Tempat Wisata di Pangandaran
Tempat Wisata di Pangandaran Ditutup Total, Pelaku Usaha Menangis: ''Modal Belum Tertutup''
Ditutupnya objek wisata di wilayah Kabupaten Pangandaran, khususnya Batu Karas, mendapat tanggapan dari para pelaku usaha setempat.
Penulis: Padna | Editor: Hermawan Aksan
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna
TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Ditutupnya objek wisata di wilayah Kabupaten Pangandaran, khususnya Batu Karas, mendapat tanggapan dari para pelaku usaha setempat.
Seorang pedagang di Batu Karas, Nurhayati (37), berharap objek wisata tidak ditutup total.
"Kalau mau di-sif, boleh, dari pagi sampai jam 12 boleh dan dari jam 12 sampai sore boleh. Tapi, mudah-mudahan mah jangan sampai ditutup. Kasihan anak-anak kami mau makan apa?" ujar Nurhayati sambil menangis kepada beberapa wartawan saat dikunjungi Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, Minggu (16/5/2021).
Baca juga: Setelah Pantai Batu Karas Dipadati Ribuan Wisatawan, Akses Jalan Ditutup Total Tanpa Kecuali
Menurut Nurhayati, modal usahanya mencapai Rp 10 juta hingga Rp 11 juta.
"Modal belum tertutup, Kang, belum separuh-separuhnya," kata Nurhayati.
Ia, mewakili pelaku usaha wisata lainnya, berharap tempat wisata dapat dibuka kembali dan ada kebijakan dari pemerintah.
"Kita mah ikut saja, gimana baik dan bagusnya. Tapi harusnya, kalau mau ditutup, jangan setengah-setengah."
"Jadi, kita tidak sampai meminjam. Seperti tahun kemarin, sebelum Lebaran sudah ditutup. Jadi kita tidak meminjam (modal) ke sana-kemari," ucapnya.
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menerima masukan-masukan dari penyedia jasa dan pelaku usaha wisata lainnya.
"Mereka (penyedia jasa ataupun usaha wisata) berdagang sudah sebulan bahkan setahun tidak ada usaha. Dan sekarang mau usaha tapi sudah ditutup kembali," ujar Uu saat menirukan keluhan satu pelaku usaha wisata di Bundaran Emplak, Minggu (16/5/2021).
Uu berharap, dalam penutupan objek wisata, tidak saling menyalahkan, tetapi saling introspeksi diri di antara mereka.
"Pemerintah bersikap seperti ini, untuk kemanfaatan masyatarakat. Justru bertanggung jawab terhadap masyarakat."
"Kalau kami tidak bertanggung jawab, pasti dibiarkan dan silahkan mau melakukan apa pun," kata Uu.
Baca juga: Dampak Lonjakan Wisatawan, Batu Karas Ditutup, Ada Penyekatan di Kalipucang dan Gate Pangandaran
Menurut Uu, kebijakan-kebijakan ini diharapkan tidak menimbulkan polemik dan tidak menjadi kecemburuan.
Di masa yang akan datang, kata Uu, tidak tertutup kemungkinan ada kebijaksanaan baru dari pemerintah.
"Dengan syarat, masyarakat pun bisa bekerja sama dengan kami dalam rangka berusaha, ikhtiar, untuk memutus mata rantai Covid-19 di Jawa barat," ucapnya.
"Ada yang bilang, Pak, kami dagang di sini uangnya dapat pinjam. Baru sehari dua hari sudah ditutup lagi."
Kemudian juga, berbagai banyak alasan lainnya ia tampung semua dan akan disampaikan kepada Gubernur.
"Insyaallah, mungkin ada kebijakan dari Pak Gubernur. Karena Gubernur pun tahu keadaan masyarakat sekarang ini," ucap Uu. (*)