Ingin Mendaftar di SMAN 3 Bandung? Berikut Kuota dan Jumlah Rombel yang Disediakan

Pada PPDB 2021 SMAN 3 Bandung membuka pendaftaran siswa baru dengan empat jalur seleksi

Penulis: Cipta Permana | Editor: Siti Fatimah
Wakil Koordinator I PPDB Jabar 2021, Dian Peniasiani 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - SMAN 3 Bandung akan menerima kuota 320 calon peserta didik baru untuk sepuluh rombongan belajar (rombel), yang terbagi dalam empat jalur seleksi pendaftaran, dalam pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Jawa Barat tahun 2021.

Jumlah tersebut, berbeda atau berkurang dibandingkan dengan kuota penerimaan pada tahun sebelumnya, yaitu 350 peserta didik baru untuk sepuluh rombel.

Kepala SMAN 3 Bandung, Iwan Setiawan mengatakan, bahwa terdapat empat jalur seleksi yang disediakan oleh pihaknya dalam PPDB Jabar tahun ini meliputi, kuota 50 persen jalur zonasi atau 16 siswa, kuota 20 persen jalur afirmasi atau 64 siswa, kuota 5 persen jalur perpindahan tugas orangtua/wali dan anak guru atau 16 siswa, dan kuota 25 persen jalur prestasi atau 80 siswa.

Baca juga: Berikut Kuota PPDB SMK di Jawa Barat, Ada untuk Hafiz Quran dan Pramuka Berprestasi

"Untuk kuota 20 persen di jalur afirmasi terbagi dua pengelompokan, yaitu 15 persen atau 48 untuk siswa yang berasal dari keluarga ekonomi tidak mampu (KETM) atau siswa disabilitas dan 5 persen atau 16 bagi siswa keadaan khusus atau tertentu. Begitu juga untuk kuota 25 persen di jalur prestasi, di mana kuota 20 persen atau 64 siswa untuk jalur prestasi nilai rapor, dan kuota 5 persen atau 16 siswa untuk jalur prestasi kejuaraan akademik/non akademik," ujarnya saat ditemui di SMAN 3 Bandung, Selasa (25/5/2021).

Iwan menjelaskan, perbedaan jumlah kuota dalam PPDB 2021 dengan tahun sebelumnya, yaitu disebabkan oleh selain belum selesainya kondisi pandemi covid-19, yang membuat teknis penyelenggaraan pendidikan masih dimungkinkan digelar dalam dua jenis yakni, pembelajaran tatap muka terbatas (luring) dan pembelajaran jarak jauh (daring).

Tetapi juga, pihaknya ingin menjaga kualitas pendidikan, untuk menghasilkan SDM lulusan yang berkualitas.

"Jadi kalau ada yang bertanya mengapa SMAN 3 Bandung mengurangi kuota penerimaan siswa saat PPDB tahun ini, pertama, karena saat ini, kita masih dalam suasana pandemi covid-19, sehingga kondisi keterisian kelas pun berbeda, di mana dalam kondisi normal satu kelas dapat diisi oleh 32 -35 siswa, tapi saat ini, dengan adanya jarak duduk antar siswa dan meja belajar, maka keterisian siswa tiap kelas pun berkurang. Kemudian, kami pun ingin menjaga kualitas belajar dari para siswa, di mana saat ini sangat penting untuk melihat peningkatan kemampuan pengetahuan dan karakter siswa melalui efektivitas kondisi pembelajaran, sehingga dengan pembatasan siswa dalam suatu ruangan, diharapkan dapat meningkatkan konsentrasi dan kualitas belajar," ucapnya.

Baca juga: PPDB 2021 di Indramayu Akan Segera Dibuka, Anak Tenaga Kesehatan Kembali Dapat Prioritas

Sementara itu saat di konfirmasi terpisah, Wakil Koordinator I PPDB Jabar tahun 2021, Dian Peniasiani mengatakan, bahwa penentuan jumlah rombel disesuaikan dengan aturan di Dapodik, dimana jumlah rombel untuk jenjang pendidikan SMA itu, minimal tiga rombel dan maksimal 36 rombel.

Sedangkan, untuk jenjang pendidikan SMK, minimal tiga rombel dan maskimal 72 rombel.

"Berdasarkan aturan di Dapodik, untuk ketentuan jumlah peserta didik atau siswa di tiap rombel atau kelas, yaitu untuk jenjang SMA, minimal 20 siswa per rombel dan maksimal 36 siswa. Sedangkan, untuk SMK, minimal 15 dan maksimal 36 siswa per rombel," ujar saat dihubungi melalui telepon Selasa (25/5/2021).

Terkait kapan dimulainya tahun ajaran baru 2021/2022, Dian menuturkan akan diselenggarakan pada 19 Juli 2021 mendatang. Menurutnya, apakah diselenggarakan secara tatap muka terbatas atau tetap pembelajaran jarak jauh, hal itu, sangat bergantung dari hasil monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh tim monitoring kesiapan tatap muka terbatas, yang terdiri dari petugas puskesmas, aparat pemerintah di tingkat kecamatan, dan perwakilan dari Disdik kabupaten/kota masing-masing.

Baca juga: PPDB SMA dan SMK di Jabar Siap Dibuka, Catat Daftar Kuota dan Persyaratannya

"Ketika satuan pendidikan dinyatakan telah siap dari hasil monitoring dan evaluasi tim, maka selanjutnya di lihat dari respon orang tua, karena mungkin ada orangtua yang belum mengizinkan untuk anaknya mengikuti pembelajaran di sekolah, sehingga sekolah juga masih membuka dua kemungkinan, baik itu sebagian mengikuti pembelajaran secara tatap muka terbatas dan sebagian lainnya mengikuti pembelajaran jarak jauh," ucapnya.

Terkait simulasi pembelajaran tatap muka terbatas di sekolah-sekolah yang akan diselenggarakan oleh Disdik Provinsi Jawa Barat, menurutnya, hal tersebut telah dijadwalkan.

Namun, berdasarkan informasi yang diperolehnya, saat ini beberapa satuan pendidikan telah mulai menggelar simulasi secara masing-masing untuk disosialisasikan kepada para orangtua siswa, salah satunya dengan membuat rekaman video simulasi.

"Kalau simulasi pembelajaran tatap muka secara resmi dari Disdik itu ada jadwalnya tersendiri. Kalau dari sekolah-sekolah, beberapa diantaranya telah mulai, karena kan sekolah harus mensosialisasikan kepada orangtua siswa terkait kesiapannya, jadi mereka membuat video simulasi mulai dari gerbang pintu masuk lalu ke kelas, kemudian ke ruang-ruang pembelajaran tertentu. Jadi itu (simulasi) sudah di buat biasanya di share di YouTube atau website sekolah masing-masing," katanya.

Baca juga: PPDB SD di Daerah Ini Ada yang Dilakukan Secara Manual, Tiap Rombel Hanya 28 Murid Baru

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved