan alat pengecek suhu (thermo gun) dalam rangka memastikan kondisi jemaah sehat dan menyediakan tempat cuci tangan atau hand sanitizer di setiap pintu masuk;
e. Bagi para lansia (lanjut usia) atau orang dalam kondisi kurang sehat, baru sembuh dari sakit atau dari perjalanan, disarankan tidak menghadiri Salat gerhana bulan;
f. Khotbah salat gerhana dilakukan secara singkat dengan tetap memenuhi rukun dan syarat khotbah paling lama 10 menit;
g. Mimbar khotbah di masjid atau pun lapangan agar dilengkapi pembatas transparan antara khatib dan jemaah;
h. Jemaah kembali ke rumah dengan tertib dan menghindari berjabat tangan dengan bersentuhan secara fisik.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "NIAT Sholat gerhana bulan, Lengkap dengan Tata Cara Sholat gerhana bulan"