Tugas Berat Petugas Selama Larangan Mudik, Menahan Panas hingga Menghalau Kendaraan ke Objek Wisata
Selama musim mudik sebelum Lebaran, anggota TNI, Polri, Satpol PP hingga Dishub di tiap daerah termasuk Jabar berjibaku menghalau pemudik.
Penulis: Mega Nugraha | Editor: Giri
Laporan Wartawan TribunJabar.id, Mega Nugraha
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Selama musim mudik sebelum Lebaran, anggota TNI, Polri, Satpol PP hingga Dishub di tiap daerah termasuk Jabar berjibaku menghalau pemudik di setiap cek poin penyekatan.
Para pemudik yang melintas diminta putar arah di titik penyekatan.
Tugas pengaturan lalu lintas di masa pandemi Covid-19 bisa jadi lebih berat dibanding saat sebelum pandemi.
"Tantangannya sabar dan tawaqal menghadapi cuaca panas dan para pemudik," ucap Bripka Yudi, petugas di Cek Poin Cibiru, belum lama ini.
Cuaca selama Ramadan nyaris tidak ada hujan dan didominasi cuaca panas. Suhu Kota Bandung yang berada di ketinggian, mencapai 28-30 derajat.
"Apalagi selama di cek poin ini kan petugas menjalankan tugas sambil berpuasa, menahan lapar dan haus serta menahan hawa nafsu," ucap Yudi.
Hal senada dikatakan anggota Satpol PP Kota Bandung, Yadi.
Dia bekerja bersama Polri menjaga cek poin.
"Selain menahan lapar dan haus, kami juga menahan rindu berkumpul bersama anak istri di rumah saat Lebaran," ucap Yadi.
Setelah bertugas menghalau pemudik, tugas mereka tak lebih ringan saat Lebaran dan setelahnya.
Nyatanya, tugas mereka semakin berat karena harus melaksanakan penutupan akses ke tempat wisata.
Lebih berat karena mereka harus membendung semua kendaraan yang hendak menuju ke tempat wisata, tanpa melihat pelat nomor kendaraan.
Jika pengaturan mudik pelat luar Bandung dicegat dan diputar arah, kali ini semua kendaraan, baik pelat D Bandung dan luar, harus dihalau supaya tidak ke tempat wisata.
Sati di antara titik penghalauan ada di Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung. Di sana, akses masuk ke Pangalengan ditutup di pertigaan Kamasan-Banjaran.
"Semua kendaraan dari arah Bandung via Banjaran kami arahkan ke Soreang, tidak bisa belok ke Pangalengan. Ini bakal berlangsung seharian ini, semoga anggota tetap sehat dengan tugas hari ini," ucap Kapolsek Banjaran, Kompol Iwan S.
Bukan tugas mudah membendung semua jenis kendaraan yang hendak menuju kemacetan. Imbasnya, kawasan Banjaran macet sepanjang siang tadi.
Untuk mengurai kemacetan imbas penutupan akses ke wisata di Pangalengan, polisi membuka-tutup di pertigaan tersebut.
"Apa yang dilakukan untuk mencegah kerumunan sebagai sumber penularan virus corona. Semoga masyarakat maklum," kata dia. (*)