BERITA POPULER di Sukabumi Saat Ramadan, Guru Lumpuh Setelah Divaksin-Warga Keracunan Makanan
Berbagai peristiwa viral terjadi di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada pertengahan Ramadan 1442 Hijriah/2021 Masehi.
Penulis: M RIZAL JALALUDIN | Editor: Hermawan Aksan
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Kabupaten Sukabumi M Rizal Jalaludin
TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Berbagai peristiwa viral terjadi di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada pertengahan Ramadan 1442 Hijriah/2021 Masehi.
Peristiwa viral yang berhasil dirangkum Tribunjabar.id di antaranya seorang guru yang mengalami kelumpuhan setelah divaksin dan warga keracunan makanan ikan cue atau pindang dan keracunan es cendol.
Guru Lumpuh Setelah Vaksin
Berita viral dan populer pertama di Kabupaten Sukabumi dua pekan menjelang Lebaran ini diawali oleh seorang guru di Kampung Kampung Pasir Talaga RT 03 RW 06 , Desa Cicadas, Kecamatan Cisolok, yang mengalami kelumpuhan dan tidak bisa melihat setelah divaksin.
Namanya Susan Antela (31), guru mata pelajaran Seni Budaya di SMAN 1 Cisolok. Guru honorer ini lumpuh setelah divaksin tahap kedua di akhir bulan Maret lalu.
Baca juga: Kondisi Terkini Guru Susan yang Lumpuh Usai Divaksin, Tangan & Mata Mulai Pulih, Ia Semangat Sembuh
Kondisi yang dialaminya ini baru viral di pertengahan Ramadan.
Menurut penelusuran Tribunjabar.id, berdasarkan keterangan pamannya, Opi S (43), Susan tiba-tiba mengalami hal aneh yang membuatnya tidak bisa berjalan dan berbicara tak lama setelah divaksin.
Susan pun sempat dibawa ke RSUD Palabuhanratu sampai akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
"Setelah divaksin yang kedua, Susan dilarikan ke Rumah Sakit Palabuhanratu, dikarenakan badannya sudah kaku, gak bisa ngomong, gak bisa lihat, setelah dilarikan ke rumah sakit Palabuhanratu di situ dokter tidak bisa menangani, dirujuk ke RSHS Bandung. Jelas dokter waktu itu ngobrol sama saya sebabkan karena vaksin," ujarnya, Kamis (29/4/2021).
Penjelasan KIPI
Ketua Komisi Daerah Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komda KIPI) Jawa Barat Kusnandi Rusmil mengatakan, hasil analisis yang dilakukan Komnas KIPI menunjukkan guru Susan ini menderita guillain barre syndrome (GBS).

"SA wanita 31 tahun dengan keluhan kedua mata buram dan kelemahan anggota gerak, keluhan mata buram muncul secra perlahan lahan 12 jam pasca imunisasi Covid. Telah dilakukan CT scan toraks dan pemeriksaan darah sesuai prosedur dan hasil pemeriksaan oleh dokter spesialis saraf di diagnosis dengan berupa guillain barre syndrome," ujarnya saat konferensi pers via virtual, Senin (3/5/2021).
Menurutnya, penyakit GBS yang dialami Susan ini tidak ada kaitannya dengan vaksinasi.
"Saat ini belum ditemukan bukti yang kuat keluhan gejala klinis yang terjadi pada SA terkait dengan vaksin Covid-19 dari hasil survailen KIPI dan KIPK melalui laman web keamanan vaksin maupun email. Sampai tanggal 29 April 2021 sudah dilakukan vaksinasi terhadap hampir 20 juta dosis, dan tidak diketemukan keluhan gejala klinis serupa yang dilaporkan, termasuk pada uji klinis vaksin proses satu, dua dan tiga," terangnya.